2.4.1. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Dasar pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi adalah Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor: M.05.PR.07.03 Tahun 2003
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan, yaitu: Kepala Lembaga Pemasyarakatan KALAPAS, tugas dan fungsi Kepala
Lembaga Pemasyarakatan adalah menyelenggarakan tugas pokok pemasyarakatan antara lain: melakukan pembinaan terhadap narapidana, memberikan bimbingan,
mempersiapkan sarana, pengolahan hasil kerja, melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban. Lembaga Pemasyarakatan dalam melaksanakan urusan tata usaha
serta rumah tangga, melakukan bimbingan sosial atau rohani terhadap narapidana serta bertanggung jawab penuh pada keseluruhan aktivitas sehari-hari di Lembaga
Pemasyarakatan baik yang meliputi kegiatan narapidana maupun kegiatan kepegawaian.
Berdasarkan struktur organisasi Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Lubuk Pakam bahwa Kepala Lembaga Pemasyarakatan sebagai pimpinan membawahi:
1 Kepala Sub Bagian Tata Usaha Tugas dan fungsinya adalah melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga
Lembaga Pemasyarakatan yang dibantu oleh 2 sub urusan, yaitu: a Urusan Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian dan keuangan. b Urusan Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat,
perlengkapan dan rumah tangga.
Tri Sumarni Siboro : Hubungan Kondisi Kerja Dan Karakteristik Individual Dengan Stres Kerja Pada Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Lubuk Pakam 2008, 2009
USU Repository © 2008
2 Kepala Seksi Bimbingan NarapidanaAnak Didik dan Kegiatan Kerja Tugas dan fungsinya adalah memberikan bimbingan pemasyarakatan
NarapidanaAnak Didik dan Bimbingan Kerja. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dibantu 3 tiga kepala Sub Seksi, yaitu:
a Kepala Sub Seksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan mempunyai tugas melakukan pencatatan, membuat statistik, dokumentasi sidik jari, serta
memberikan bimbingan, penyuluhan rohani, memberikan latihan olah raga, peningkatan pengetahuan, asimilasi, cuti dan pelepasan NarapidanaAnak
Didik. b Kepala Sub Seksi Perawatan NarapidanaAnak Didik mempunyai tugas
mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi NarapidanaAnak Didik.
c Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja mempunyai tugas memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan fasilitas, sarana dan mengelola hasil kerja.
3 Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib Mempunyai tugas dan fungsi mengatur jadwal tugas, penggunaan
perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan, penerima laporan harian, dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta menyusun laporan berkala
di bidang keamanan dan menegakkan tata tertib. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dibantu dua Kepala Sub Seksi, yaitu:
a Kepala Sub Seksi Kemanan mempunyai tugas mengatur jadwal, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan.
Tri Sumarni Siboro : Hubungan Kondisi Kerja Dan Karakteristik Individual Dengan Stres Kerja Pada Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Lubuk Pakam 2008, 2009
USU Repository © 2008
b Kepala Sub Seksi Pelaporan dan Tata tertib mempunyai tugas menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta
mempersiapkan laporan berkala di bidang keamanan dan menegakkan tata tertib.
4 Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Mempunyai tugas dan fungsi:
a Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap narapidanaanak didik. b Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban.
c Melakukan pengawalan, penerimaan, penempatan dan pengeluaran Narapidanaanak didik.
d Melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran keamanan. e Membuat laporan harian dan Berita Acara Pelaksanaan Pengamanan.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan dan membawahi tugas
pengamanan Lembaga Pemasyarakatan. Untuk melaksanakan tugas penjagaan, regu penjagaan melakukan tugas secara
bergilir. Penggantian regu penjagaan diatur menurut keadaan dan keperluan setempat dan dalam pelaksanaannya, penggantian jaga regu lama tidak boleh meninggalkan
Lapas sebelum timbang terima dengan regu baru selesai dengan sempurna. Tugas Penjagaan secara umum dapat dijelaskan antara lain harus datang selambat-lambatnya
15 menit sebelum jam dinasnya, jika berhalangan harus memberitahukan sebelumnya kecuali kalau sudah ada izin dilarang meninggalkan pos tanpa izin, dilarang menjadi
Tri Sumarni Siboro : Hubungan Kondisi Kerja Dan Karakteristik Individual Dengan Stres Kerja Pada Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Lubuk Pakam 2008, 2009
USU Repository © 2008
penghubung dari dan untuk penghuni Lapas untuk keperluan apapun secara tidak sah, dilarang bertindak sewenang-wenang terhadap penghuni Lapas, memahami dan
mengerti cara menggunakan perlengkapan keamananketertiban, merawat perlengkapan keamananketertiban sebaik-baiknya, mempersiapkan buku jaga untuk
mencatat kegiatan atau peristiwa, pergantian tugas jaga dengan menjaga narapidana dan tahanan dan jumlah keadaan senjata api serta situasi khusus yang perlu diketahui
oleh petugas jaga berikutnya, harus selalu waspada dalam melaksanakan tugas penjagaan, terutama pada waktu malam hari atau pada waktu hujan, apabila terjadi
pelarian narapidana, tahanan maka petugas bertanggung jawab dan segera melaporkan kepada atasannya. Atasan yang menerima laporan tersebut segera
mengambil langkahtindakan yang lebih lanjut, serta melakukan kewajiban-kewajiban lain menurut peraturan yang berlaku bagi Lapas.
