Joel Hari Junjunan Purba : Analisis Prosedur Pemberian Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk, Unit Danamon Simpan Pinjam Pusat Pasar Medan, 2009.
USU Repository © 2009
H. Risiko Kredit
Risiko Kredit adalah eksposur yang timbul sebagai akibat kegagalan pihak lawan counterparty memenuhi kewajibannya. Di satu sisi risiko ini dapat berumber dari
berbagai aktivitas fungsional bank seperti penyaluran pinjaman, kegiatan tresuri dan kegiatan jasa pembiayaan perdagangan, yang tercatat dalam buku bank. Di sisi lain risiko
ini timbul karena kinerja satu atau lebih debitur yang buruk. Kinerja debitur yang buruk ini dapat berupa ketidak mampuan atau ketidak mauan debitur untuk memenuhi sebagian
atau seluruh isi perjanjian kredit yang telah disepakati bersama sebelumnya. Dalam hal ini yang menjadi perhatian bank bukan hanya kondisi keuangan dan nilai pasar dari
jaminan kredit termasuk collateral tetapi juga karakter dari debitur. Risiko timbul dari penyimpangan deviasi kinerja portofolio kredit dari nilai
yang diharapkan, maka sebagian dari risiko kredit ini dapat didiversifikasi. Tetapi risiko ini tidak mungkin dapat didiversfikasi seluruhnya, karena ada porsi yang dihadapi para
debitur akibat dari systematic risk. Oleh karena itu bank akan lebih mengawasi debitur yang sifat pasarnya lokal dan sempit atau yang memiliki stock barang dagang yang tidak
likuid. Dalam jenis risiko ini turut dimasukkan risiko yang oleh bank ukuran besar
disebut sebagai counterparty risk karena perbedaan yang ditimbulkan beberapa transaksi yang sifatnya berbeda tidak terlalu material. Counterparty risk timbul karena mitra dalam
trading menolak atau tidak mampu memenuhi kontrak yang telah diperjanjikan. Gerakan harga yang bertentangan dengan yang diharapkan sebagi akibat dari faktor-faktor
sistemik atau adanya hambatan secara hukum maupun politis yang tidak diantisipasi oleh para pembuat kontrak.
I. Manajemen Piutang
Joel Hari Junjunan Purba : Analisis Prosedur Pemberian Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk, Unit Danamon Simpan Pinjam Pusat Pasar Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tujuan manajemen piutang adalah mengupayakan kebijakan piutang yang menguntungkan, dalam arti manfaat adanya suatu kebijakan piutang peningkatan
penjualan lebih besar dari pengorbanan yang harus diberikan karena adanya kebijakan tersebut risiko kredit macet, biaya piutang. Dalam praktek, ada beberapa yang akan
diberikan, yaitu jangka waktu kredit, adanya kebijakan diskon dan standar kredit persyaratan pelanggan yang layak menerima kredit. Santoso, 2002:62.
Kekuatan tekanan persaingan competitive pressures force yang dialami menyebabkan perusahaan melakukan kredit. Piutang timbul karena adanya transaksi
penjualan barang atau jasa secara kredit dan pihak bank memberi kredit kepada nasabah. Penjualan secara kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas tetapi menimbulkan
piutang dan pada saat jatuh tempo terjadi kas masuk yang berasal dari pengumpulan piutang. Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu berputar secara terus
menerus dalam rantai perputaran modal kerja. Pihak manajer keuangan dalam pemberian kredit harus mampu membangun
sebuah sistem manajemen piutang yang optimal yaitu berkaitan dengan membangun syarat kredit, memilih sistem monitoring yang diterapkan untuk menjaga agar piutang
ragu-ragu dapat dikendalikan, mencegah agar arus kas keluar jangan menurun dan menetapkan tindakan korektif jika muncul perubahan di luar batas yang ditoleransi.
Istilah piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang, barang atau jasa terhadap perorangan, organisasi atau deitur lainnya. Jadi yang dimaksud dengan piutang
adalah tagihan yang diharapkan dapat diterima beupa uang atau yang dapat disamakan dengan uang dan penyeleseaiannya tidak melebihi satu kegiatan normal perusahaan.
J. Piutang Tak Tertagih Non Performing Loan