Gambaran Klinis Staging Peranan Pemeriksaan Imunohistokimia COX-2 Pada Karsinoma Nasofaring

3c, -lp dan 3 LMP LMPs . LMP1 , -2a,-2b pada tipe-2 latent merupakan EBNA 1 dan 3 LMPs yang diekspresikan pada karsinoma nasofaring dan pada nasal T Natural Kill Cell lymphoma. LMP1 dideteksi lebih 70 pada karsinoma nasofaring dan semua infeksi EBV preinvasif lesi nasofaring. Juga diyakini bahwa LMP1 berperan didalam karsinogenesis dari karsinoma nasofaring. LMP1 menyokong ekspresi Cox -2 yang diperantarai oleh Nf- αβ sebagai faktor penting menembus CTAR1 dan CTAR2 pada sel epitel nasofaring. Induksi Cox -2 yang terjadi sebagian kecil akan menghasilkan produksi VEGT di LMP1-expressing sel. Oleh karena LMP1 positif pada NPCS maka cendrung menyerang lebih banyak diluar nasofaring dan lymphnode dari pada LMP1 negatif pada NPCS. Induksi Cox -2 oleh LMP1 menyokong untuk invasif angiogenesis dan LMP1 menambah produksi Prostaglandin E2 pada sel epitel nasofaring yang ditembus induksi Cox -2. Pada inflamasi kronik dan metabolik produk dari fagositosis sering disertai dengan pembentukan berlebihan dari reaksi oksigen dan nitrogen yang merusak DNA, lipoprotein dan membran sel. Sel inflamasi akan membebaskan metabolisme dari Asam Arakidonat atau Eisosanoid termasuk Prostanoid, Prostaglandin dan Leukotrines. Cyclooxygenase merupakan kunci enzim yang mengontrol rate-limiting step pada sintesa prostanoid dan sel neoplasma, serta metabolisme yang diproduksi oleh aksi Cox -2 pada asam arakidonat menunjukkan benturan pada bermacam- macam pathway karsinogenik. Transformasi neoplastik dari proliferaif sel steam dan invasi tumor memerlukan suatu micro enviroment dari aktifasi sel inflamasi dan elemen sel stromal. 5,8,21

2.7. Gambaran Klinis

Diagnosa karsinoma nasofaring dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinik, pemeriksaan klinik antara lain dengan rinoskopi posterior dan nasofaringoskopi serta fibernasofaringoskopi. Menurut Digby, diagnosa karsinoma nasofaring dapat dipertanggung jawabkan walaupun tanpa Yayan Andrianto : Peranan pemeriksaan imunohistokimia cox-2 Pada karsinoma nasofaring, 2008. USU Repository©2008 dilakukan biopsi bila jumlah dari setiap gejala klinik mencapai 50. Kriteria klinik Digby memberi nilai untuk setiap gejala klinik sebagai berikut : GEJALA KLINIK NILAI Dapat dilihat atau diraba tumor padat dalam nasofaring 25 Kelenjar limfe leher membesar 25 Gejala khas hidung epistaksis, obstruksi 15 Gejala khas telinga kurang pendengaran, tinnitus 5 Paralisis satu atau lebih syaraf otak diplopia, neuralgia, trigeminus 5 Sakit kepala mulai unilateral 5 Eksoptalmous unilateral bengkak dirahang bengkak di temporal 5 Bila jumlah mencapai 50 maka diagnosa klinis karsinoma nasofaring dapat dipertanggungjawabkan. 19,30,33

2.8. Staging

Staging dapat digunakan untuk menentukan terapi dan prognosa. Staging dari karsinoma nasofaring berupa : Staging 0 : Karsinoma terbatas pada lapisan nasofaring, juga bisa pada karsinoma in-situ Staging 1 : Karsinoma terbatas pada nasofaring Staging 2 : Karsinoma dapat menyebar dikeluar nasofaring ke cavum nasal atau jaringan lunak di kerongkongan mengandung jaringan palatum, dasar dari lidah atau tonsil, atau karsinoma menyebar Yayan Andrianto : Peranan pemeriksaan imunohistokimia cox-2 Pada karsinoma nasofaring, 2008. USU Repository©2008 ke kelenjar limfe pada satu sisi dari leher mungkin atau tidak mungkin menyebar ke jaringan lunak di kerongkongan. Staging 3 : Karsinoma menyebar ke kelenjar limfe pada dua sisi leher dan mungkin atau tidak mungkin menyebar ke jaringan lunak di kerongkongan atau karsinoma menyebar ke kerongkongan dan kelenjar limfe pada satu-dua sisi dari leher atau karsinoma menyebar ke tulang dan kelenjar limfe satu-dua sisi leher. Staging 4 : karsinoma dapat menyebar ke saraf wajah, kerongkongan, tulang tengkorak atau tulang sekeliling mata atau karsinoma menyebar ke kelenjar limfe di leher, menyebabkan timbul membesar 6 cm atau karsinoma menyebar ke sisi lain dari tubuh. 1,18,28 2.9. Lesi-lesi lain yang dapat dijumpai pada nasofaring 2.9.1. Hairy Polyp