dipasaran dunia, sehingga pembangunan di dalam negeri dapat terus bergerak, sehingga inflasi dapat ditekan.
Rata rata tingkat inflasi di Indonesia dari tahun 1970 – 2004 adalah 13,1 . Tingkat inflasi yang tertinggi yang pernah dialami Indonesia adalah
pada tahun 1998 yang berjumlah hampir mendekati 80, hal ini disebabkan adanya krisis moneter di Indonesia. Sedangkan untuk mulai dari tahun 2000 –
2004 tingkat inflasi sudah dapat dikendalikan hanya berada pada kisaran rata rata 6 per tahun.
4.1.4. Nilai Tukar
Penyebab utama terjadinya fluktuasi nilai tukar bisa timbul dari berbagai sebab antara lain jika kepercayaan mastarakat terhadap mata uang
tersebut menurun, disebabkan karena anggota masyarakat tidak mau memegang uang dan melepaskan pada pembelian barangsehingga kecepatan
uang yang beredar semakin tinggi sehingga mengakibatkan terdorongnya harga harga naik dan mengakibatkan inflasi Pergerakan Nilai Tukar Rupiah
pada tahun 1998 mengalami peningkatan mencapai Rp. 8.425 per US dollar yaitu pada saat krisis ekonomi peningkatan tersebut mencapai hampir 50
dari tahun 1997.Tahun 2004 secara keseluruhan relatif stabil, meskipun rupiah sempat mengalami tekanan depresiasi yang cukup berarti.
Secara rata- rata perkembangan nilai tukar rupiah tahun dibandingkan denagan tahun 2004 sebesar Rp. 9.290 per US dollar. lebih tinggi dari tahun
Agus Edy Rangkuti : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Uang Kartal di Indonesia. USU e-Repository © 2008.
2003 yang mencapai 5,31 yaitu sebesar Rp.8.465 per US dollar. sedangkan di tahun 2002 terapresiasi 14,4 yaitu sebesar Rp.8.940 per US dollar. pada
tahun 2001 nilai tukar rupiah kembali terdepresiasi hingga mencapai 8,39. yaitu sebesar Rp.8.465 per US dollar dan kembali menguat di tahun 2000
mencapai 7,74 yaitu sebesar Rp.9.595 per US dollar Perkembangan Nilai tukar ER di Indonesia sejak tahun 1970 hingga
tahun 2004 dapat dilihat sebagai berikut:
2000 4000
6000 8000
10000 12000
19 70
19 73
19 76
19 79
19 82
19 85
19 88
19 91
19 94
19 97
20 00
20 03
Tahun Ru
p ia
h
Gambar 4.4. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar Sumber: Bank Indonesia
4.1.5. Suku Bunga
Suku bunga merupakan faktor yang penting dalam perekonomian
suatu negara karena sangat berpengaruh terhadap “kesehatan” suatu perekonomian. Hal ini tidak hanya mempengaruhi keinginan konsumen untuk
membelanjakan ataupun menabungkan uangnya tetapi juga mempengaruhi
Agus Edy Rangkuti : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Uang Kartal di Indonesia. USU e-Repository © 2008.
dunia usaha dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu tingkat suku bunga mempunyai pengaruh yang sangat luas, tidak hanya pada sektor moneter,
melainkan juga pada sektor riil, sektor ketenagakerjaan, bahkan sektor internasional.
Nilai suku bunga domestik di Indonesia sangat terkait dengan suku bunga internasional. Hal ini disebabkan oleh akses pasar keuangan domestik
terhadap pasar keuangan internasional dan kebijakan nilai tukar yang kurang fleksibel.
Selain suku bunga internasional, tingkat diskonto SBI juga merupakan faktor penting dalam penentuan suku bunga di Indonesia. Peningkatan
diskonto SBI segera direspon oleh suku bunga PUAB Pasar Uang Antar Bank, sedangkan respon suku bunga deposito baru muncul setelah 7–8 bulan.
Faktor lain yang turut berpengaruh dalam penentuan suku bunga di Indonesia adalah kondisi likuiditas yang berdampak pada suku bunga PUAB dalam
jangka pendek. Namun dalam jangka panjang akan mendorong arus modal masuk sehingga pengaruhnya terhadap suku bunga deposito dan suku bunga
kredit lebih kecil. Salah satu faktor penting dalam menganalisa dan meramalkan tingkat
suku bunga adalah inflasi. Pengertian inflasi dalam arti luas didefinisikan sebagai suatu kenaikan relatif dalam tingkat harga umum. Inflasi dapat timbul
bila jumlah uang atau uang deposito dalam peredaran banyak, dibandingkan dengan jumlah barang-barang serta jasajasa yang ditawarkan atau bila karena
Agus Edy Rangkuti : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Uang Kartal di Indonesia. USU e-Repository © 2008.
hilangnya kepercayaan terhadap mata uang nasional, terdapat adanya gejala yang meluas untuk menukar dengan barang-barang.
Tingkat Suku Bunga pada tahun 1970 – 1977 masih berada disekitar 15,0 , sedangkan pada tahun 1978 – 1982 tingkat suku bunga turun menjadi
dibawah 10 hal ini disebabkan adanya resesi yang melanda dunia. Rata rata suku bunga dari tahun 1970 – 2004 adalah sebesar 15,5.
Untuk periode 1983 – 1997 tingkat suku bunga naik menjadi sekitar dibawah 25. Lonjakan drastis terjadi pada tahun 1998 – 1999, pada saat terjadinya
krisis moneter di Indonesia suku bunga melonjak hingga 28, Periode 2000 – 2004 suku bunga secara gradual turun menjadi sekitar 10 pada tahun
2004. Perkembangan Suku Bunga IR di Indonesia sejak tahun 1970 hingga
tahun 2004 dapat dilihat sebagai berikut:
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
30.00
197 19
73 19
76 19
79 198
2 198
5 198
8 199
1 199
4 199
7 200
200 3
Tahun P
e rs
en ta
se
Gambar 4.5 : Perkembangan Suku Bunga di Indonesia Sumber: Bank Indonesia
Agus Edy Rangkuti : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Uang Kartal di Indonesia. USU e-Repository © 2008.
4.2. Analisis dan Pembahasan