29
berkaitan erat dengan masyarakat ditempat pers itu berada. Salah satu implikasinya adalah pers harus beroperasi sesuai dengan kehendak masyarakat di
tempat pers itu berada. Kehendak masyarakat yaitu mengenai keyakinan mereka tentang hakekat manusia, hakekat masyarakat dengan negara, hubungan manusia
dengan negara, serta hakekat pengetahuan dan kebenaran Abrar, 1997: 160
II. 2. 5 Teori New Media
Konsep media baru pada awalnya diperkenalkan dalam novel science- fiction, True Name oleh Vernor, seorang novelis dan juga ahli matematika pada
1981. Straubhaar dan LaRose mencatat bahwa adanya perubahan terminologi menyangkut media. Perubahan itu berkaitan dengan perkembangan teknologi,
cakupan area, produksi massal, distribusi massal, sampai pada efek apa yang berbeda dengan apa yang ada di media massa Nasrullah, 2014: 13.
Dari segi perangkat media, media baru ditandai dengan apa yang disebut konvergensi media. Secara struktural, konvergensi media berarti
integrasi dari tiga aspek, yakni telekomunikasi, data komunikasi dan komunikasi massa dalam satu medium. Selain konvergensi media, kemunculan
media interaktif merupakan karakteristik kedua dalam media baru. Khalayak di era media interaktif bisa menjadi konsumen dan saat itu juga bisa menjadi
produsen dari informasi Nasrullah, 2014: 16. Bungin dalam bukunya Sosiologi Komunikasi menjelaskan bahwa
perkembangan media baru tidak saja hanya menyangkut basis-basis ekonomi yang perlu disiapkan akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana konstruksi
sosial media massa memberi konstribusi terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan Bungin, 2008: 362. Internet memang memiliki dampak negatif
dan positif. Disis lain internet membuka kesempatan kepada kita untuk menjaga eksistensi kehidupan bangsa dan negara kita. Disini perlu landasan
agama disamping landasan nasionalisme untuk menghadapi global. Mc Nimus mengatakan bahwa salah satu ciri dari media baru, yaitu bisa
dilihat dari munculnya media siber atau jaringan yang memiliki koneksi antarjaringan melalui komputer dan interne. Internet sebagai media baru telah
memberikan peluang bagi pers dan masyarakat. Melalui internet, pers dapat
30
menyajikan berita secara online yang dikonsumsi terutama oleh masyarakat Indonesia. Dalam hal ini khalayak tidak hanya mencari dan mengkonsumsi
informasi tetapi juga bisa memproduksi informasi yang dibutuhkan kapanpun dan melalui peragkat apapun Nasrullah, 2014: 2.
Jenis-Jenis Media Baru:
Dibawah ini terdapat jenis-jenis media baru yang muncul seiring perkembangan teknologi komunikasi dan komunikasi, diantaranya:
1. Situs Web Site
Situs adalah halamaan yang merupakan satu alamat domain yang berisi informasi, data, visual, audio, memuat aplikasi hingga berisi tautan dari
halaman web lainnya. Situs disesuaikan dengan jenis informasi yang akan disampaikan, seperti www.kompas.com merupakan situs berita milik Kompas
Gramedia Group atau www.uinjkt.ac.id sebagai situs milik perguruan tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Email
Email atau surat elektronik merupakan bentuk media baru paling populer setelah situs. Email menggabungkan unsur-unsur komunikasi, baik
berbicara dan menulis. Bahkan bentuk formalitas dalam menulis surat konvensional seperti keterangan siapa yang menulis atau sapaan salam di
akhir. 3.
Forum di Internet Fasilitas Mail List isebut dengan istilah “milis” merupakan salah satu
jenis media baru yang digunakan untuk berkomunikasi. Milis bekerja paa komunitas yang memiliki kesukaan atau minat yang sama atau berasal dari
suatu tempat, misalnya Milis Mahasiswa KBM UGM. Setiap anggota komunitas ini yang telah memiliki akun surat elektronik atau e-mail, tergabung
dalam suatu grup. Setiap e-mail yang dikirim oleh anggota grup secara otomatis disebarkan kepada anggota grup yang lain.
