BAB III PENGATURAN RESTRUKTURISASI UTANG PT. TERBUKA
DI INDONESIA
A. Pengertian PT. Terbuka
Bahwa dalam rangka lebih meningkatkan pembangunan perekonomian nasional dan sekaligus memberikan landasan yang kokoh bagi dunia usaha dalam
menghadapi perkembangan perekonomian dunia dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi pada masa mendatang, perlu di dukung oleh suatu
undang-undang yang mengatur tentang perseroan terbatas yang dapat menjamin terselenggaranya iklim dunia usaha yang kondusif.
Perseroan terbatas sebagai salah satu pilar pembangunan perekonomian nasional perlu diberikan landasan hukum untuk lebih memacu pembangunan nasional
yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Oleh karena itu pemerintah membentuk suatu peraturan yang mengatur tentang perseroan terbatas
yang dapat memajukan perekonomian nasional dan dapat bersaing ditingkat internasional dalam era globalisasi.
Perseroan Terbatas adalah salah satu bentuk dari perusahaan.
97
Bentuk badan usaha
98
perseroan terbatas ini di atur di dalam UU Nomor 40 Tahun 2007
97
UU Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan mengartikan perusahaan sebagai setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan tujuan
Yuanita Harahap : Analisis Hukum Mengenai Restrukturisasi Utang PT. Terbuka Pada Proses Perdamaian Menurut Undang-Undang Kepailitan, 2008
USU Repository © 2008
57
tentang Perseroan Terbatas. Perseroan Terbatas atau disingkat PT, yang selanjutnya disebut dengan
perseroan, adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 serta peraturan pelaksanaannya.
99
Dari pengertian tersebut terlihat bahwa perseroan terbatas didirikan berdasarkan perjanjian oleh para pendiri yang masing-
masingnya memberikan saham andil atau sero untuk menjadi modal usaha perseroan, dan perseroan tersebut merupakan badan hukum yang memisahkan harta
kekayaan perseroan dari harta kekayaan para persero pemegang saham. Pengertian perseroan tersebut diatas adalah pengertian perseroan terbatas
tertutup. Setiap perseroan pada mulanya didirikan sebagai perseroan terbatas tertutup, dan kemudian akan menjadi perseroan terbatas terbuka setelah memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan didalam peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, pengertian perseroan terbatas terbuka disingkat PT. Tbk, atau sering disingkat
dengan Perseroan Terbuka, adalah perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu, atau perseroan yang melakukan penawaran
memperoleh keuntungan atau laba, baik yang di selenggarakan oleh perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang di dirikan dan berkedudukan dalam
wilayah Negara Republik Indonesia.
98
Badan usaha dapat dibagi dalam beberapa bentuk, yakni Perseroan Terbatas atau PT, Koperasi, Maatschap atau Persekutuan, Firma Vennootschap Onder Firma atau VOF yang sering
disingkat Fa, dan Commanditaire Vennootschap CV yang sering diartikan dengan Persekutuan Komanditer. Lihat I.G Rai Widjaja, Hukum Perseroan Terbatas, Khusus Pemahaman Atas Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1995, Jakarta; Kesaint Blanc, 2002, hal. 1.
99
Pasal 1 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007.
Yuanita Harahap : Analisis Hukum Mengenai Restrukturisasi Utang PT. Terbuka Pada Proses Perdamaian Menurut Undang-Undang Kepailitan, 2008
USU Repository © 2008
umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1995.
100
Bahwa pada tanggal 16 Agustus 2007 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007. Perubahan undang-undang ini dirasakan sangat perlu, mengingat Undang- Undang Nomor 1 tahun 1995 dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan hukum dan kebutuhan masyarkat sehingga perlu diganti dengan undang-undang yang baru
Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang dimaksud dengan perseroan terbatas yang selanjutnya
disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Sedangkan menurut angka 7 yang dimaksud dengan Perseroan Terbuka adalah perseroan publik atau perseroan yang melakukan penawaran umum saham, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal. Yang dimaksud dengan perseroan publik adalah perseroan yang memenuhi kriteria jumlah
pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang pasar modal angka 8.
