Joel Hari Junjunan Purba : Analisis Prosedur Pemberian Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk, Unit Danamon Simpan Pinjam Pusat Pasar Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Nazir 2002 mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Pemberian Kredit dan Pengaihan Piutang pada PT. Bank Sumut Medan” dengan menggunakan metode
penelitian deskriptif menemukan bahwa di dalam pemberian kredit kepada nasabah telah diadakan analisis yang akurat terhadap 5C nasabah, sehingga komposisi Non Performing
Loan dibawah 5 . Dalam penagihan piutang, Bank Sumut memiliki persentase yang kecil daripada hutang lancar, dengan demikian Bank Sumut dapat dikategorikan sebagai
bank sehat untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat Dianauli 2006 mengadakan penelitian dengan judul ”Analisis Pemberian Kredit
dan sistem penagihan piutang pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Medan”. Dianauli meneliti mengenai pemberian kredit dan sistem penagihan piutang
dengan menggunakan metode penelitian diskriptif dan induktif. Hasil penelitian adalah prosedur pemberian kredit yang sangat selektif. Kreditur melakukan prinsip kehati-hatian
didalam mengelola kredit. Dapat dilihat bahwa tingkat kredit lancarnya sebesar 81 dan tingkat kredit macet 0.3.
B. Pengertian Kredit
Joel Hari Junjunan Purba : Analisis Prosedur Pemberian Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk, Unit Danamon Simpan Pinjam Pusat Pasar Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Pengertian kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai kata kredit yang berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti Kepercayaan. Dalam arti yang
lebih luas Pengertian Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada
suatu jangka waktu yang disepakati. Menurut Undang-undang No.7 Tahun 1992 tentang perbankan menyatakan
bahwa Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam atara bank dengan pihak
lain, yang mewajibkan pihak pinjam meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Pengertian kredit yang dikemukakan para ahli ekonomi berbeda-beda, namun pada hakekatnya pengertian dari kredit tersebut mempunyai arti dan tujuan yang sama.
Pengertian Kredit Menurut Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 Ketentuan Umum disebutkan pengertian “kredit adalah penyediaan atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam- meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kasmir, 2003:73.
Berdasarkan pengertian kredit di atas, maka filosofi kredit antara lain: 1.
Temporary Financing. Kredit bukan merupakan penyertaan Bank, tetapi pembiayaan yang bersifat
sementara. Pihak Bank harus memperhitungkan dan meyakini bahwa kredit akan lunas sesuai waktu yang diperjanjikan.
2. Sumber Pembayaran Kredit
Joel Hari Junjunan Purba : Analisis Prosedur Pemberian Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk, Unit Danamon Simpan Pinjam Pusat Pasar Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Sumber pembayaran kredit berasal dari: a.
First Way Out FWO. Sumber pengembalian berasal dari kelayakan usaha dan berdasarkan cash flow perusahaan
b. Second Way Out SWO. Adanya jaminan aktiva yang likuid dan marketable
sebagai kontra garansi apabila FWO dinilai kurang memadai. 3.
Prinsip Kehati-hatian Prinsip kehati-hatian yang dimaksud adalah
a. First Line of Defence, adanya sistem dan prosedur yang diyakini telah
memenuhi prinsip kehati-hatian dan memenuhi kriteria Good Corporate Governance GCG.
b. Second Line of Defence, tersedianya Sumber Daya Manusia yang profesional,
berintegritas tinggi sehingga dapat menjamin sistem dan prosedur dipatuhi. 4.
Trade off Selalu ada trade off service and risk. Service Sistem dan Prosedur yang longgar
akan meningkatkan risiko Bank, namun sebaliknya service yang ketat akan memperkecil risiko.
5. Merencanakan pasar sasaran, menentukan kriteria risiko yang dapat diterima dan
menentukan kriteria nasabah. Kebijakan atas perencanaan akan menentukan bagaimana suatu Bank dijalankan.
Bank harus mempunyai perencanaan pasar dalam memasarkan kreditnya. Bank juga harus menentukan kriteria risiko yang dapat diterima, dan hanya
memasarkan kreditnya apabila kriteria risikonya jelas. Misalnya dengan menetapkan limit eksposure, jenis usaha, lokasi dan sebagainya. Kredit yang
diberikan juga harus didasarkan pada kriteria nasabah yang jelas.
Joel Hari Junjunan Purba : Analisis Prosedur Pemberian Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk, Unit Danamon Simpan Pinjam Pusat Pasar Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Analisis kredit diberikan untuk meyakinkan bank bahwa si nasabah benar-benar percaya maka, sebelum kredit diberikan bank terlebih dulu mengadakan analisis kredit.
Analisis krdit mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainnya. Tujuan analisis ini adalah agar bank
yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman dalam arti uang yang disalurkan pasti kembali.
Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dulu akan sangat membahayakan bank. Nasabah dalam hal ini dengan mudah memberikan data fiktif sehingga kredit tersebut
sebenarnya tidak layak untuk diberikan. Akibatnya jika salah dalam menganalisis, maka kredit yang disalurkan akan sulit ditagih alias macet. Namun faktor salah analisis ini
bukanlah merupakan penyebab utama kredit macet walaupun sebagian terbesar kredit macet diakibatkan salah dalam mengadakan analisis. Penyebab lainnya mungkin
disebabkan oleh musibah seperti bencana alam yang tidak dapat dihindari oleh nasabah. Jika kredit disalurkan mengalami kemacetan, maka langkah yang dilakukan oleh bank
adalah berupaya untuk menyelamatkan kredit tersebut dengan berbagai cara tergantung dari kondisi nasabah atau penyebab kredit tersebut macet.Kasmir, 2003:74.
Berdasarkan uraian di atas maka unsur-unsur dalam kredit adalah: 1.
Kepercayaan. Adanya keyakinan dari pihak bank terhadap prestasi yang diberikan kepada
nasabah debitur yang akan dilunasinya sesuai dengan jangka waktu yangdiperjanjikan.
2. Jangka Waktu
Joel Hari Junjunan Purba : Analisis Prosedur Pemberian Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk, Unit Danamon Simpan Pinjam Pusat Pasar Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Adanya jangka waktu antara pemberian kredit dan pelunasannya, dimana jangka waktu tersebut sebelumnya telah ditentukan terlebih dahulu, berdasarkan
kesepakatan bersama. 3.
Prestasi. Adanya objek berupa prestasi dan kontraprestasi pada saat tercapainya
kesepakatan dalam perjanjian pemberian kredit antara bank dengan nasabah debitur,berupa bunga atau imbalan.
4. Risiko.
Adanya jangka waktu antara pemberian kredit dan pelunasannya, memungkinkan adanya risiko dalm perjanjian kredit tersebut. Untuk itu, untuk
mencegah terjadinya risiko tersebut berupa wanprestasi, maka diadakan pengikatan jaminanagunan yang dibebankan kepada pihak nasabah.
5. Balas Jasa.
Adanya suatu keuntungan dalama jumlah tertentu akibat dari pemberian fasilitas kredit bank.
C. Tujuan Kredit