Diagnosis Perawatan Stomatitis Aftosa Rekuren

3. SAR Tipe Herpetiformis HeRAS Stomatitis aftosa rekuren tipe herpetiformis paling sedikit dijumpai pada populasi dengan prevalensi 5-10. Ulser biasanya terdiri dari 5 sampai 100 ulser dengan diameter antara 1-3 mm dengan bentuk kecil, bulat, dan sakit. 27 SAR tipe herpetiformis tejadi selama 40-50 hari. SAR tipe herpetiformis bisa mengenai hampir semua mukosa rongga mulut. Simtom yang menyertainya biasanya lebih banyak dari tipe minor dan beberapa pasien mengalami pola kontinu dari ulserasi. 7 Gambar 3. Stomatitis aftosa rekuren tipe herpetiformis 28

2.1.3 Diagnosis

Diagnosis SAR pada umumnya ditegakkan berdasarkan anamnesis riwayat penyakit, gambaran klinis dan pemeriksaan penunjang. Perhatian khusus harus ditujukan pada umur terjadinya, lokasi, lama durasi serta frekuensi ulser. Setiap hubungan dengan faktor hormon, stres, dan alergi harus dicatat. 10 Gambaran klinis SAR yang terjadi di rongga mulut terlihat dalam bentuk ulser kecil, bulat atau oval, batas margin yang jelas, dasar abu-abu atau kekuningan dan sering terjadi berulang. 3 Pada pasien dengan SAR yang dicurigai ada kaitan dengan penyakit sistemik, diperlukan pemeriksaan penunjang. 8 Pemeriksaan yang dapat dilakukan diantaranya pemeriksaan darah lengkap seperti ferritin, vitamin B 12 dan asam folat dianjurkan bagi pasien SAR dengan defisiensi hematologi. 9 Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Perawatan

Saat ini, perawatan SAR hanya berupa perawatan simtomatis. Tidak ada penatalaksanaan spesifik terhadap SAR. Tujuan perawatan SAR adalah untuk menghilangkan gejala, mengurangi jumlah dan ukuran SAR dan mencegah rekurensi. 27 Obat yang dapat digunakan untuk perawatan SAR antara lain amlexanox, chlorhexidine, colchicine, dapsone, tetrasiklin, thalidomide, vitamin dan suplemen mineral digunakan sebagai pengobatan SAR. 9 Untuk kasus ringan dengan dua atau tiga ulser kecil dipakai protective agent seperti Orabase atau Zilactin yang berperan sebagai anestesi dengan sediaan topikal. Pada kasus yang lebih parah digunakan golongan steroid topikal dengan dosis yang lebih tinggi seperti fluocinonide, betamethasone atau clobetasol yang dioleskan langsung pada lesi. Untuk kasus berat seperti SAR tipe mayor yang tidak sembuh dengan menggunakan terapi topikal, penggunaan terapi sistemik sangat dianjurkan. Obat yang dilaporkan bisa mengurangi jumlah ulser pada beberapa kasus adalah prednisone. Obat-obatan tersebut harus dipertimbangkan sebelum diberikan kepada pasien bahwa keuntungan yang didapat harus lebih besar dari resiko efek samping yang ditimbulkan. 15 Obat yang paling sering digunakan oleh dokter gigi untuk perawatan SAR adalah golongan kortikosteroid dengan sediaan topikal yaitu triamsinolon acetonide. 2 Obat ini dapat membatasi proses inflamasi yang terjadi pada pasien SAR dengan menginduksi fosfolipase A 2 penghambat protein lipocortin. Selain itu, triamcinolone acetonide ini juga memiliki efek vasokonstriksi dan antipruritis. 29 Selain menggunakan obat berbahan kimia, SAR juga bisa diobati dengan menggunakan obat tradisional salah satunya dengan menggunakan madu. Perlu diperhatikan bahwa madu yang dipergunakan sebagai bahan pengobatan SAR adalah madu alami karena mengandung kadar madu asli 100 tanpa campuran bahan lain yang biasa terdapat pada madu yang sudah diolah. 11 Universitas Sumatera Utara 2.2 Madu Alami 2.2.1 Definisi