100
Pasal 1 ayat 2 UU No. 1 Tahun 1995.
Yuanita Harahap : Analisis Hukum Mengenai Restrukturisasi Utang PT. Terbuka Pada Proses Perdamaian Menurut Undang-Undang Kepailitan, 2008
USU Repository © 2008
Sebagaimana PT. Tertutup, PT. Terbuka juga memiliki tanggung jawab terbatas sesuai dengan bentuknya sebagai badan hukum. Perseroan sebagai badan
hukum berarti bahwa perseroan merupakan badan atau organisasi yang oleh hukum diperlakukan sebagai subjek hukum, yaitu pemegang hak dan kewajiban.
101
Tanggung jawab terbatas PT. Terbuka mengandung konsekuensi bahwa tanggung jawab perseroan dibatasi hanya sampai kepada jumlah saham perseroan, yang
berarti : a.
Pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama perseroan.
b. Pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab atas kerugian perseroan
melebihi nilai saham yang telah diambilnya, dan tidak meliputi harta kekayaan pribadinya.
Tanggung jawab terbatas pemegang saham ini bisa dihapus tidak berlaku disebabkan “hal-hal tertentu” , disamping dikarenakan apabila terbukti bahwa terjadi
pembauran harta kekayaan pribadi pemegang saham dan harta kekayaan perseroan, juga di akibatkan oleh :
a. Persyaratan perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi
b. Pemegang saham yang bersangkutan, baik langsung maupun tidak langsung,
dengan itikad buruk memanfaatkan perseroan untuk kepentingan pribadi.
101
Gunawan Widjaja, Op. Cit., hal. 17.
Yuanita Harahap : Analisis Hukum Mengenai Restrukturisasi Utang PT. Terbuka Pada Proses Perdamaian Menurut Undang-Undang Kepailitan, 2008
USU Repository © 2008
c. Pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan
hukum yang dilakukan oleh perseroan, atau; d.
Pemegang saham yang bersangkutan, baik langsung maupun tidak langsung, secara melawan hukum menggunakan harta kekayaan perseroan yang
mengakibatkan kekayaan perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang perseroan.
102
Perseroan dalam menyelenggarakan usahanya memerlukan organ perseroan yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Direksi dan Komisaris.
Organ-organ perseroan tersebut dijabat oleh orang-orang yang memiliki kehendak menjalankan, mengelola dan mengurus perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan
pendirian perseroan. Ketiga organ tersebut bersifat organisa, artinya ketiganya harus senantiasa ada dalam setiap perseroan, baik lingkungan jabatannya ambtensfeer
maupun pejabatnya ambtsdrager.
103
Direksi adalah organ perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan.
104
Setiap anggota direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk
kepentingan dan usaha perseroan.
105
Jadi pada hakekatnya pengelolaan PT merupakan tugas dari semua anggota direksi tanpa kecuali collegiale bestuursverant
102
I.G. Rai Widjaja, Op. Cit., hal. 4.
103
Bismar Nasution, Op. Cit., hal. 7.
104
Pasal 79 ayat 1 UU No. 1 Tahun 1995 .
105
Pasal 85 ayat 1 UU No. 1 Tahun 1995.
Yuanita Harahap : Analisis Hukum Mengenai Restrukturisasi Utang PT. Terbuka Pada Proses Perdamaian Menurut Undang-Undang Kepailitan, 2008
USU Repository © 2008
woordelijkheid.
106
Direksi perseroan dalam menjalankan tugasnya mengelola PT harus senantiasa :
1. Bertindak dengan itikad baik
2. Senantiasa memperhatikan kepentingan perseroan dan bukan kepentingan dari
pemegang saham semata-mata. 3.
Kepengurusan perseroan harus dilakukan dengan baik sesuai tugas dan kewenangan yang diberikan kepadanya dengan tingkat kecermatan yang
wajar. 4.
Tidak diperkenankan melakukan tindakan yang dapat menyebabkan benturan kepentingan conflict of interest antara kepentingan perseroan dengan
kepentingan direksi.
107
B. Kewajiban Laporan Keuangan PT. Terbuka