BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Deskripsi Proses Penelitian
Mencit dipelihara di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran USU dan diaklimatisasi selama 7 hari. Selama proses aklimatisasi, berat badan dan aktivitas
fisik setiap mencit terus diperhatikan. Berat badan mencit setelah proses aklimatisasi meningkat dibandingkan dengan berat badan mencit sebelum dilakukan aklimatisasi.
Setelah aklimatisasi selesai, maka mencit dibagi dalam 9 kelompok perlakuan. Semua mencit dari kelompok kontrol ataupun kelompok perlakuan diambil
darahnya setelah 48 jam perlakuan terakhir. Pengambilan darah dilakukan dengan menggunakan teknik dislokasi leher dan pembedahan rongga dada guna memastikan
jarum suntik tepat berada di intracardial mencit. Selanjutnya darah dikumpulkan dalam cuvet yang telah diberi heparin.
IV.2. Kadar MDA Plasma
Pengaruh pemberian Pb dengan berbagai dosis terhadap kadar MDA plasma ditunjukkan pada Gambar 7. Penilaian pengaruh pemberian Pb dengan berbagai dosis
yang sebelumnya diproteksi dengan asam askorbat 400 mgkgBB dilakukan dengan cara mengelompokkan kelompok perlakuan ke dalam empat kelompok I-IV.
Masing-masing kelompok terdiri atas kelompok kontrol, kelompok yang hanya mendapat Pb dan kelompok yang mendapat asam askorbat serta Pb dengan dosis
yang sama. Perbandingan efektifitas proteksi asam askorbat terhadap paparan Pb yang diberikan secara intraperitoneal dengan berbagai dosis terlihat pada Gambar 8.
2.76 5.7
5.09 3.66
4.18 3.42
9.95
2.83 3.11 2
4 6
8 10
K a
d a
r MD
A u
M m
L
K1 K2
K3 K4
K5 K6
K7 K8
K9
Kelompok Perlakuan
Gambar 7. Sebaran rerata kadar MDA pada kelompok kontrol dan perlakuan
Keterangan : K1 : Kelompok yang hanya diberi aquadest sebagai kontrol
K2 : Kelompok yang diberi Pb asetat dosis 20 mgkgBB K3 : Kelompok yang diberi Pb asetat dosis 40 mgkgBB
K4 : Kelompok yang diberi Pb asetat dosis 80mgkgBB K5 : Kelompok yang diberi Pb asetat dosis 160 mgkgBB
K6 : Kelompok yang diberi Asam askorbat 400 mgkgBB + Pb asetat dosis 20 mgkgBB K7 : Kelompok yang diberi Asam askorbat 400 mgkgBB + Pb asetat dosis 40 mgkgBB.
K8 : Kelompok yang diberi Asam askorbat 400 mgkgBB + Pb asetat dosis 80 mgkgBB. K9 : Kelompok yang diberi Asam askorbat 400 mgkgBB + Pb asetat dosis 160 mgkgBB
Dari Gambar 8 terlihat bahwa pada kelompok I, pemberian Pb dengan dosis 20
mgkgBB secara intraperitoneal mengakibatkan terjadinya peningkatan pembentukan peroksidasi lipid yang dibuktikan dengan kadar MDA plasma yang lebih tinggi dari
kontrol yakni 5.7 MmL banding 2.76 MmL. Dengan pemberian asam askorbat 400 mgkgBB peroral ternyata menekan terjadinya peroksidasi lipid pada kelompok
yang mendapat paparan Pb 20 mgkgBB, 1 jam setelah pemberian asam askorbat tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan kadar MDA plasma yang lebih rendah
dibandingkan kelompok yang hanya mendapat Pb yakni 3.42 MmL banding 5.7 MmL, namun tidak berbeda bermakna p 0.05. Ini menunjukkan bahwa proteksi