3.4.2 Definisi Operasional
1. Stomatitis aftosa rekuren tipe minor adalah ulser superfisial yang secara klinis memiliki bentuk bulat atau oval, berukuran 10 mm, dikelilingi eritema halo
dan sering terjadi berulang.
2,3
2. Lama penyembuhan: - Eritema halo adalah batas pinggiran SAR yang berwarna merah yang
disebabkan oleh pelebaran pembuluh kapiler darah yang bersifat reversibel.
3,25-26
- Pengukuran ukuran SAR adalah pengurangan ukuran SAR dalam waktu tiga hari setelah dilakukan pengobatan yang diukur dengan menggunakan jangka.
27-28
- Rasa sakit adalah perasaan nyeri dan panas pada mukosa rongga mulut yang terkena SAR yang biasanya diukur dengan skala rasa sakit 0-10, untuk 0 = tidak
sakit sama sekali, dan seterusnya sampai 10 = sangat sakit.
18
3. Madu alami adalah madu yang mengandung kadar madu asli 100.
11
4. Jenis kelamin adalah keadaan kodrati responden sesuai anatomi, yaitu laki- laki atau perempuan yang dapat dilihat dari rekam medik.
37
3.5 Sarana Penelitian
Alat: 1. Formulir pencatat berupa blanko rekam medik penelitian
2. Kaca mulut 3. Jangka
4. Penggaris 5. Lampu senter
6. Timbangan berat badan 7. Pengukur tinggi badan
8. Alat tulis
Bahan: 1. Masker
2. Sarung tangan
Universitas Sumatera Utara
3. Tissu 4. Cairan antiseptik
5. Madu alami
3.6 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan di RSGMP USU. Data mengenai kondisi SAR diperoleh melalui pemeriksaan subjektif berupa anamnesis dan pemeriksaan klinis.
Pasien diberikan lembar penjelasan penelitian dan ditanya kesediannya berpartisipasi dalam penelitian, apabila pasien bersedia, pasien diminta untuk menandatangani
lembar informed consent. Langkah pertama adalah melakukan anamnesis dengan menanyakan sudah
berapa lama pasien merasakan adanya SAR di rongga mulut, menanyakan apakah pasien sering mengalami SAR secara berulang rekurensi dan menanyakan apa
penyebab terjadinya SAR, selanjutnya menanyakan tingkat rasa sakit yang dialami pasien kemudian mencocokkannya pada skala yang sudah ditetapkan 0-10, untuk 0 =
tidak sakit sama sekali, dan seterusnya sampai 10 = sangat sakit. Langkah selanjutnya dilakukan pemeriksaan klinis untuk melihat lokasi, ukuran dan ada atau
tidaknya eritema halo sebelum dilakukan pengobatan kemudian mencatat data pada blanko rekam medik. Subjek akan diberikan madu alami dengan dosis 3 x 1 selama 3
hari. Pasien diberitahu cara mengoleskan madu yaitu dengan mengoleskan selapis tipis menggunakan cotton bud dan diinstruksikan waktu mengoleskan obat yaitu
setelah sarapan, setelah makan siang dan sebelum tidur. Pasien juga diinstruksikan untuk tidak makan dan minum selama 30 menit sampai 1 jam untuk memaksimalkan
kerja madu pada SAR. Pencatatan tanggal pemberian obat kepada subjek dilakukan pada blanko rekam medik penelitian. Kontrol dilakukan setiap hari selama 3 hari
berikutnya dengan melakukan anamnesis kembali untuk mengetahui tingkat rasa sakit, kemudian melakukan pemeriksaan klinis untuk melihat ada atau tidaknya
eritema halo dan ukuran. Pencatatan hasil pengamatan kembali dilakukan pada rekam medik penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Pengolahan dan Analisis Data