4. Blog
Istilah blog berasal dari web-log, yang pertama kali diperkenalkan oleh Jorn Berger pada 1997. Pada awalnya blog merupakan suatu bentuk situs
31
pribadi yang berisi kumpulan tautan ke situs lain yang dianggap menarik dan diperbaharui setiap harinya, perkembangan selanjutnya blog banyak memuat
jurnal si pemilik dan terdapat kolom komentar yang bisa iisi oleh pengunjung. Menururt Stuart Allan, blog merupakan situs yang memuat jurnal pribadi sang
pemiliknya. 5.
Wiki Wiki merupakan situs yang mengumpulkan artikel maupun nberita
sesuai engan kata kunci. Wiki menghadirkan kepaa pengguna pengertian, sejarah, hingga rujukan buku atau tautan tentang satu kata. Dalam praktiknya,
penjelasan ini dikerjakan oleh para pengunjung. 6.
Aplikasi Pesan Teknologi telepon genggam berkembang tidak hanya sebagai perangkat
untuk berkomunikasi seperti telepon atau SMS semata, sebuah telepon genggam kini telah dilengkapi oleh perangkat yang memungkinkan warga
berkoneksi dengan internet smartphone. Provider atau penyedia layanan ini menyediakan semacam toko aplikasi yang bisa diunduh oleh pengguna untuk
mendukung koneksi layaknya komputer pribadi. Seseorang dapat menggunakan smartphone –nya untuk mengolah okumen, mengupload foto,
live streaming, dan sebagainya. 7.
Internet “Broadcasting” Internet tidak menampilkan liputan teks atau file audio dan video semata.
Media internet telah tumbuh menjai media yang mampu menyiarkan langsung siaran televisi maupun radio.
8. Peer-to-peer
Seperti halnya kerja SMS, peer-to-peer P2P merupakan menjadi untuk berkomunikasi atau pengguna di internet, seperti untuk percakapan atau
berbagi file. Fasilitas percakapan atau Instant Messagingn IM, Yahoo Messener, Google Talk memungkinkan warga untuk melakukan komunikasi,
juga untuk mendistribusikan informasi. 9.
The RSS Content-syndication format atau dikenal dengan sebutan RSS atau
sindikasi konten sebaga revolusi dalam perangkat lunak di internet. Perangkat
32
lunak ini bekerja untuk mengambil dan mengumpulkan konten berita sesuai dengan keinginan pengguna. Apabila pengguna menginginkan berita dari situs
tertentu atau kanal dari situs itu, maka RSS akan mendeteksi seluruh kata kunci yang terkait dengan konten dimaksud.
10. MUDs
MUDs berasal dari Multi-User Dungeons atau Multi-User Dimensions. Secara terminologi MUDs dartikan sebagai suatu program komputer yang
diatur sedemikian rupa sehingga dapat diakses oleh beragam user dalam sutu waktu secara bersamaan.
11. Media Sosial Social Media
Media sosial merupakan media yang digunakan untuk mempublikasikan konten seperti profil, aktivitas, atau bahkan pendapat
pengguna juga sebagai media yang memberikan ruang bagi komunikasi dan interaksi dalam jejaring sosial. Misalnya, fasilitas di Facebook, yakni dinding
pengguna bisa mengungkapkan apa yang sedang disaksikan dialami, keadaan disekitar dirinya, hingga bagaimana tanggapannya terhadap situasi, misalnya
pada politik saat ini. Kehadiran internet dan media siber membawa pengaruh terhadap proses
produksi berita. Internet memberikan kebebasan terhadap produksi makna kultur dan menjadkan entitas sebagai diri yang bebas untuk memproduksi
kultur sekaligus mengkonsumsi kultur itu sendiri. Terkait dengan perkembangan bahasa teks di media siber atau yang disebut sebagai
electronic text, Lorenzo dan Stefano 2006, memberikan beberapa poin mengenai hal ini:
1. Teks di media siber tidak bisa dijangkau lagsung oleh indra manusia.
Teks pada dasarnya merupakan bahasa pemrogaman yang harus terlebih dahulu diterjemahkan dibaca oleh perangkat lunak tertentu dan juga
ditampilkan melalui perangkat keras tertentu pula seperti komputer; 2.
Bentuk teks di media siber yaitu abstrak immaterial; 3.
