48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III. 1 Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan paradigma konstruktivis sebagai cara pandang dalam meneliti media. Sedangkan metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis framing oleh Gamson dan Modigliani. Analisis
framing dapat menggunakan pendekatan paradigma
konstruktivisme yang melihat representasi media baik berita maupun artikel yang terdiri atas package-package interpretif yang mengandung konstruksi
makna tertentu. Dalam pandangan konstruktivis, media dipandang sebagai wujud dari pertarungan ideologi antara kelompok-kelompok yang ada dalam
masyarakat. Dalam hal ini, media bukan sarana yang netral yang menampilkan kekuatan dari kelompok dalam masyarakat secara apa adanya, tetapi kelompok
dan ideologi yang dominan itulah yang akan tampil dalam pemberitaan. Bogdan dan Taylor 1997 mendefinisikan metodologi kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari pelaku yang dapat diamati. Sedangkan Kirk dan Miller
1986 mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pengamatan pada
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasa dan peristilahannya Moleong, 2000: 3.
Penelitian kualitatif memiliki beberapa karakteristik, antara lain: 1.
Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan entity
2. Menggunakan metode kualitatif
3. Menggunakan analisis data secara induktif
4. Menggunakan teori dari dasar grounded theory, penyusunan teori
berasal dari data yang ada karena tidak ada teori apriori yang dapat mencakup kenyataan ganda yang mungkin akan dihadapi.
49
5. Lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil karena hubungan
bagian-bagian yang diteliti akan jauh lebih jelas bila diamati dalam proses
6. Penelitian kualitatif mendefinisikan validitas, reabilitas dan objektivitas
dalam versi lain dibanding yang lazim digunakan pada penelitian klasik 7.
Penyusunan desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan.
III.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah media Republika Online.
III.2.1 Republika Online III.2.1.1 Profil
Republika Online ROL hadir sejak 17 Agustus 1995, dua tahun setelah Harian Republika terbit. ROL merupakan portal berita yang menyajikan
informasi secara teks, audio dan video, yang terbentuk berdasakan teknologi hipermedia dan hiperteks.
Dengan kemajuan informasi dan perkembangan sosial media, ROL kini hadir dengan berbagai fitur baru yang merupakan percampuran komunikasi
media digital. Informasi yang disampaikan diperbarui secara berkelanjutan yang terangkum dalam sejumlah kanal, menjadikannya sebuah portal berita
yang bisa dipercaya. Selain menyajikan informasi, ROL juga menjadi rumah bagi komuitas. kini juga hadir dalam versi English.
III.2.2.2 Redaksi dan Manajemen
Pemimpin Redaksi : Nasihin Masha
Wakil Pemimpin Redaksi : Irfan Junaidi
Redaktur Pelaksana ROL : Maman Sudiarman
Wakil Redaktur Pelaksa ROL : Joko Sadewo
50
Asisten Redaktur Pelaksana ROL :
Didi Purwadi, Djibril Muhammad,
Muhammad Subarkah
Tim Redaksi:
Agung Sasongko, Bayu Hermawan,Bilal Ramadhan, Citra Listya Rini, Damanhuri Zuhri, Erik Purnama Putra, Esthi Maharani, Hazliansyah, Ichsan
Emrald Alamsyah, Ilham Tirta, Indah Wulandai, Indira Rezkisari, Israr Itah, Julkifli Marbun, M. Akbar, Taufik Rahman, Winda Destiana Putri, Yudha
Manggala Putra, M. Amin Madani, Sadly, Rachman, Ririn Liecthiana, Fian Firatmaja, Casilda Amilah, Ani Nursalikah, Angga Indrawan, Dwi
Murdaningsih, Siwi Tri Pudji, Nidia Zuraya, Nur Aini.
Tim Sosmed: Fanny Damayanti, Asti Yulia Sundari, Devi Irma Safitri, Dian
Alfiah, M. Fauzul Abraar
Sales Coordinator: Heru Supriyatin
Tim Sales dan Promosi: W. K. Hadi Laga, Rani Kurniasari, Sri Hartini, Rizka
Vardya, Ade Afriyani, Achmad Yani, Annisha Ravka Batra, Budhi Irianto
Tim IT dan Desain: Mohamad Afif, Mufti Nurhadi, Abdul Gadir, Nandra
Maulana Irawan, Mardiah, KurniaFakhrini
Kepala Support dan GA: Slamet Riyanto Tim Support: Esiska Gardana Purissima, Firmansyah
Sekred: Erna Indriyanti Rolshop: Riky Romadon
PT Republika Media Mandiri
CEO Republika: Mira R Djarot Direktur Operasional: Arys Hilman Nugraha
GM Keuangan dan SDM: Didik Irianto
51
GM Marketing dan Sales: Yulianingsih Yamin
III.2.2.3 Visi dan Misi Republika VISI
Sikap Umum: 1.
Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar 2.
Membela, melindungi, dan melayani kepentingan umat 3.
Mengkritisi tanpa menyakiti 4.
Mencerdaskan, mendidik, dan mencerahkan 5.
Berwawasan kebangsaan
MISI
Politik: 1.
Mengembangkan demokrasi 2.
Optimalisasi peran lembaga-lembaga negara 3.
Mendorong partisipasi politiksemua lapisan msyarakat 4.
Mengutamakan kejujuran dan moralitas dalam politik 5.
Penghargaan terhadap hak-hak sipil 6.
Mendorong terbentuknya pemerintahanyang bersih
Ekonomi: 1.
Mendukung keterbukaan dan demokrasi ekonomi 2.
Mempromosikan profesionalisme 3.
Berpihak pada kepentingan ekonomi domestik dari pengaruh globalisasi 4.
Pemerataan sumber-sumber daya ekonomi 5.
Mempromosikan etika dan moral dalam berbisnis 6.
Mengembangkan ekonomi syariah 7.
Berpihak pada usaha menengah, kecil, mikro, dan koperasi UMKMK
Budaya: 1.
Kritis-apresiatif terhadap bentuk-bentuk ekspresi kreatif budaya yang berkembang di masyarakat
52
2. Mengembalikan bentuk-bentuk kesenian dan hiburan yang sehat,
mencerdaskan, menghaluskan perasaan, dan mempertajam kepekaan nurani
3. Menolak bentuk-bentuk kebudayaan kesenian yang merusak moral,
akidah, dan mereduksi nilai-nilai kemanusiaan 4.
Menolak pornografi dan pornoaksi
Agama: 1.
Mensyiarkan Islam 2.
Mempromosikan semangat toleransi 3.
Mewujudkan “Islam rahmatan lil ‘alamin” dalam segala bidang kehidupan
4. Membela, melindungi, dan melayani kepentingan umat
Hukum: 1.
Mendorong terwujudnya masyarakat sadar hukum 2.
Menjunjung tinggi supremasi hukum 3.
Mengembangkan mekanisme checks and balances pemerintah dan masyarakat
4. Menjunjung tinggi HAM
5. Mendorong pemberantasan KKN secara tuntas
III.3 Objek Penelitian
Objek penelitian pada penelitian ini adalah kumpulan berita tentang pemblokiran situs Islam terkait Kebebasan Pers yang terbit di Republika Online
sejak bulan Maret sampai bulan April 2015, berjumlah dua buah berita.
III.4 Kerangka Analisis
Penelitian ini menggunakan analisis framing dengan model analisis milik Gamson dan Modigliani. Analisis framing yang dikembangkan Gamson
dan Modigliani memahami media sebagai satu gagasan interpretasi interpretative package saat mengkonstruksi dan memberi makna pada suatu
53
isu. Model ini didasarkan pada pendekatan konstruksionis yang melihat representasi media seperti berita dan artikel terdiri atas interpretative package
yang mengandung konstruksi makna tertentu. Di dalam package ini terdapat dua struktur yaitu Core Frame dan Condensing Symbols. Berikut adalah model
analisis framing Gamson dan Modigliani:
Gambar III. 1 Analisis Framing Model Gamson dan Modigliani
Sumber: Sobur, 2001: 177
Analisis framing yang dikembangkan Gamson dan Modigliani memahami media sebagai satu gagasan interpretasi interpretative package
saat mengkonstruksi dan memberi makna pada isu. Model ini didasarkan pada pendekatan konstruksionis yang melihat representasi media seperti berita dan
artikel terdiri atas interpretative package yang mengandung konstruksi makna tertentu. Di dalam package ini terdapat dua struktur yaitu Core Frame dan
Condensing Symbols.
CONDENSINGSYMBOL FRAMING DEVICES
REASONING DEVICES
1. Metaphors
2. Exemplars
3. Catchphrases
4. Depiction
5. Visual Image
1. Roots
2. Appeal to
Principle 3.
