Perincian Keteringatan TINJAUAN PUSTAKA

Sebaliknya, pemahaman yang dalam menciptakan arti yang lebih abstrak yang mewakili konsep yang kurang nyata, lebih subjektif, dan lebih simbolis. Misalnya, pemahaman yang mendalam terhadap informasi produk dapat menciptakan arti tentang konsekuensi fungsional penggunaan produk tersebut “Saya dapat lari lebih cepat dengan sepatu ini” atau konsekuensi psikososial atau nilai “Saya merasa percaya diri ketika mengenakan sepatu itu”. Dari sudut pandang arti-akhir, proses pemahaman yang lebih dalam menciptakan arti yang terkait pada produk yang lebih relevan secara pribadi, sementara proses pemahaman yang dangkal cenderung menciptakan arti tenteng ciri yang nyata.

c. Perincian

Elaboration Proses pemahaman juga beragam dalam perinciannya. Tingkat perincian selama proses pemahaman menentukan jumlah pengetahuan atau arti yang dihasilkan, disamping tingkat kerumitan hubungan antar-arti tersebut. Pemahaman dengan sedikit rincian sederhana menghasilkan arti yang relatif sedikit dan hanya membutuhkan sedikit upaya kognitif, kontrol, dan kapasitas kognitif. Pemahaman terinci membutuhkan kapasitas kognitif lebih besar, upaya, dan kontrol pada proses berpikir. Pemahaman yang terinci menghasilkan jumlah arti yang lebih banyak dan cenderung diorganisasi sebagai struktur pengetahuan yang lebih rumit skema atau tulisan.

d. Keteringatan

Memorability Tingkat dan perincian proses pemahaman mempengaruhi kemampuan konsumen untuk mengingat arti yang diciptakan pada saat pemahaman terjadi. Proses pemahaman yang lebih dalam menciptakan lebih banyak abstraksi, lebih Universitas Sumatera Utara banyak arti berelevansi pribadi yang cenderung diingat dengan lebih baik tingkat ingatan dan pengenalan yang lebih tinggi ketimbang arti lebi nyata yang dihasilkan oleh proses pemahaman yang dangkal. Proses pemahaman terinci menciptakan jumlah arti yang lebih besar dan cenderung disalinghubungkan dalam struktur pengetahuan. Ingatan diperkuat karena pengaktifan suatu arti dapat menyebar pada arti yang berhubungan dan membawanya pada suatu kesadaran. Dengan demikian, strategi pemasaran yang mendorong konsumen untuk melakukan proses pemahaman yang lebih dalam serta lebih rinci cenderung menciptakan arti dan pengetahuan yang diingat secara lebih baik oleh konsumen. PEMROSESAN OTOMATIS TINGKAT PERINCIAN KETERINGATAN Gambar 2.1 Variasi Pemahaman Sangat Otomatis Kurang disadari Lebih terkontrol Kesadaran yang tinggi Dangkal: Fokus pada arti yang nyata dan berbentuk Dalam: Fokus pada arti yang lebih abstrak Kurang dirinci; arti lebih sedikit Lebih rinci; arti lebih banyak Sulit diingat; Daya ingat lemah Mudah diingat Daya ingat kuat Universitas Sumatera Utara 2.1.5.Kesimpulan Pada Saat Pemahaman Ketika konsumen terlibat dalam proses pemahaman yang dalam dan rinci, mereka menciptakan kesimpulan. Kesimpulan adalah pengetahuan atau kepercayaan yang tidak didasarkan pada informasi eksplisit di lingkungan. Kesimpulan adalah penerjemahan yang selalu melampaui informasi yang diberikan. Penyimpulan memiliki peran yang besar dalam penyusunan rantai arti- akhir. Dengan melakukan penyimpulan selama pemahaman, konsumen dapat menghubungkan arti ciri fisik suatu produk dengan arti yang lebih abstrak tentang konsekuensi fungsionalnya, dan bahkan mungkin konsekuensi psikososial serta nilai dari penggunaan produk. Penyimpulan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan yang ada dalam ingatan konsumen saat ini. Jika diaktifkan selama pemahaman, pengetahuan yang relevan dapat menjadi dasar untuk membentuk kesimpulan. Konsumen sering menggunakan ciri produk yang nyata dan berbentuk sebagai arahan dalam membuat kesimpulan tentang ciri, konsekuensi, dan nilai yang lebih abstrak. Dalam situasi yang akrab, penyimpulan dapat dibuat secara otomatis tanpa membuat kesadaran penuh. Pemasar terkadang mencoba mendorong konsumen untuk segera membentuk kesimpulan pada saat proses pemahaman. Universitas Sumatera Utara

2.2. Sistem Pembayaran Non Tunai