Teks d media siber bisa diproduksi kembali bahkan berulang-ulang; 4.
Teks di media siber tidak dibatasi oleh ukuran seperti waktu dan ruang;
33
5. Di media siber teks bisa dimodifikasi, ditambah, atau dihapus dengan
menggunakan program yang tersedia; 6.
Dan Tidak hanya satu bentuk, teks di media siber bisa multimedia; 7.
Teks di media siber berlangsung terus menerus. Kounikasi yang terjadi di media siber bisa menjadi artefak atau terdokumentasikan dan bisa
dilihat sewaktu-waktu; 8.
Teks merupakan hasil komunikasi yang interaktif di media siber yang menyebabkan teks, dalam kasus tertentu menjadi berkembang,
beragam, dan melibatkan pertukaran pemaknaan atas teks itu sendiri;
Komunikasi di internet bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Media siber memungkinkan individu untuk mengakses, sekaligus melalui aplikasi yang
disenanginya, akan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan.
II 2. 6 Pers dan Kebebasan Pers
Secara etimologis, kata Pers Belanda, atau Press inggris, atau presse prancis, berasal dari bahasa latin, perssare dari kata premere, yang berarti
“tekan” atau “cetak”. Secara harfiah pers berarti cetak dan secara maknawiah berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi secara dicetak Effendy, 2004:
145. Pers sendiri mengandung dua arti yaitu arti sempit dan arti luas. Dalam
arti sempit, pers hanya menunjuk kepada media cetak berkala, seperti: surat kabar, tabloid, dan majalah. Sedangkan dalam arti luas, pers bukan hanya
menunjuk pada media cetak berkala melainkan juga mencakup media elektronik audiovisual berkala yakni radio, televisi, film, dan media online
internet. Pers dalam arti luas disebut media massa Sumadiria, 2005:31. Pers dan wartawan berkewajiban untuk memenuhi keingintahuan
pembaca dalam hal penyebab suatu masalah. Menurut Mochtar Lubis dalam Barus, 2010 pekerjaan seorang wartawan mirip dengan pekerjaan seorang
intelijen atau mata-mata. Bila perlu wartawan harus rela berkorban untuk
34
memenuhi keingintahuan atau hak masyarakat memperoleh informasi yang sesungguhnya.
Upaya mendirikan media pers pada dasarnya merupakan hak mendasar bagi setiap warga negara agar dapat mengumandangkan suaranya. Oleh karena
itu, pers bertanggung jawab kepada masyarakat, setidaknya masyarakat pembaca, pendengar, dan penonton media masing-masing yang dapat
menjatuh-bangunkan media pers Atmakusumah,, 2009: 14. Pers bukan pranata yang kebal terhadap hukum. Pers tidak berada diatas
hukum. Siapapun dapat berkeberatan atau menggugat pers. Namun, hendaknya penegakan hukum terhadap pers, bukan untuk membelenggu apalagi
mematikan pers, tetapi sebagai cara memelihara dan membesarkan tanggung jawab dan disiplin pers. Dengan misi yang demikian betapa penting tata cara
menegakkan hukum termasuk terhadap pers Manan, 2011: 5. Secara yuridis formal, menururt Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun
1999 pasal 1 Ayat 1 menyebutkan: Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang
melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi: mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampakan informasi baik dalam tulisan
maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
Dan pada Pasal 1 Ayat 2:
Perusahaan pers adalah badan hukum Indonesia yang menyelenggarakan usaha pers meliputi perusahaan media cetak, media
elektronik, dan kantor berita serta perusahaan media lainnya yang secara khusus menyelenggarakan, menyiarkan, atau menyalurkan informasi.
