folat.
6,9,24
Oleh karena itu, pertimbangan adanya defisiensi hematologi mengharuskan pasien menjalani pemeriksaan hitung darah lengkap serta perkiraan
kadar vitamin B
12
, dan
memperbaiki seluruh folat darah dan ferritin seperti Totally Iron Binding Capacity TIBC atau kapasitas pengikatan zat besi secara total dari zat
besi serum.
10
9. Penyakit Sistemik Pasien yang mengalami SAR terus-menerus harus dipertimbangkan adanya
penyakit sistemik yang diderita dan perlu dilakukan evaluasi serta pengujian lebih lanjut oleh dokter spesialis. Beberapa kondisi medis yang dikaitkan dengan
keberadaan ulser di rongga mulut adalah Behcet’s disease, penyakit disfungsi neutrofil, penyakit gastrointestinal Chron’s disease, Celiac disease, dan kolitis
ulseratif, HIV-AIDS, dan Sweet’s syndrome.
19
2.1.2 Gambaran Klinis dan Klasifikasi
Ulser dimulai dengan rasa terbakar selama 2-48 jam sebelum ulser muncul dan terlihat kemerahan, selanjutnya akan muncul bentukan papula dan ulser
membesar.
15
SAR ditandai dengan adanya ulser bulat dan dangkal.
3,10
Ulser tertutup pseudomembran kuning keabu-abuan, berbatas tegas dan dikelilingi pinggiran halo
eritematus.
3,25-26
Stomatitis aftosa rekuren sering ditemukan pada daerah yang tidak berkeratin seperti mukosa bibir dan dasar mulut.
10,18
Tidak semua SAR mempunyai gambaran klinis yang sama. Terlihat adanya variasi pada ukuran, kedalaman, dan rentang terjadinya ulser. Maka dari itu, SAR
dibagi menjadi tiga tipe yaitu tipe minor, mayor dan herpetiformis:
15
1. SAR Tipe Minor MiRAS Stomatitis aftosa rekuren tipe minor Mikulicz’s aphtae merupakan jenis
SAR yang paling sering terjadi pada populasi dengan prevalensi 75-85. SAR tipe ini memiliki diameter 10 mm dan cenderung mengenai daerah yang tidak berkeratin
seperti mukosa labial, bukal dan dasar mulut. Ulser bisa tunggal atau berjumlah lebih dari satu yang biasanya terdiri dari 4-10 ulser dan akan sembuh dalam waktu 10-14
hari tanpa meninggalkan bekas jaringan parut.
10,27
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Stomatitis aftosa rekuren tipe minor
28
2. SAR Tipe Mayor MaRAS Prevalensi SAR tipe mayor periadenitis mucosa necrotica recurrents atau
Sutton disease adalah 10-15 pada populasi. SAR tipe mayor biasanya terjadi setelah pubertas. Simtom pada tahap prodromal lebih intens dari tipe minor. Diameter
SAR tipe mayor 10 mm. SAR tipe mayor biasanya sangat sakit dan sering muncul pada bibir, palatum lunak dan pangkal tenggorokan. SAR tipe mayor terjadi beberapa
minggu hingga bulanan. Pasien SAR tipe mayor biasanya disertai dengan gejala- gejala seperti demam karena dehidrasi, serta disfagia dan malaise karena asupan
nutrisi kurang akibat pasien merasa sakit sewaktu ingin makan dan minum.
27
Gambar 2. Stomatitis aftosa rekuren tipe mayor
28
Universitas Sumatera Utara
3. SAR Tipe Herpetiformis HeRAS Stomatitis aftosa rekuren tipe herpetiformis paling sedikit dijumpai pada
populasi dengan prevalensi 5-10. Ulser biasanya terdiri dari 5 sampai 100 ulser dengan diameter antara 1-3 mm dengan bentuk kecil, bulat, dan sakit.
27
SAR tipe herpetiformis tejadi selama 40-50 hari. SAR tipe herpetiformis bisa mengenai hampir
semua mukosa rongga mulut. Simtom yang menyertainya biasanya lebih banyak dari tipe minor dan beberapa pasien mengalami pola kontinu dari ulserasi.
7
Gambar 3. Stomatitis aftosa rekuren tipe herpetiformis
28
2.1.3 Diagnosis