Consequence
MEDIA PACKAGE
CORE FRAME
54
Core frame gagasan sentral pada dasarnya berisi elemen-elemen inti untuk memberikan pengertian yang relevan terhadap peristiwa dan
mengarahkan makna isu yang dibangun condensing symbol. Condensing symbol simbol yang dimampatkan adalah hasil pencermatan terhadap
interaksi perangkat simbolik framing device dan reasoning devices sebagai dasar digunakan perspektif simbol dalam wacana terlihat wacana transparan
apabila dalam dirinya terdapat perangkat bermakna yang mampu berperan sebagai panduan untuk menggantikannya sesuatu yang lain.
Struktur framing mencakup metaphors, exemplars, catchphrases, depiction dan visual images. Struktur ini menekankan aspek bagaimana melihat suatu
isu. Metaphors diartikan sebagai cara memindahkan makna dengan menghubungkan dua fakta melalui analog atau memakai kiasan dengan
menggunakan kata-kata seperti ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana. Exemplars mengemas fakta tertentu secara mendalam agar satu sisi
memiliki bobot makna lebih untuk dijadikan acuan. Posisinya menjadi pelengkap bingkai inti dalam kesatuan berita untuk membenarkan perspektif.
Chachphrases. Bentukan kata, atau frase khas cerminan fakta yang merujuk pemikiran atau semangat tertentu. Dalam teks berita, catchphrases
mewujud dalam bentuk jargon, slogan, atau semboyan. Depiction. Penggambaran fakta dengan memakai istilah, kata, kalimat
konotatif agar khalayak terarah ke citra tertentu. Asumsinya, pemakaian kata khusus diniatkan untuk membangkitkan prasangka, menyesatkan pikiran dan
tindakan, serta efektif sebagai bentuk aksi politik. Depictions dapat berbentuk stigmatisasi, eufemisme, serta akronimisasi.
Visual Images adalah pemakaian foto, diagram, grafis, tabel, kartun, dan sejenisnya untuk mengekspresikan kesan, misalnya perhatian atau
penolakan, dibesarkan-dikecilkan, ditebalkan atau dimiringkan, serta pemakaian warna. Visual images bersifat sangat natural, sangat mewakili
realitas yang membuat erat muatan ideologi pesan dengan khalayak. Struktur reasoning devices menekankan aspek pembenaran terhadap
cara melihat isu yakni dengan roots analisis kausal dan appeal to principle klaim moral. Roots adalah pembenaran isu dengan menghubungkan suatu
55
objek atau lebih yang dianggap menjadi sebab timbulnya atau terjadinya hal yang lain. Tujuannya adalah membenarkan penyimpulan fakta berdasarkan
hubungan sebab-akibat yang digambarkan. Appeal to principle adalah pemikiran prinsip yang digunakan sebagai
argumentasi pembenaran membangun berita berupa pepatah, cerita rakyat atau mitos. Tujuannya adalah membuat khalayak tak berdaya menyanggah
argumentasi. Fokusnya, memanipulasi emosi agar mengarah ke sifat, waktu, tempat, cara tertentu, serta membuatnya tertutupkeras dari bentuk penalaran
lain. Sementara consequences adalah efek atau konsekuensi yang didapat dari bingkai.
Pada model Gamson dan Modigliani dalam Eriyanto, 2002: 288-289, disertakan dalam unit analisis mereka apa saja elemen retoris yang perlu
diperhatikan untuk menunjukkan perangkat framing. Yang ditekankan adalah penandaan dalam bentuk simbolik, baik lewat kiasan maupun retorika yang
secara tidak langsung mengarahkan perhatian khalayak. Ini berbeda dengan model Murray Edelman dan Robert N. Entman yang tidak mengajukan
gambaran detail mengenai elemen retoris tersebut, juga berbeda dengan model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki yang banyak diadaptasi pendekatan
linguistik dengan memasukkan elemen seperti pemakaian kata, pemilihan struktur, dan bentuk kalimat yang mengarahkan bagaimana peristiwa dibingkai
oleh media.
III.5 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Penelitian Kepustakaan Library Research.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data yang berasal dari literatur serta bahan bacaan yang relevan dengan penelitian ini.
Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara membaca buku- buku, literatur serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
2. Penelitian Dokumen Document Research
Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang dianalisis dari
56
bahan -bahan tertulis pada Republika Online yang memuat berita tentang pemblokiran situs Islam terkait kebebasan pers.
III. 6 Teknik Analisis Data