35
Fungsi Pers:
Secara universal, pers memiliki lima fungsi utama, yaitu:
1. Memberi informasi to inform
Dalam hal ini, fungsi pertama pers ialah menyampaikan informasi secepat-cepatnya kepada masyarakat yang seluas-luasnya. Setiap informasi
yang disampaikan harus memenuhi kriteria dasar, yaitu: aktual, akurat, faktual, menarik, penting, benar, lengkap-utuh, jelas, jujur, adil, jelas-jernih,
berimbang, relevan, bermanfaat, dan etis. Masyarakat yang terbuka terhadap informasi, atau informasi menjadi kebutuhannya, media massa berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Fungsi Edukasi to educate
Apapun bentuk informasi yang disebarluaskan pers, hendaknya dalam kerangka mendidik to educate. Hal inilah yang membedakan pers sebagai
lembaga kemasyarakatan dengan lembaga kemasyarakatan yang lain. Sebagai lembaga ekonomi, pers memamg dituntut berorientasi dengan misi komersial
tersebut, tetapi sama sekali tidak boleh mengurangi, apalagi meniadakan fungsi dan tanggung jawab sosial pers. Berita yang kaya dengan informasi mendidik
mampu meningkatkan kecerdasan dan pekerti masyarakat.
3. Fungsi Koreksi to influence
Pers adalah pilar keempat setelah legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dalam hal ini, kehadiran pers dimaksudkan untuk mengawasi dan mengontrol
kekuasaan tersebut, agar kekuasaan mereka tidak menjadi korup dan absolut.
4. Fungsi Rekreasi to entertain
Pers harus mampu memerankan dirinya sebagai wahana rekreasi yang menyenangkan sekaligus menyehatkan bagi semua lapisan masyarakat. Pers
tidak boleh bersifat negatif ataupun deskriptif. Pers harus mampu menjadi sahabat setia pembaca yang menyenangkan.
36
5. Mediasi to mediate
Mediasi ialah penghubung. Pers disebut juga sebagai mediator atau fasilitator. Setiap pers melaporkan berbagai peristiwayang terjadi di dunia
dalam lembaran-lembaran kertas yang tertata rapi dan menarik. Dengan kemampuan yang dimilikinya pers telah menghubungkan berbagai peristiwa
yang terjadi di berbagai belahan bumi dengan pembaca dimana saja Sumadiria, 2005: 32-35.
Pers akan terwujud jika terdapat kebebasan pers. Dalam bahasa Inggris, kebebasan pers disebut dengan freedom of the press yang diartikan sebagai hak
yang diberikan oleh konstitusi atau perlindungan hukum yang berkaitan dengan media dan bahan-bahan yang dipublikasikan seperti menyebarluaskan,
percetakan, dan penerbitan surat kabar, majalah, buku, atau dalam material lainnya tanpa adanya campur tangan atau perlakuan sensor pemerintah
Bachyul, Saputra , Khagen, 2013. Pers tidak berarti tanpa adanya kebebasan pers.
Menurut Atmakusumah, kebebasan pers adalah kebebasan masyarakat untuk memperoleh informasi seluas-luasnya, kebebasan untuk dapat memilih
media sesuai dengan minat dan aspirasi mereka, serta kebebasan untuk dapat menyalurkan pendapat, kritik dan keluhan mereka melalui media pers
Atmakusumah, 2009: 11.
Kebebasan Pers merupakan perwujudan dari kebebasan mengeluarkan pendapat dan kebebasan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kebebasan
individu untuk mengungkapkan pendapat dan pikiran dengan cara menyampaikan suatu informasi kepada massa dalam semua kondisi. Dalam
menjalankan kebebasan pers bukan berarti tanpa batas. Kebebasan pers juga mengacu pada undang-undang dan kode etik jurnalistik. Pers dan kebebasan
pers diatur dalam Undang-undang No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers, dan pasal 28 F UUD 1945 Bachyul, Saputra , Khagen, 2013.
Dalam pelaksanaannya, kebebasan pers tidak dapat dipisahkan dari
37
tanggungjawab pers kepada masyarakat. Hal tersebut dipertegas pada Commission on the Freedom of the Press yang diketuai oleh Robert Hutchins
pada 1949 mengajukan lima persyaratan,yaitu: 1.
Media harus menyajikan berita-berita peristiwa sehari-hari yang dapat dipercaya, lengkap dan cerdas dalam konteks yang memberikan makna;
2. Media harus berfungsi sebagai forum untuk pertukaran komentar dan
kritik; 3.
Media harus memproyeksikan gambaran yang benar-benar mewakili dari kelompok – kelompok konstituen masyarakat;
4. Media harus menyajikan dan menjelaskan tujuan dan nilai-nilai
masyarakat; 5.
