2.2 Madu Alami 2.2.1 Definisi
Madu alami adalah madu yang diperoleh dari sarang lebah madu Apis mellifera dan spesies lainnya yang telah dimurnikan dengan pemanasan 70°C. Bentuk
madu alami berupa cairan kental seperti sirup dengan warna bening atau kuning pucat sampai coklat kekuningan. Rasa madu alami biasanya khas, yaitu dengan aroma yang
enak dan segar. Jika dipanaskan, aromanya menjadi lebih kuat dengan bentuk yang tidak berubah. Bobot madu alami per ml berkisar antara 1,352 gram sampai 1,358
gram.
30
2.2.2 Komposisi
Komposisi madu alami terdiri dari 70 gula, 20 air, dan selebihnya terdiri dari karbohidrat oligosakarida, protein, asam dan mineral. Gula sebagai komponen
terbesar madu alami terdiri dari glukosa, fruktosa, monosakarida gula sederhana dan disakarida yang terdiri dari maltosa, sukrosa, kojibiosa, turanosa, isomaltosa, dan
maltulosa. Hal tersebutlah yang membuat madu alami memiliki rasa manis karena sebagian besar komposisinya adalah berbagai jenis gula.
31
Gambar 4. Madu alami
31
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Kegunaan Madu dalam Bidang Medis
Madu merupakan salah satu bahan alami yang sering digunakan dalam pengobatan. Mandal 2011 dalam penelitiannya menyatakan pentingnya pengobatan
menggunakan madu telah didokumentasikan dalam kepustakaan medis tertua di dunia, dan sejak zaman kuno madu telah dikenal memiliki antimikroba yang dapat
menyembuhkan luka, baik luka bakar, ulser, maupun luka terbuka. Sifat penyembuhan dari madu tersebut ditimbulkan karena adanya aktivitas antimikroba,
mempertahankan kelembaban luka dan viskositas yang kental dari madu yang dapat mencegah timbulnya infeksi.
12
Subrahmanyam 1998 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penggunaan madu dapat meredakan inflamasi dan kontrol infeksi yang baik pada luka
bakar. Selain itu, madu tersebut menunjukkan kontrol infeksi yang lebih baik serta memiliki efek penyembuhan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan perawatan
dengan menggunakan silver sulfadiazine.
13
Selain sebagai kontrol infeksi, penelitian Vardi et al 1998 juga menyimpulkan bahwa madu sangat bermanfaat dalam
perawatan luka paska bedah yang terinfeksi dan tidak memberikan respon terhadap perawatan antibiotik lokal dan sistemik secara konvensional.
32
Mohamed et al 2007 dalam penelitiannya menyatakan bahwa madu merupakan akselerator yang baik dalam penyembuhan luka. Madu alami dapat
meningkatkan proses penyembuhan dan perbaikan jaringan karena memiliki kandungan nutrisi. Madu memiliki aktivitas antiinflamasi dan antioksidan sehingga
dapat digunakan sebagai bahan alami dalam proses penyembuhan. Sifat asam dan osmolaritas dari madu berperan penting dalam proses penyembuhan. Kandungan
antioksidan dalam madu berperan penting dalam penyembuhan luka dan membantu mengurangi infeksi mikroba. Madu sangat efektif karena mempunyai sifat
antimikroba dan dapat memelihara kelembaban luka dan viskositas yang tinggi pada madu dapat membentuk satu lapisan pelindung dalam mencegah terjadinya infeksi.
14
Universitas Sumatera Utara
2.3 Mekanisme Penyembuhan SAR dengan Madu Alami