dunia, dan sejak zaman kuno madu telah dikenal memiliki antimikroba yang dapat menyembuhkan luka, baik luka bakar, ulser, maupun luka terbuka. Sifat
penyembuhan dari madu tersebut ditimbulkan karena viskositas yang kental sehingga dapat mempertahankan kelembaban luka dan adanya aktivitas antimikroba yang
dapat mencegah terjadinya infeksi.
12
Subrahmanyam 1998 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penggunaan madu dapat meredakan inflamasi dan kontrol
infeksi yang baik pada luka bakar.
13
Madu juga memiliki aktivitas antioksidan sehingga dapat digunakan sebagai bahan alami dalam proses penyembuhan, hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mohamed 2007 pada ulser rongga mulut.
14
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti di atas yang mayoritas masih dilakukan di luar negeri didapatkan hasil yang baik yang
menerangkan bahwa madu bisa digunakan sebagai antimikroba, antiinflamasi dan antioksidan, oleh karena itu penulis merasa perlu melakukan penelitian tentang efek
penyembuhan madu alami terhadap stomatitis aftosa rekuren tipe minor pada pasien Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Sumatera Utara RSGMP USU, Medan.
Madu alami menjadi pilihan karena mengandung kadar madu asli 100 tanpa campuran bahan lain yang biasa terdapat pada madu yang sudah diolah. Pemberian
madu alami pada penelitian ini diharapkan dapat menyembuhkan stomatitis aftosa rekuren tipe minor.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan pertanyaan umum penelitian sebagai berikut:
Apakah terdapat efek madu alami terhadap penyembuhan stomatitis aftosa rekuren tipe minor pada pasien RSGMP USU?
Pertanyaan khusus pada penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat pengurangan eritema halo pada stomatitis aftosa rekuren
tipe minor setelah dilakukan pengobatan menggunakan madu alami?
Universitas Sumatera Utara
2. Apakah terdapat pengurangan ukuran pada stomatitis aftosa rekuren tipe minor setelah dilakukan pengobatan menggunakan madu alami?
3. Apakah terdapat pengurangan skala rasa sakit pada stomatitis aftosa rekuren tipe minor setelah dilakukan pengobatan menggunakan madu alami?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan umum penelitian ini dilakukan adalah : Untuk mengetahui efek madu alami terhadap penyembuhan stomatitis aftosa
rekuren tipe minor pada pasien RSGMP USU. Tujuan khusus penelitian ini dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui pengurangan eritema halo pada stomatitis aftosa rekuren tipe minor setelah dilakukan pengobatan menggunakan madu alami
2. Untuk mengetahui pengurangan ukuran pada stomatitis aftosa rekuren tipe minor setelah dilakukan pengobatan menggunakan madu alami
3. Untuk mengetahui pengurangan skala rasa sakit pada stomatitis aftosa rekuren tipe minor setelah dilakukan pengobatan menggunakan madu alami
1.4 Hipotesis
Terdapat efek madu alami terhadap penyembuhan stomatitis aftosa rekuren tipe minor pada pasien RSGMP USU.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan atau kontribusi bagi
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, khususnya bagi instansi pendidikan bahwa madu alami dapat digunakan sebagai salah satu obat untuk
menyembuhkan SAR. 2. Bagi peneliti sendiri untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
tentang SAR, mengetahui cara penanggulangannya serta sebagai acuan untuk dikembangkan dalam penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah : Bagi tenaga kesehatan dapat menentukan dan menerapkan cara pengobatan
alternatif untuk terapi stomatitis aftosa rekuren tipe minor yaitu dengan menggunakan madu alami.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA