Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Stres Kerja

Pegawai Lapas kemungkinan besar mengalami stres kerja yang merupakan perasaan tertekan dalam menghadapi pekerjaan disebabkan oleh Stressor dari lingkungan kerja itu sendiri Sasono, 2008.

5.3. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Stres Kerja

Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan tingkat pendidikan SMA mengalami stres lebih banyak dibandingkan tingkat pendidikan Diploma dan Sarjana yaitu stres ringan sebanyak 8 orang 9,3, stres sedang sebanyak 43 orang 50, dan stres berat ada 10 orang 11,6. Hal ini dapat terjadi karena tingkat pendidikan yang lebih rendah pengetahuan untuk menyelesaikan pekerjaan adalah lebih sulit karena ilmu yang dimiliki lebih terbatas dibandingkan dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi seperti Diploma dan Sarjana. Kurangnya pengetahuan dalam menghadapi masalah-masalah di tempat kerja dapat memicu terjadinya stres kerja menyebabkan kinerja yang rendah, komunikasi tidak lancar, pengambilan keputusan jelek, kreativitas dan inovasi kurang serta bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif. Pada Pegawai Lapas pada umumnya penerimaan pegawai dengan dasar pendidikan SMA sementara tanggung jawab yang besar dalam menghadapi tahannarapidana sehingga memudahkan untuk terjadinya stres kerja. Pekerjaan yang penuh tanggung jawab atas keselamatan dan keamanan atas tahanannarapidana dan dirinya sendiri cenderung mengakibatkan stres kerja bagi pegawai itu sendiri, maka diperlukan pendidikan non formal misalnya pelatihan-pelatihan dalam menangani tahanan narapidana. Tanggung jawab dan perasaan terbebani dengan pekerjaan karena Tri Sumarni Siboro : Hubungan Kondisi Kerja Dan Karakteristik Individual Dengan Stres Kerja Pada Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Lubuk Pakam 2008, 2009 USU Repository © 2008 berhubungan dengan hukum sehingga harus selalu hati-hati dalam mengambil tindakan dan mengawasi setiap kegiatan tahanannarapidana dalam upaya pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan itu sendiri. Berdasarkan hasil uji Chi-Square bahwa hubungan antara tingkat pendidikan tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan nilai P= 0,123 atau p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa teori yang menyatakan bahwa pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan individu Gilmer, 1984 tidak selamanya berhubungan dengan stres kerja.

5.4. Hubungan antara Status Perkawinan dengan Stres Kerja