2. 7 Social Responsibility Theory Kebebasan Pers Dikaitkan Dengan Berita Pemblokiran Situs Islam di Republika Online

39 b. Mutu managemen, yaitu mengarah pada peningkatan efisiensi, buka persaingan pemasaran, atau kemampuan menjaring iklan tetapi kemampuan memberikan pelayanan terbaik. 4. Pers harus ramah lingkungan 5. Organiasasi yang kuat, baik organisasi wartawan maupun organisasi perusahaan pers.jumlah organisasi yang terlalu banyak dan bersaing satu sama lain akan melemahkan “bargaining” baik internal maupun eksternal. 6. Meningkatkan hubungan kemitraan baik domestik maupun internal Manan, 2011:54-56.

II. 2. 7 Social Responsibility Theory

Teori tanggung jawab sosial social responsibility theory merupakan teori pers yang tumbuh setelah abad ke-20. Pada dasarnya aliran ini menerima konsep libertarian dan merasakan perlunya kebebasan pers diiringi tanggung jawab terhadap masyarakat. Teori ini muncul ditandai dengan terjadinya revolusi komunikasi dan peranan modal yang ang sangat besar sehingga mendorong lembaga pers sebagai industri Barus, 2010: 240. Pers yang bertanggung jawab harus memberikan laporan yang utuh, jujur, menyeluruh, dan cerdas atas peristiwa sehari-hari dalam konteks yang bermakna.pers harus bertindak sebagai forum pertukaran komentar dan kritik, dan menjadi pembawa pendapat publik. Ketiga, pers harus memberikan gambaran yang representatif atas kelompok yang membentuk masyarakat dan juga memberikan dan menjelaskan tujuan dan nilai dari masyarakat Mcquails, 2011: 187. Perusahaan media massa dan kegiatan komunikasi informasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan persaingan bisnis. Akibat terbatasnya kontrol terhadap pers, para pemodal yang mendirikan surat kabar menjadi penguasa politik sekaligusjuga menjadi penguasa yang memiliki dinasti yang kuat untuk memonopoli media sehingga mereka dapat berkuasa dalam pembentukan opini dan distribusi aspirasi Barus, 2010: 240. 40 Menururt Siebert dan kawan-kawannya 1956, teori tanggungjawab sosial pers berasumsi pemerintah dalam hal ini memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya mengizinkan kebebasan, tetapi juga harus secara aktif mempromosikannya, dan bahkan pemerintah harus bertindak untuk melindungi warga negaranya. Tindakan pemerintah meliputi perundangan melarang pelanggaran yang buruk, dan juga memasuki bidang komunikasi untuk menambah media yang ada. Intinya adalah teori ini mengingatkan agar dalam menikmati iklim yang bebas itu, pemilik modal dituntut juga untuk memberikan tanggung jawab terhadap masyarakat dimana ia tumbuh Barus, 2010: 241. Bagir Manan menjelaskan bahwa Pers yang bertanggungjawab yaitu pers yang bebas atau merdeka menentukan diri sendiri hak dan kewajibannya tanpa suatu tekanan, keterpakasaan, atau ketidakberdayaan. Pers semacam ini hanya ada kalau ada kemerdekaan pers freedom of press. Pers merdeka memerlukan kebebasan, dan kebebasan memerlukan demokrasi Manan, 2011: 30. Prinsip-prinsip dasar teori tanggung jawab sosial ialah: 1. Media memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat dan kepemilikan media adalah kepercayaan dari publik. 2. Media berita harus jujur, akurat, berimbang, objektif, dan relevan. 3. Media harus bebas, mengatur diri sendiri 4. Media harus mengikuti kode etik yang disetujui dan perilaku profesional. 5. Di dalam situasi tertentu, pemerintah mungkin perlu campur tangan untuk mengamankan kepentingan publik Mcquail, 2011: 189. Teori tanggung jawab sosial melibatkan pandangan tentang kepemilikan media sebagai bentuk kepercayaan atau pengawasan publik. Dibawah ini terdapat beberapa syarat bagi pers yang bertanggungjawab sosial, yaitu: 1. Media harus menyajikan berita-berita peristiwa sehari-hari yang dapat dipercaya, lengkap dan cerdas dalam konteks yang memberikannya makna. Media harus akurat, tidak boleh berbohonng, memisahkan fakta dan opini, harus melaporkan dengan cara yang memberikan arti secara internasional, dan harus lebih dalam dari sekedar menyajikan fakta-fakta dan harus melaporkan kebenaran. 2. Media harus berfungsi sebagai forum untuk pertukaran komentar dan kritik. 41 3. Media harus memproyeksikan gambaran yang benar-benar mewakili dari kelompok-kelompok konstituen dalam masyarakat. 4. Media harus menyajikan dan menjelaskan tujuan-tujuan dan nilai-nilai masyarakat. 5. Media harus menyediakan akses penuh terhadap informasi. Teori tanggung jawab sosial mengharuskan pers menjamin bahwa semua pihak dapat terwakili dan masyarakat mendapat cukup informasi untuk mengambil keputusan. Pemilik media harus ikut menanggung segala akibat kerugian masyarakat yang ditimbulkan media dan bila mereka mengabaikan tanggung jawab tersebut, dianggap perlu adanya pemaksaan untuk itu oleh lembaga publik lainnya termasuk pemerintah Barus, 2010: 241. Mondry 2008 menjelaskan dengan teori ini, orang yang ingin mengatakan sesuatu dapat saja menggunakan media massa, tidak harus mereka yang memiliki izin seperti teori otoritarian, tidak harus memiliki kemampuan ekonomi seperti teori libertarian, apalagi tidak berhak menungkapkan pendapatnya seperti teori Soviet Komunis. Pengawasan tidak hanya berasal dari dalam seperti teori libertarian, teori ini mengatakan bahwa pengawasan dilakukan melalui pendapat masyarakat, tindakan konsumen, dan etika-etika kaum profesional Kusumaningrat, 2005:20.

II. 2. 9 Analisis Framing Model William A. Gamson dan Andre Modigliani