Media harus menyediakan akses penuh terhadap informasi-informasi yang tersembunyi pada suatu saat.
Terkait dengan kebebasan pers, Freedom House telah merumuskan konsep kebebasan pers dengan merumuskan tingkat kebebasan pers pada setiap
Negara dapat dikategorikan atas tiga hal, yaitu; lingkungan hukum, lingkungan politik, dan lingkungan ekonomi.
Berdasarkan kategori yang dimuat oleh Freedom House tersebut, sistem di suatu negara mencerminkan sistem pemerintahan yang dianut. Di Indonesia
misalnya, sistem pemerintahan mengalami perubahan juga mengakibatkan perubahan dalam kebebasan pers. Pada saat sistem pemerintahan dalam
keadaan mapan, penguasa akan mereduksi bahkan menghilangkan kebebasan pers secara struktural.
Dalam suasana baru pers Indonesia, yaitu dari serba terbelenggu menjadi bebas, dari pers sekedar bertahan hidup, menjadi pers yang memberi hidup
dalam segala aspek kehidupan, dari pers yang senantiasa khawatir ditutup atau dibredel menjadi pers yang menentukan dirinya sendiri, semestinya sesuatu
yang membawa kebahagiaan, bukan saja bagi pers tetapi juga bagi masyarakat bahkan pemegang kekuasaan Manan, 2011: 3.
38
Bagir Manan dalam bukunya Menjaga Kemerdekaan Pers di Pusaran Hukum menyatakan bahwa sejak 1998, secara rasional terlalu pendek untuk
menyatakan pers Indonesia seolah-olah tidak layak memilikii kemerdekaan sehingga perlu diadakan kembali berbagai bentuk kendali. Kita mengetahui
jangankan sebelas tahun, bahkan pers yang sudah ratusan tahun menikmati kebebasan, acap kali terkena persoalan karena dianggap tidak tepat
menggunakan kebebasannya. Pers yang tidak bebas bukan hanya kerugian bagi pers, tetapi kerugian bagi publik karena berbagai fungsi publik pers tidak dapat
berjalan sebagaimana mestinya. Dibawah ini terdapat beberapa instrumen menuju pers yang sehat dan
profesional menururt Bagir Manan, diantaranya: 1.
Pers harus merdeka. Tanpa merdeka tidak mungkin ada pers yang sehat dan profesional.
Pers yag tidak merdeka akan semata-mata menjadi alat kekuasaan, penyalur kehendak kekuasaan, atau paling tidak tidak dapat menjadi
sumber informasi yang benar.pers merdeka berdiri diatas dua pilar: a.
Demokrasi Bentuk tanggung jawab pers demokrasi yaitu, sebagai penuntun dalam
menemukan kebenaran dan menemukan jalan keluar. b.
Hak asasi manusia Pers memiliki hak atas kebebasan berpendapat dan kebebasan
menyampaikan informasi. Untuk mewujudkan hak asasi tersebut, dilarang melakukan pembatasan secara sewenang-wenang seperti
licencing atau sensor priorrestaint terhadap pers. 2.
Pers harus selalu tunduk pada hukum dan kode etik. Hukum yang dimaksud adalah hukum yang dibuat dan berlaku secara
demokratis menururt asas-asas negara hukum. 3.
Pers harus bermutu Ada dua aspek yang harus dimiliki pers:
a. Mutu individual, yaitu mutu wartawan yang mencakup penguasaan
pengetahuan, keterampilan, dan kode etik jurnalistik. Pengetahuan dan keterampilan baik dalam bidang jurnalistik maupun non jurnalistik.
39
b. Mutu managemen, yaitu mengarah pada peningkatan efisiensi, buka
persaingan pemasaran, atau kemampuan menjaring iklan tetapi kemampuan memberikan pelayanan terbaik.
4. Pers harus ramah lingkungan
5. Organiasasi yang kuat, baik organisasi wartawan maupun organisasi
perusahaan pers.jumlah organisasi yang terlalu banyak dan bersaing satu sama lain akan melemahkan “bargaining” baik internal maupun
eksternal. 6.
Meningkatkan hubungan kemitraan baik domestik maupun internal Manan, 2011:54-56.
II. 2. 7 Social Responsibility Theory