2.6.4. Hubungan EBV dengan Cox-2
Cyclooxygenase Cox merupakan enzim pada biosintetik pathway dari
Prostaglandin Pgs dan Thromboxans dari Asam Arakidonat. 2 bentuk Cox
yaitu Cox
-1 dan Cox
-2. Cox
-1 dianggap suatu protein karena bentuknya jelas yang menunjukkan “
housekeeping ” gen dan pada hampir semua
jaringan normal. Cox
-1 timbul sebagai respon dari produksi Prostaglandin Pg dan mempunyai fungsi penting pada homeostatik.
Cox -1 berisi 70 kd
subunit sedangkan Cox
-2 berisi 74 kd protein yang mempunyai 60 homolog dengan
Cox -1.
Cox -2 terangsang selama proses radang dan
neoplasma. Cox
-2 tertampil pada beberapa tumor dan dalam perkembangannya membuktikan bahwa akan menyebabkan
karsinogenesis. Telah dilaporkan terjadi perubahan metabolisme xenobiotik, yang meningkatkan pertumbuhan tumor invasif, angiogenesis dan
menghambat apoptosis. Banyak penelitian menyatakan bahwa Cox
-2 inhibitor menekan pembentukan tumor.
Cox -2 didorong oleh onkogen
ras dan
scr , Interleukin-1, hipoxia, benoa pyrene, ultraviolet,
Epithelial Growth
Factor , transformasi
Growth Factor
dan tumor suppressor protein p53 menahan ekspresi
Cox -2.
Cox -2 mensensitisasi Prostaglandin E2 PGE2
untuk menstimulasi Bcl-2 dan inhibit apoptosis serta menyokong IL
-6 untuk sintesis haptoglobin. PGE2 dihubungkan dengan tumor metastase,
IL -6
dengan sel karsinoma invasif sedangkan haptoglobin dengan implantasi dan angiogenesis. Karakteristik
Cox -2 adalah mengurangi ekspresi dalam
respon glukokorticoid. Cox
-2 mengandung bermacam-macam stimulasi seperti cytokine, hormon dan mitogen.
Cox -2 untuk terjadinya angiogenesis
baru-baru ini dilaporkan dimana over ekspresi Cox
-2 pada sel karsinoma colon manusia menyokong angiogenesis pada invitro yang menembus
angiogenic faktor sebagai Vaskular Endothelial Growth Factor
VEGF dan
Basic Fibroblast Growth Factor BFGF . Pada semua tumor, infeksi EBV
merupakan laten yang predominan. Gen EBV diekspresikan pada infeksi latent yang dibatasi 6 EBV
Nuclear Antigene EBNAS, EBNA 1, -2,-3a, -3b, -
Yayan Andrianto : Peranan pemeriksaan imunohistokimia cox-2 Pada karsinoma nasofaring, 2008. USU Repository©2008
3c, -lp dan 3 LMP LMPs
. LMP1
, -2a,-2b pada tipe-2 latent merupakan EBNA 1 dan 3 LMPs yang diekspresikan pada karsinoma nasofaring dan
pada nasal T Natural Kill Cell lymphoma. LMP1 dideteksi lebih 70 pada karsinoma nasofaring dan semua infeksi EBV preinvasif lesi nasofaring.
Juga diyakini bahwa LMP1 berperan didalam karsinogenesis dari karsinoma nasofaring. LMP1 menyokong ekspresi
Cox -2 yang diperantarai oleh Nf-
αβ sebagai faktor penting menembus CTAR1 dan CTAR2 pada sel epitel
nasofaring. Induksi Cox
-2 yang terjadi sebagian kecil akan menghasilkan produksi VEGT di LMP1-expressing sel. Oleh karena LMP1 positif pada
NPCS maka cendrung menyerang lebih banyak diluar nasofaring dan lymphnode dari pada LMP1 negatif pada NPCS. Induksi
Cox -2 oleh LMP1
menyokong untuk invasif angiogenesis dan LMP1 menambah produksi Prostaglandin E2 pada sel epitel nasofaring yang ditembus induksi
Cox -2.
Pada inflamasi kronik dan metabolik produk dari fagositosis sering disertai dengan pembentukan berlebihan dari reaksi oksigen dan nitrogen yang
merusak DNA, lipoprotein dan membran sel. Sel inflamasi akan membebaskan metabolisme dari Asam Arakidonat atau Eisosanoid
termasuk Prostanoid, Prostaglandin dan Leukotrines. Cyclooxygenase
merupakan kunci enzim yang mengontrol rate-limiting step pada sintesa prostanoid dan sel neoplasma, serta metabolisme yang diproduksi oleh aksi
Cox -2 pada asam arakidonat menunjukkan benturan pada bermacam-
macam pathway
karsinogenik. Transformasi neoplastik dari proliferaif sel steam dan invasi tumor memerlukan suatu
micro enviroment
dari aktifasi sel inflamasi dan elemen sel stromal.
5,8,21
2.7. Gambaran Klinis