Perbandingan Restrukturisasi Dan PKPU

mengenai syarat-syarat dan tata cara pembayaran baru yang disetujui bersama. PKPU tidak menghapuskan kewajiban untuk melakukan pembayaran utang, juga tidak mengurangi besarnya utang yang wajib dibayar oleh debitor, melainkan hanya bersifat “penundaan sementara” untuk mencapai “penjadwalan baru” atas utang-utang yang telah jatuh tempo tersebut. Jangka waktu PKPU adalah 45 empat puluh lima hari, dan perpanjangannya, baik yang bersifat sementara maupun yang tetap, tidak boleh melebihi 270 dua ratus tujuh puluh hari, terhitung sejak tanggal pututsan PKPU ditetapkan oleh Pengadilan. 92 PKPU pada dasarnya merupakan penawaran rencana perdamaian oleh debitur, agar debitur dapat melakukan restrukturisasi “yang dapat meliputi seluruh atau sebagian utang kepada kreditor konkuren”. 93 Restrukturisasi utang debitur melalui proses PKPU hanya dapat dilakukan setelah pengajuan PKPU oleh debitur dikabulkan oleh Pengadilan sebelum jatuhnya putusan pailit, 94 yang kemudian diikuti dengan akor perdamaian antara debitur dengan kreditur. 95

