70
2.9.2. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah penjabaran lebih lanjut tentang konsep, dan keterkaitan konsep yamg telah diterangkan. Defenisi operasional merupakan
petunjuk bagaimana suatu variable diukur, dengan membaca defenisi operasional dalam suatu penelitian, seorang peneliti akan tahu bagaimana suatu variable
sehingga dapat mengetahui baik-buruknya pengukuran tersebut Singarimbun, 1989: 49.
Dalam penelitian ini yang menjadi defenisi operasional adalah sebagai berikut:
A. Variabel bebas atau disebut juga X adalah segala gejala, factor, atau unsur
yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variable kedua. Tanpa variable ini maka variable berubah sehingga akan muncul Nawawi,
1998:57. Dalam penelitian ini, yang menjadi variable X adalah pengorganisasian dan pengembangan masyarakat Serikat Petani Indonesia
SPI, yang menjadi suatu proses dan usaha yang dilakukan berasaskan
pancasila untuk mencapai tujuan organisasi secara Sosial-Ekonomi, Sosial- Politik, dan Sosial-Budaya dengan kegiatan-kegiatan terorganisir yang
menjadi bagian dari gerakan SPI.
B. Variabel terikat atau disebut juga Y adalah sejumlah gejala atau factor
maupun unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan dengan adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain Nawawi,
1998:57. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah kondisi sosial ekonomi petani, sebelum dan sesudah bergabung bersama
Universitas Sumatera Utara
71
Serikat Petani Indonesia SPI di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Sosial Ekonomi petani tersebut
meliputi: a.
Pendidikan formal, informal, maupun non formal merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran dalam mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kekuatan spiritual, pengendalian diri, kecerdasan, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. b.
Sistem produksi merupakan suatu gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang untuk
melaksanakan proses produksi. Beberapa elemen tersebut antara lain adalah alat produksi, sistem produksi, dan hasil produksi. Bagi petani
sendiri yang menjadi alat produksi absolute ialah lahan tanah. c.
Penghasilan, yang dalam hal ini tingkat penghasilan bagi petani yang diukur berdasarkan pendapatan dari hasil proses pertanian.
Universitas Sumatera Utara
72
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanatif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau
gejala yang terjadi. Hasil akhir dalam penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat Prasetyo dan janah, 2005:43. Dalam hal ini adalah
pengaruh pengorganisasian dan pengembangan masyarakat Serikat Petani Indonesia terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan
Wampu Kabupaten Langkat.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Mayoritas masyarakat di Desa Mekar Jaya berprofesi
sebagai petani. Di lokasi penelitian ini juga telah terbentuk Dewan Pengurus Basis DPB Serikat Petani Indonesia SPI sebagai wadah gerakan petani dalam roda
organisasi yang teradministratif.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen dimana penyelidik tertarik. Populasi dapat berupa organisme, atau sekelompok orang
masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa, atau laporan yang semuanya memiliki ciri dan harus didefenisikan secara spesifik dan tidak secara mendua
silalahi, 2009:253.
Universitas Sumatera Utara