Salivary Gland Anlage Tumour Nasopharyngeal Angiofibroma

Secara klinis bentuk primer berupa efek occupying space, obstruksi airway, sinusitis kronik, headache, epistaxix, kebocoran cairan cerebrospinal dan gangguan penglihatan. Gambaran radiologi dapat menemukan letak lesi dan menentukan hubungan ke selle tursica. Secara histopatologi terletak pada submukosa dan tumor tidak berkapsul, solid dan organoid dan bentuk trabecula, Sel dengan inti bulat sampai oval dan kromatin menyebar, anak inti kecil dan tidak jelas dengan sitoplasma bergranul eosinofilik, amphofilik atau jenih. Hialinisasi stromal extracellular menonjol. Inti pleomorfik, mitosis dan nekrotik jarang dijumpai.

2.9.5. Salivary Gland Anlage Tumour

Merupakan tumor jinak dengan komponan epitel campuran dan mesenkim, perkembangan stage awal embriologi dari kelenjar saliva antara 4 sampai 8 minggu. Kasus sangat sedikit dan didiagnosa pada priode pertengahan neonatus atau usia 6 minggu dengan laki-laki lebih banyak dibanding wanita yaitu 13 : 3. Hampir semua pasien dengan gangguan pernapasan dan perdarahan jarang dilaporkan. pemeriksaan klinik memperlihatkan midline tangkai polip eritematous. Secara histopatologi suatu non keratinizing skuamous mukosa sering berdekatan dengan nodul selular yang multipel. nodul dibedakan fibrous dan stroma miksoid yang mengandung seperti duktus, adanya sarang-sarang yang solid dan epitel skuamous yang kistik. Epitel dengan stroma internodular meliputi sel bentuk fusiform yang bersatu atau struktur trabekula, bercampur dengan bentuk tubuler yang buruk dengan atau tanpa lumen. Sel-sel fusiform dengan sitoplasma eosinofilik dengan pinggir sel yang kabur. Inti kelenjar uniform dan mitosis yang rendah. Interstitium menunjukkan perdarahan dan struktur tulang jarang dijumpai. Yayan Andrianto : Peranan pemeriksaan imunohistokimia cox-2 Pada karsinoma nasofaring, 2008. USU Repository©2008

2.9.6. Nasopharyngeal Angiofibroma

Suatu tumor jinak dengan selluler yang tinggi dan vaskularisasi yang banyak pada mesenkim neoplasma yang sering terjadi pada laki-laki. Biasa lebih dari 1 dari seluruh tumor nasofaring, anak laki-laki dan remaja sampai laki-laki muda sering dijumpai. Tumor sering pada dinding posterolateral nasal dari nasofaring. Sering meluas ke sekeliling jaringan. Tumor berukuran 22 cm dengan rata-rata 4 cm. Bentuk polipoid dengan bulat atau membentuk multinoduler, warna merah dan pemotongan permukaan abu-abu kehitaman. Secara histologi terdapat gambaran proliferasi vaskuler pada stroma, pembuluh darah dengan dinding tipis, seperti celah staghorn atau dilatasi dengan kapiler yang besar. Sel endotelial gemuk tetapi lunak. Stoma fibrous berisi sel spindel, bulat angular atau sel bentuk stella dan fibrous kolagen yang sangat banyak. Latar belakang degenerasi miksoid sering dijumpai. Inti dari sel stroma sering bland tetapi multinukleated atau pleomorfik. Sel mast dapat dijumpai tetapi elemen inflamasi tidak ada. Lesi yang lama menunjukkan penambahan fibrous dan berkurangnya vaskularisasi. 1 Yayan Andrianto : Peranan pemeriksaan imunohistokimia cox-2 Pada karsinoma nasofaring, 2008. USU Repository©2008

2.10. Kerangka Konsepsional