D. Perbandingan Restrukturisasi Dan PKPU

Pada dasarnya Undang-Undang Kepailitan yang baik seharusnya dibuat untuk memberikan kesempatan kepada debitur yang mengalami kesulitan pembayaran utang-utangnya untuk bangkit kembali menjalankan perusahaannya. Hukum 92 Pasal 228 ayat 6 UU No. 37 Tahun 2004. 93 Kartini Muljadi, dalam Sunarmi, Op.Cit., hal. 46. 94 Zainal Asikin, Op.Cit., hal. 103. 95 Ibid., hal. 111. Yuanita Harahap : Analisis Hukum Mengenai Restrukturisasi Utang PT. Terbuka Pada Proses Perdamaian Menurut Undang-Undang Kepailitan, 2008 USU Repository © 2008 memberikan perlindungan kepada debitur yang beritikad baik melalui program PKPU, yang di atur di dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Buku Ketiga yang di mulai dari Pasal 222. Yang dimaksud dengan penundaan pembayaran utang Suspension of Payment atau Surseance van Betaling adalah suatu masa yang diberikan oleh undang-undang melalui putusan hakim niaga, dimana dalam masa tersebut kepada pihak debitur dan kreditur diberikan kesempatan untuk musyawarah cara-cara pembayaran utangnya dengan memberikan rencana pembayaran seluruh atau sebagian utangnya, termasuk apabila perlu untuk merestrukturisasi utangnya tersebut. Jadi, PKPU sebenarnya merupakan sejenis moratorium, dalam hal ini legal moratorium. 96 Tujuan dari PKPU ini sendiri adalah untuk memungkinkan seorang debitur meneruskan usahanya meskipun ada kesukaran pembayaran dan untuk menghindari kepailitan. Penundaan pembayaran memberikan kepada debitur keringanan sementara dalam menghadapi para kreditur yang menekan dengan cara mengorganisir dan melanjutkan usaha, dan akhirnya memenuhi tagihan-tagihan para kreditur. Apabila reorganisasi perusahaan tidak berhasil, penundaan pembayaran dapat dengan mudah di ubah menjadi kepailitan. Namun hal ini tergantung kepada rapat para kreditur untuk menerima atau menolak permohonan perdamaian yang diajukan oleh debitur. Dengan demikian, pihak yang harus berinisiatif untuk mengajukan permohonan PKPU adalah pihak debitur, yakni debitur yang sudah tidak dapat atau 96 Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2002, hal. 82. Yuanita Harahap : Analisis Hukum Mengenai Restrukturisasi Utang PT. Terbuka Pada Proses Perdamaian Menurut Undang-Undang Kepailitan, 2008 USU Repository © 2008 diperkirakan tidak akan dapat melanjutkan pembayaran utang-utangnya dan juga dapat dimohonkan oleh kreditur, sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 222 ayat 3 Undang-Undang Kepailitan, dimana permohonan itu sendiri harus ditandatangani oleh debitur atau kreditur bersama-sama dengan advokat, dalam hal ini advokat yang mempunyai izin praktek, sesuai dengan Pasal 224 ayat 1. Dengan permohonan PKPU tersebut harus dilampirkan pula, antara lain : 1. Daftar piutang, 2. Surat-surat bukti selayaknya, 3. Dapat juga dilampirkan rencana perdamaian Composition Plan. Pasal 249 Undang-Undang Kepailitan menentukan bahwa pada waktu mengajukan permohonan PKPU atau setelah itu, debitur berhak menawarkan suatu perdamaian kepada mereka yang mempunyai piutang-piutang, yang terhadapnya berlaku penundaan tersebut. Dalam menyusun rencana perdamaian Composition Plan yang terpenting adalah : a Pertimbangan terhadap feasibilitas usaha, tinjauan terhadap prospek kedepan masih ada atau tidak. b Dukungan dari aset perusahaan yang ada termasuk saham-saham yang masih bisa diperjual belikan c Dukungan SDM yang masih memadai. d Adanya kesediaan kreditur memberikan bantuan dana segar. e Adanya kondisi real ekonomi termasuk kebijaksanaan fiskal dan moneter oleh pemerintah. Yuanita Harahap : Analisis Hukum Mengenai Restrukturisasi Utang PT. Terbuka Pada Proses Perdamaian Menurut Undang-Undang Kepailitan, 2008 USU Repository © 2008 Jika keenam faktor tersebut masih ada, perusahaan tersebut layak dan patut didukung dalam membuat rencana perdamaian Composition Plan tersebut. Hal pokok yang menjadi penting adalah langkah apa yang dapat dilakukan oleh debitur dan pengurus dalam hal rencana perdamaian diterima. Bahwa kemungkinan besar ditolak atau diterimanya suatu rencana perdamaian dalam rangka PKPU sangat tergantung bentuk rencana perdamaian yang ditawarkan oleh debitur tersebut apakah layak atau feasible dan sejauh mana bermanfaat atau memberi keyakinan pada pengembalian sekalian piutang para krediturnya. PKPU pada dasarnya merupakan penawaran rencana perdamaian oleh debitur, agar debitur dapat melakukan restrukturisasi yang dapat meliputi seluruh atau sebagian utang kepada kreditur konkuren. Restrukturisasi utang debitur melalui proses PKPU hanya dapat dilakukan setelah pengajuan PKPU oleh debitur dikabulkan oleh Pengadilan sebelum jatuhnya putusan pailit. Sedangkan restrukturisasi utang debitur melalui proses perdamaian antara debitur dengan kreditur disepakati setelah adanya putusan pailit dari pengadilan. Perdamaian merupakan cara lain di luar PKPU untuk menghindar dari likuidasi terhadap harta kekayaan perusahaan. Bila pengajuan tawaran restrukturisasi utang debitur kepada kreditur diterima maka harta kekayaan debitur tidak jadi dijual. Setelah keluarnya putusan pailit dari pengadilan, perdamaian ditawarkan debitur pada saat rapat verifikasi berdasarkan Pasal 144 dan Pasal 222 ayat 3 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004. Yuanita Harahap : Analisis Hukum Mengenai Restrukturisasi Utang PT. Terbuka Pada Proses Perdamaian Menurut Undang-Undang Kepailitan, 2008 USU Repository © 2008 Berbeda dengan restrukturisasi setelah putusan pailit oleh pengadilan niaga, maka dalam suatu PKPU, pihak organ perusahaan termasuk direksi, masih berwenang dalam menjalankan tugas-tugasnya. Hanya saja dalam menjalankan tugas-tugasnya tersebut dia harus diberi kewenangan atau dibantu atau disetujui oleh apa yang disebut dengan “pengurus”. Ada 2 dua tahapan dari proses penundaan pembayaran utang, yaitu sebagai berikut : 1. Penundaan sementara kewajiban pembayaran utang Ini adalah tahap pertama dari proses PKPU, sesuai dengan Pasal 225 ayat 1 dari undang-undang kepailitan, maka apabila debitur mengajukan PKPU, sejauh syarat-syarat administrasi sudah dipenuhi, hakim pengadilan niaga harus segera mengabulkannya, dan harus menunjuk hakim pengawas dan mengangkat salah satu atau lebih pengurus, yang dalam istilah kepailitan disebut kurator. Putusan pengadilan tentang PKPU ini berlaku selama maksimum 45 empat puluh lima hari, sebagaimana diatur di dalam Pasal 225 ayat 4. Setelah itu, harus diputuskan apakah penundaan sementara utang tersebut dapat dilanjutkan menjadi suatu penundaan kewajiban pembayaran secara tetap. 2. Penundaan kewajiban utang secara tetap Setelah ditetapkan penundaan sementara kewajiban pembayaran utang, maka pengadilan niaga melalui pengurus wajib memanggil debitur dan kreditur yang dikenal untuk mengahadap dalam sidang yang akan diselenggarakan paling lambat pada hari ke-45 empat puluh lima terhitung sejak saat ditetapkannya Yuanita Harahap : Analisis Hukum Mengenai Restrukturisasi Utang PT. Terbuka Pada Proses Perdamaian Menurut Undang-Undang Kepailitan, 2008 USU Repository © 2008 putusan penundaan sementara kewajiban pembayaran utang secara tetap, dengan maksud untuk memungkinkan debitur, pengurus, dan para kreditur untuk mempertimbangkan dan menyetujui perdamaian pada sidang yang akan diselenggarakan selanjutnya. Apabila rencana perdamaian dan PKPU secara tetap disetujui oleh kurator konkuren yang hanya diakui atau sementara diakui yang hadir dan mewakili paling sedikit 23 dua pertiga bagian dari seluruh tagihan yang diakui atau untuk sementara diakui, sebagaimana diatur didalam Pasal 229 ayat 1, maka pengadilan niaga akan menetapkan PKPU secara tetap berikut perpanjangannya yang tidak boleh melebihi 270 dua ratus tujuh puluh hari terhitung sejak putusan pengadilan niaga tentang PKPU sementara. Inti dari terlaksananya PKPU adalah mewujudkan atau menyepakati suatu perjanjian perdamaian. Sebab bagaimanapun kondisi perusahaan debitur sudah berada pada posisi yang lemah, sehingga sebagian utang-utang perusahaan mungkin sudah jatuh tempo dan belum dapat dibayar. Debitur berusaha untuk tidak pailit sebab melihat prospek dan peluang usaha untuk bangkit masih ada, juga adanya itikad baik dari debitur untuk melunasi utang-utangnya tersebut, pertimabangan ini berdasarkan pada evaluasi produksi aset perusahaan dan utang-utangnya yang sedang berjalan. Yuanita Harahap : Analisis Hukum Mengenai Restrukturisasi Utang PT. Terbuka Pada Proses Perdamaian Menurut Undang-Undang Kepailitan, 2008 USU Repository © 2008

