Ta Ta’nis Jenis-jenis Ta

‘kamu berdua wahai hindun mengajar e. ghai’bat orang pertama perempuan Misal: hindun tudarrisu ‘hindun mengajar’ サケギゎギレワ f. gh ’ibah orang kedua perempuan Misal: ni ab ` ni tal at z tilmi - al ラゅらバヤゎ ラゅゎグΒヨヤわャや ‘dua orang murid perempuan bermain-main’ Ta mud ra’ah dapat dapat menjadi berbaris depan, dammah pada kata kerja fi’l rubai. Misal: ュヲボゎ taq mu ‘engkau laki-laki berdiri’ ァゲカギゎ tudakhriju ‘engkau laki-laki telah keluar’ Dari uraian di atas, maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa pada umumnya kata kerja mud ri’ dibentuk dari huruf-huruf mud ra’ah. Kata tugas harf ta adalah yang termasuk salah satu dari huruf-huruf mud ra’ah

4.1.2 Ta Ta’nis

Ta ta’nis adalah huruf yang bertugas sebagai ta ‘nis tanda perempuan tidak berfungsi, terletak di belakang kata kerja fi’l dan kata benda ism. Kata tugas huruf yang menunjukkan ta’nis adalah sebagai berikut: 1. Dalam kata tugas huruf yang berlafaz ta’nis seperti: ろす yang berasal dari kata summata k summa Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008 るゼもゅハ k りゲイたや るヨデゅプ ろヤカキ dakhalat f timatu al-hujrata summa ’isyata ‘F timah masuk kamar kemudian A’isyah’ Keterangan dari misal di atas adalah sebagai berikut: Kalimat yang di atas adalah jumlah fi’liyyah yang terdiri dari Χろヤカキ dakhalat adalah fi’l madi, tetap dalam keadaan fathah dan ta sakinah adalah damir mustatir kata ganti yang tersembunyi. Kata るヨデゅプ F timatu adalah sebagai fa’il yang marfu. Kata, りゲイたや al-hujrata adalah sebagai mafulunbih objek alamatnya fathah, Kata k summa adalah huruf `atf penghubung dan ta adalah sebagai tanda yang menunjukkan lafaz ta’nis tanda perempuan. Kata, もゅハ ゼ る A’isyatu adalah sebagi maktub ilaih yang menyusul kepada F timah. Misal: ろよケ rubbata yang berasal dari kata ゆケ rubba ゅワゅカや ラヲさ るらェゅタ ろよケ rubb ta s hibatin tah nu akh h ‘berapa banyak kawan yang menghianati saudaranya’ Keterangan dari misal di atas adalah sebagai berikut. Kalimat misal di atas adalah kalimat sempurna jumlah ismiyyah, yang terdiri dari mubtada dan khabar kata ろよケ rubbata adalah huruf jarr, yang tetap dalam keadaan fathah dan ta adalah tanda yang menunjukkan lafaz ta’nis tanda yang Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008 Dalam kalimat るらェゅタ ろよケ rubbata s hibatin adalah sebagai fa’il mud ri’ yang marfu. Di dalamnya terdapat damir mustatir kata ganti yang tersembunyi sebagai fa’ilnya kata, ゅワゅカぺ akhaha adalah maful objek dan sebagai mudaf. ゅワ h adalah damir muttasilu sebagai mudaf ilaih, ゅワゅカぺ ラヲさ tah nu akh h adalah di tempat rafa sebagai khabar. Misal: れΙ lata yang berasal dari Ι l ョギル ろ ュギレョ るハゅシ れΙヱ りゅピらャや nadimat al-buqh tu wa l ta s ’ata mundamin ‘menyesal orang-orang yang jahat dan tidak ada waktu bagi yang menyesal’ Keterangan dari misal di atas adalah sebagai berikut: Kalimat misal di atas adalah jumlah fi’liyyah yang terdiri dari kata, ョギル ろ nadimat adalah fi’il madi, tetap dalam keadaan fatha, Kata, りゅピらャや al-bughatu adalah sebagai fa’il yang marfu dan alamat marfunya adalah dammah. Kata, れΙ lata adalah kata tugas harf nafi yang berfungsi sebagai laisa tetap dalam keadaan fathah. Dan kata benda ism wajib mahzuf terlepas karena maknanya sama dengan kabarnya. Kata, るハゅシ s ’ata adalah khabar dari kata, れΙ l ta mansub dengan baris fathah dan sebagai mudaf. Kata, ュギレョ mundamin adalah mudaf ilaih majrur dengan harkat kasrah. Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008 2. Dalam kata kerja fi’l madi kata kerja pada masa lampau yang dapat berubah. Misal: Hindun darasat ‘Hindun telah belajar’ ろシケキギレワ Halidah qara’at ‘Halidah telah membaca’ れへゲホ ロギャゅェ a. Hukum ta ini harus sukun seperti misal di atas akan tetapi dibaris atas apabila ditulis dengan alif. Misal: al-tilmizat ni darasat ゅわシケキ ラゅゎグΒヨヤわャや ‘dua orang murid belajar’ b. Ta ta’nis ta tanda perempuan harus fi’lnya setelah kata benda mu’anas dan apabila fi’lnya sebelum ism mu’annas maka fa’il itu dimu’anaskan atau dimuzakkarkan menurut keterangan sebagai berikut 1. Fi’l harus dimuzakkarkan bersama fa’il pelaku dalam 2 dua tempat. a. Apabila fa’ilnya muzakkar, maka f’ilnyapun harus muzakkar. Misal: ラやグΒヨヤわャや ュゅホ q ma al-tilmiz ni ‘dua orang murid laki-laki berdiri’ b. Apabila fa’ilnya mu’anas zahir pelakunya perempuan yang kelihatan yang dikecualikan dengan kata, Ιま illa. Misal: でゅョ エ ろ Ιま ょレΑコ m ’najahat illa zainaba ‘tidak ada yang lulus kecuali zainab’ Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008 2. fa’il pelaku harus dita’niskan bersama fi’l dalam 3 tiga tempat, yaitu: 1. Fa’ilnya harus mu’annas zahir yang sesunggunya bersambung dengan fi’lnya. Misal: れやグΒヨヤわャや ろエで n zahati al-talamizat ’murid perempuan itu lulus’ ラゅゎグΒヨヤわャや ヱや ろエで nazahat au al-tilmizatani ‘atau dua orang murid perempuan’ ろエで ヱや グΒヨヤわャや れ ’ ‘atau murid perempuan tilmizatu - al t zaha n u a 2. Fa’ilnya harus damir mustatir kata ganti yang tersembunyi yang kembali kepada mu’annas sesunggunya. Misal: ろエで りゅわヘャや al-fat tu najahat ‘pemudi itu lulus’ ろバヤデ ザヨゼャや al-syamsu tala’at ‘matahari terbit’ 3. Fa’ilnya harus damir mustatir kata ganti yang tersembunyi yang kembali ke jamak mu’annas salim atau jamak taksir. Misal: れやグΒヨヤわャや al-tilmiz tu ’murid perempuan’ れゅΒわヘャや ヱや Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008 au al-fatay tu ’atau para pemudi’ ぞや れ¬ゅィ モヨ al-jamalu z ’at ’atau unta itu datang’ 3. Boleh dimuzakkarkan fi’lnya, dan dimu’annaskan fi’l itu ada beberapa tempat yang terpenting di antaranya: 1. Apabila fa’ilnya mu’annas majazi zahiran Misal: ザヨゼャや ノヤデ tala’a al-syamsu ’matahari terbit’ ザヨゼャや ろバヤデヱや au tala’ati al-syamsu ’atau matahari terbit’ 2. Apabila fa’ilnya mu’annas hakiki yang dipisahkan dari fi’lnya dengan menggunakan selain, Ιま illa. Misal: ギレワ るΑゲボャや ケやコ j rra al- qaryata hindun ’hindun mengujungi desa’ ギレワ るΑゲボャや れケやコ j rrat al-qaryata hindun’hindun mengunjungi desa’ 3. Apabila fa’ilnya damir mustatir kata ganti yang tersembunyi yang terpisah dari mu’annas. Misal: ヶワ ヶルケコ ゅなや innam z rrani hiya ‘bahwasanya yang mengunjugiku adalah dia pr’ Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008 ゎケやコ ゅなま ヱや が ヶワ au innam z rratni hiya ’atau bahwasanya yang mengujungiku adalah dia pr’ 4. Apabila fa’ilnya mu’annas dari kata, ユバル ni’ma ザゃよ bi’saatau ¬ゅシ sa’a. Misal: ヨバル ろ りギヰわ1や ni’mata al-mujtahidatu ‘alangkah nikmatnya orang rajin’ りギヰわ1や ろヨバル ni’mati al-mujtahidatu ’alangkah nikmatnya orang yang rajin’ 5. Apabila fa’ilnya muzakkar, jamak dengan ぺ alif dan れ ta Misal: れゅΑヱゅバちや ¬ゅィ j ’a aI- mu’ wiy tu ’para mu ’ wiyah datang’ れゅΑヱゅバちや れ¬ゅィ j ’ati mu ’awiyatu ‘para mu ’awiyah datang’ 6. Apabila fa’il-Nya jamak taksir untuk mu’annas dan muzakkar. Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008 Misal: ゲツェ れ ユデやヲヘャや hadarati al-faw timu ’fatimah-fatimah telah hadir’ apabila fa’ilnya mulhaq dengan jamak muzakkar salim. Misal: ラヲレらャや れ¬ゅィ ヱや ¬ゅィ j ’a au j ’at al-banuna ’telah datang anak laki-laki’ Adapun fa’ilnya mulhaq dengan jamak mu’anans. Misal: キゅヰわィΗや れΙヱぺ ろエでヱぺ ウで najaha au najahat aulatu l-ijtih di ‘telah lulus perempuan yang mempunyai kesungguhan’ 7. Apabila fa’ilnya muzakkar yang dimudafkan kepada mu’annas dengan syarat tidak ada pengarunya muzakkar hilang. Misal: れやギヰわ1や モミ れコゅプ f zat kullu al-mujtahid ti ‘berhasil setiap perempuan yang sungguh-sungguh’ 8. Apabila fa’ilnya jamak. Misal: ¬ゅジレャや れゲツェ ヱや ゲツェ hadara au hadarati al-nisa’u ‘telah datang wanita-wanita’ Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008 Ataupun ism jinsi jami’ah. Misal: ゆゲバャや ろャゅホヱぺ メゅホ q la au q lati l-arabu ’berkata orang-orang Arab’ Dan dalam fi’l yang tidak dapat berubah apabila tidak diharuskan untuk dimuzakkarkan fa’ilnya, seperti: a. dalam fi’il ta’ajjub menyatakan kekaguman yang wazannya モバプぺ af ’ala. Misal: りぺゲちや リジェやゅョ m ’ahsana al-mar’ata ‘alangkah cantiknya perempuan itu’ Keterangan dari misal di atas adalah sebagai berikut: ゅョ m adalah ism nakirah dengan arti sesuatu. Kedudukanya sebagai mubtada’ mabni atas sukun berkedudukan ra’fa, リジェや ahsana fi’l madi’. Fa’lnya damir mustatir wajib, taqdirnya, ヲワ huwa kembali kepada, ゅョ m . りぺゲちや al-mar’ata adalah maf’ulbih objek bagi kata kerja fi’l Jumlah fi’l dan fa’ilnya itu adalah khabar bagi, ゅョ m . Maka, や リジェ ahsanu tetap dimuzakkarkan walaupun kata benda ism setelah ism mu’annas. b. dalam fi’l istisna, ゅセゅカ kh sy ‘kecuali’ dan, Κカ khal ‘kecuali’ Misal: ょレΑコ Κカ モダヘャや れやグΒヨヤわャや ろヤカキ dakhalat al-tilmizatu al-fasla khal zainaba Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008 ‘murid-murid perempuan telah masuk terkecuali si zainab’ Keterangan dari misal di atas adalah sebagai berikut: Kata, Κカ khala ‘kecuali’ adalah fi’l istisna, yang tetap muzakkar walaupun kata benda ism setelahnya adalah ism mu’annas ma’nawi. Dan kata, ょレΑコ zainaba adalah mustasna yang dikecualikan. 3. Dalam ism kata benda Huruf, ¬ゅゎ ta yang masuk pada kata benda ism berfungsi sebagai berikut: 1. Membedakan antara muzakkar dan mu’annas dan menjadi tanda mu’annas. Misal: るヨもゅホ ろレらャや al-bintu q ’imatun ’seorang anak perempuan yang berdiri’ ユもゅホ ギャヲャや al-waladu q ’imun ’seorang anak laki-laki sedang berdiri’ 2. Membedakan antara muzakkar dan mu’annas. Setelah muzakkar tidak ada tanda-tanda mu’annas. Sebaliknya juga setelah mu’anas tidak ada tanda-tanda muzakkar. Misal: メゅィケ るをΚを ¬ゅィ laki’ - ’datang tiga orang laki lin atu rij s al s ’a j ¬ゅィ りヲジル ゐΚを れ ’datang tiga orang perempuan’ u niswatin s ala s ’at j Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008 3. Membedakan antara mufrad dan jamak, ta menjadi tanda mufrad muannas. Misal: りゲし s li tamratun ’saya mempunyai sebuah kurma’ れやゲし s li tamr tun ‘saya mempunyai banyak kurma’.

4.1.3 Ta Khitab