Analisis wacana Paradigma Konstrutivisme

11 konstruktivis, pesan-pesan berbasis “diri “merefleksikan kewaspadaan dan adaptasi subjektif, afektif, serta aspek relasional dalam konteks komunikasi. Sebuah pesan berbasis “diri” merupakan suatu gagasan yang menyokong kebutuhan pendengarnya, perhatian atas situasi yang mungkin mengarah pada tujuan yang beragam Ardianto, 2007: 159. Desain pesan didasarkan pada kecendrungan seseorang dalam memanajemen tujuannya untuk kepentingan sampainya tujuan melalui pesan yang dipilihnya. Berdasarkan epistemologi ilmu komunikasi, cara pengembangan ilmu komunikasi melalui penelitian ilmiah dilakukan ke dalam tiga jenis penelitian, yaitu: 1. Analisis wacana Discourse Analysis, 2. Analisis Semiotika Semiotic Analysis, dan 3. Analisis Framing Framming Analysis.

1. Analisis wacana

Analisis wacana lahir dari kesadaran bahwa persoalan yang terdapat dalam komunikasi bukan terbatas pada penggunaan kalimat atau bagian kalimat, fungsi ucapan, tetapi mencakup struktur pesan yang lebih kompleks dan inheren yang disebut wacana Sobur, 2004: 47-49. Wacana tidak hanya mencakup percakapan atau obrolan, tetapi juga pembicaraan di tempat umum, tulisan, serta upaya-upaya formal seperti laporan ilmiah dan sandiwara atau lakon. Secara sederhana, analisis wacana adalah studi tentang struktur pesan dan telaah mengenai aneka fungsi pesan dalam komunikasi Zamroni, 2009: 88-90. Analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi selain analisis kuantitatif yang dominan dan banyak dipakai. Jika analisis kuantitatif lebih menekankan pada pertanyaan “apa” what, analisis wacana melihat pada “bagaimana” how dari pesan atau teks komunikasi. Melalui analisis wacana kita bukan hanya mengetahui bagaimana isi teks berita, tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan. Lewat kata, frase, kalimat, metafora suatu berita disampaikan. Dengan melihat bagaimana bangunan struktur kebahasaan tersebut, analisis wacana lebih bisa melihat makna yang tersembunyi dari suatu teks Eriyanto, 2001: xv. Menururt Mills dalam Sobur, 2004: 11, dengan mengacu pendapat 12 Foucault, membedakan pengertian wacana menjadi tiga macam, yaitu: a. Level Konseptual teoritis, wacana diartikan sebagai domain umum dari semua pertanyaan, yaitu semua ujaran atau teks yang mempunyai makna dan mempunyai efek dalam dunia nyata. b. Konteks pengunaannya, wacana berarti sekumpulan pernyataan yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori konseptual tertentu. c. Metode penjelasannya, wacana merupakan suatu praktik yang diatur dengan suatu cara tertentu, misalnya wacana imperialime dan wacana feminisme.

2. Analisis Semiotika