Sasaran keamanan diarahkan pada: a. Segenap penghuni Lapas.
b. Pegawai dan para pengunjung Lapas. c. Bangunan dan perlengkapannya.
d. Lingkungan sosialmasyarakat lainnya. e. Aspek ketatalaksanaan.
Selain itu, ditambah dengan Tenaga Pengamanan pada Pintu Gerbang Portir yang memiliki fungsi dan tugas:
a. Membukamenutup pintu gerbang, dilarang membuka pintu satu dan pintu dua dalam waktu bersamaan.
Tri Sumarni Siboro : Hubungan Kondisi Kerja Dan Karakteristik Individual Dengan Stres Kerja Pada Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Lubuk Pakam 2008, 2009
USU Repository © 2008
b. Mengenali lebih dahulu tamu, pegawai maupun penghuni yang akan masuk Lapas.
c. Menjaga jangan ada penghuni Lapas keluar dari Lapas dengan tidak sah. d. Menerima penghuni Lapas yang masuk dan menyerahkan kepada Komandan
jaga. e. Menjaga agar jumlah penghuni Lapas yang diterima di ruang portir seimbang
dengan kekuatan penjagaan portir. Mengingat tugas dan tanggung jawab pegawai Lembaga Pemasyarakatan
cukup berat dan mengandung resiko, maka setiap pegawai diberikan tunjangan petugas Pemasyarakatan sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 21 Tahun 2006
tentang Tunjangan Petugas Pemasyarakatan. Besarnya tunjangan petugas Pemasyarakatan setiap bulannya sebagai berikut:
Golongan II sebesar Rp. 240.000,-
Golongan III sebesar Rp. 265.000,-
Sesuai Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: M.02- KP.08.10 tahun 2006 tanggal 06 November 2006 tentang Tunjangan Resiko Bahaya
Keselamatan dan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagai Petugas Pemasyarakatan. Selain itu, dengan pertimbangan besarnya
resiko dari tugas-tugas yang dihadapi oleh Petugas Pemasyarakatan, Pemerintah juga memberikan tambahan tunjangan resiko sebagai akibat dari pelaksanaan tugas sehari-
hari yang dibagi berdasarkan tingkat resiko bahaya yang dihadapi Ring I, II dan III dengan perincian:
Tri Sumarni Siboro : Hubungan Kondisi Kerja Dan Karakteristik Individual Dengan Stres Kerja Pada Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Lubuk Pakam 2008, 2009
USU Repository © 2008
1. Ring I di mana tingkat resiko besar karena petugas langsung berhadapan dengan Narapidana dan Tahanan, dan berada dalam lingkungan Narapidana
dan Tahanan. Untuk tugas ini diberikan tunjangan resiko sebesar Rp. 600.000,- per bulan. Petugas Penjagaan berada dilingkup Ring I ini.
2. Ring II, tingkat resiko yang dihadapi oleh petugas tidak begitu besar dan hanya menghadapi tahanan di luar dari blok dan sel tahanan serta narapidana.
Dalam hal ini, Petugas Lembaga Pemasyarakatan lebih banyak memerlukan data dan keterangan dari tahanan, serta berhubungan dengan data dan angka.
Petugas pada sub Seksi Pembinaan, Pendidikan NarapidanaTahanan dan Kegiatan Kerja berada pada ring kedua ini. Besarnya tunjangan resiko yang
diberikan sebesar Rp. 450.000,- per orang per bulan. 3. Ring III. Petugas Lembaga Pemasyarakatan yang berada pada Ring III ini
hampir dapat dikatakan jauh dari resiko kerja yang dihadapi, namun tidak mengurangi kemungkinan akan timbulnya bahaya dan resiko dari pekerjaan
yang dihadapinya. Umumnya, Petugas pada bagian Ring III ini lebih sering berhadapan dengan Pegawai daripada berhubungan dengan tahanan dan
narapidana. Besarnya tunjangan resiko yang diberikan sebesar Rp. 350.000,- per bulan.
Tri Sumarni Siboro : Hubungan Kondisi Kerja Dan Karakteristik Individual Dengan Stres Kerja Pada Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Lubuk Pakam 2008, 2009
USU Repository © 2008
2.5. Kerangka Konsep Penelitian