BAB III PENGATURAN RESTRUKTURISASI UTANG PT. TERBUKA

Dokumen yang terkait

Akibat Hukum Kepailitan Terhadap Harta Warisan Ditinjau Dari Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

24 183 81

Restrukturisasi Utang Untuk Mencegah Kepailitan

5 96 50

TANGGUNG JAWAB SUAMI ATAU ISTRI TERKAIT ADANYA KEPAILITAN TERHADAP PERJANJIAN UTANG PIUTANG MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DAN UNDANG-UNDANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG.

0 0 2

Hak Suara Kreditor Separatis Dalam Proses Pengajuan Upaya Perdamaian Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 3

Hak Suara Kreditor Separatis Dalam Proses Pengajuan Upaya Perdamaian Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 32

Hak Suara Kreditor Separatis Dalam Proses Pengajuan Upaya Perdamaian Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 1 32

Hak Suara Kreditor Separatis Dalam Proses Pengajuan Upaya Perdamaian Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 1 7

HAK SUARA KREDITOR SEPARATIS DALAM PROSES PENGAJUAN UPAYA PERDAMAIAN MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG TESIS

0 0 17

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Menurut Undang-Undang Kepailitan - Ubharajaya Repository

0 0 17

JURNAL ILMIAH RENVOI DALAM KEPAILITAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

0 0 16