Jumlah Eritrosit 5.37 4.14 4.72 5.85 HASIL DAN PEMBAHASAN

yang terkait dosis Anderson et al, 2000. Memang terbukti bahwa asam askorbat merupakan scavenger kuat yang dapat memecahkan proses autokatalitik dari proses peroksidasi lipid membran sel sehingga dapat memelihara integritas sel. Selain itu pemberian asam askorbat juga telah dibuktikan dapat memperbaiki sistem antioksidan tubuh yaitu dengan meningkatkan kadar gluthathion tereduksi. Gajawat et al, 2006

IV.3. Jumlah Eritrosit

Pengaruh pemberian Pb dengan berbagai dosis terhadap jumlah eritrosit ditunjukkan pada Gambar 9. Dari hasil pemberian Pb dengan berbagai dosis yang sebelumnya diproteksi dengan asam askorbat 400 mgkgBB, diperoleh data jumlah eritrosit sebagaimana terlihat pada Gambar 10. Dari Gambar 10 terlihat bahwa pada kelompok I, pemberian Pb dengan dosis 20 mgkgBB secara intraperitoneal menyebabkan terjadinya peningkatan hemolisis eritrosit yang ditunjukkan dengan jumlah eritrosit yang lebih rendah dari kontrol yakni 5.37 x 10 6 mm 3 banding 6.22 x 10 6 mm 3 . Dengan pemberian asam askorbat 400 mgkgBB kelihatannya tidak mampu mencegah terjadinya hemolisis akibat paparan Pb dengan dosis tersebut yang ditunjukkan dengan jumlah eritrosit yang lebih rendah dibandingkan kelompok yang hanya mendapat Pb yakni 4.72 x 10 6 mm 3 banding.5.37 x 10 6 mm 3 . Peningkatan hemolisis yang terjadi pada kelompok yang mendapat proteksi dengan asam askorbat dibandingkan kelompok yang hanya mendapat Pb ternyata tidak berbeda bermakna p0.05, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pemberian asam askorbat dengan dosis tersebut tidak dapat mencegah terjadinya hemolisis akibat paparan Pb pada kelompok ini.

6.22 5.37

5.44 4.14

6.12 4.72

5.24 5.85

7.92 2 4 6 8 10 J u m la h e ri tr o s it x 1 6 m m 3 K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 Kelompok Perlakuan Gambar 9. Sebaran rerata jumlah eritrosit pada kelompok kontrol dan perlakuan Pada kelompok II, pemberian Pb dengan dosis 40 mgkgBB secara intraperitoneal juga menyebabkan terjadinya hemolisis yang ditunjukkan dengan jumlah eritrosit yang lebih rendah dari kontrol yakni 5.41 x 10 6 mm 3 banding 6.22 x 10 6 mm 3 . Pemberian asam askorbat 400 mgkgBB pada kelompok ini juga belum mampu mengurangi hemolisis yang terjadi akibat paparan Pb dengan dosis tersebut yang ditunjukkan dengan jumlah eritrosit yang lebih rendah dibandingkan kelompok yang hanya mendapat Pb yakni 5.23 x 10 6 mm 3 banding 5.41 x 10 6 mm 3 , namun kedua kelompok tidak berbeda bermakna p0.05 Hal ini menunjukkan bahwa pemberian asam askorbat dengan dosis tersebut pada kelompok ini juga tidak dapat mencegah terjadinya hemolisis akibat paparan Pb. Pada kelompok III, pemberian Pb dengan dosis 80 mgkgBB secara intraperitoneal menyebabkan terjadinya hemolisis yang ditunjukkan dengan jumlah eritrosit yang lebih rendah dari kontrol yakni 4.14 x 10 6 mm 3 banding 6.22 x 10 6 mm 3 . Pemberian asam askorbat 400 mgkgBB terlihat mampu mencegah hemolisis yang terjadi akibat paparan Pb dengan dosis yang sama yang ditunjukkan dengan jumlah eritrosit yang lebih tinggi dibandingkan kelompok yang hanya mendapat Pb yakni 5.85 x 10 6 mm 3 banding 4.14 x 10 6 mm 3 . Peningkatan jumlah eritrosit pada kelompok yang mendapat proteksi dengan asam askorbat dibandingkan dengan kontrol dan kelompok yang hanya mendapat Pb tidak berbeda bermakna p0.05. Data ini menunjukkan bahwa proteksi asam askorbat terhadap jumlah eritrosit akibat paparan Pb pada kelompok ini tidak efektif. P=0.13

6.22 5.37