Mengkonversi Diagram Jalur ke dalam Sistem Persamaan

1,000 0,000 0,031 0,024 0,004 1,001 -0,146 0,110 -0,076 0,018 0,894 0,790 1,000 1,000 0,000 IC ROI TI SDM X11 X21 Y21 Y11 Y12 Y13 Gambar 4. Diagram Jalur Output Algorithm SmartPLS

2.0 M3

5.4. Mengkonversi Diagram Jalur ke dalam Sistem Persamaan

Hasil konversi dari diagram jalur pada Gambar 4. maka dapat dibangun persamaan, yang terdiri dari : 1. Persamaan model pengukuran outer modelmeasurement model. Persamaan yang digunakan untuk menghubungkan indikator dengan variabel latennya. 1. Variabel Laten Eksogen X1 formatif TI =  X11 X 11 +  1 2. Variabel Laten Eksogen X2 formatif Sumber Daya Manusia =  X21 X 21 +  2 3. Variabel Laten Endogen Y1 formatif IC =  Y11 Y 11 +  Y12 Y 12 +  Y13 Y 13 +  1 4. Variabel Laten Endogen Y2 formatif ROI =  Y21 Y 21 +  2 Universitas Sumatera Utara 2. Persamaan model struktural structural modelinner model Persamaan yang digunakan untuk menyatakan hubungan antar variabel. 1. Variabel IC =  1 TI +  2 SDM +  1 2. Variable ROI =  1 IC +  3 TI +  4 SDM +  2 3. Persamaan Total Effect Pengaruh Total variabel TI terhadap ROI melalui IC =  1 +  1 4. Persamaan Total Effect Pengaruh Total variabel SDM terhadap ROI melalui IC =  2 +  1 5. Persamaan Indirect Effect Pengaruh Tidak Langsung variabel TI terhadap ROI melalui IC =  1 x  1 6. Persamaan Indirect Effect Pengaruh Tidak Langsung variabel SDM terhadap ROI melalui IC =  2 x  1 5.5. Outer Model Formatif Konstruk dengan indikator formatif mengasumsikan bahwa setiap indikatornya mendefinisikan atau menjelaskan karakteristik domain konstruknya. Outer model dengan indikator formatif dievaluasi atau diuji melalui substantive content -nya yaitu membandingkan besarnya relative weight dan melihat signifikansi dari indikator konstruk tersebut Chin, 1998 dalam Latan dan Ghozali, 2012. Untuk memperoleh signifikansi weight harus melalui prosedur resampling bootstrapping dan uji multikolinearitas. Tabel 13. menunjukkan korelasi antar variabel eksogen tidak ada yang sangat tinggi, atau semua dibawah angka 1. Dengan demikian tidak terjadi multikolinieritas antar variabel eksogen yang digunakan dalam model. Universitas Sumatera Utara 1,000 0,000 TI X11 0,790 1,000 ROI Y21 0,024 1,000 0,000 SDM X21 0,790 1,000 ROI Y21 -0,076 0,004 1,001 -0,146 0,018 0,894 IC Y11 Y12 Y13 0,790 1,000 ROI Y21 Tabel 13. : Uji multikolinearitas Latent Variable Correlations IC ROI SDM TI IC 1,000000 ROI 0,873054 1,000000 SDM 0,158629 0,056572 1,000000 TI 0,128624 0,067034 0,649359 1,000000 Sumber : Output Algorithm SmartPLS 2.0 M3, 2014 Gambar 5. Hasil Outer Model untuk indikator X11 dan Y21 Gambar 6. Hasil Outer Model untuk indikator X21 dan Y21 Gambar 7. Hasil Outer Model untuk indikator Y11, Y12, Y13 dan Y21 Gambar 5., 6. dan 7. merupakan hasil estimasi perhitungan dengan menggunakan PLS . Berdasarkan hasil pengujian dengan PLS , terlihat bahwa indikator X11, X21 dan Y12 ketiganya mempunyai weight 1,000. Indikator X11, X21 dan Y12 dinyatakan valid karena nilai weight 1,000 adalah nilai yang paling tinggi, sedangkan nilai weight indikator Y11 dan Y13 tidak memenuhi kriteria. Pada Tabel 11. dan Tabel 12. sudah dijelaskan bahwa indikator Y11 dan Y13 tidak signifikan karena memiliki nilai weight or loading T-tabel sebesar 1,655 dengan significance level 5. Dengan ditemukannya indikator yang memiliki nilai weight yang lebih kecil dari yang direkomendasikan dan tidak signifikan, Universitas Sumatera Utara maka dalam hal ini perlu dilakukan evaluasi atau pengujian ulang dengan membuang indikator-indikator yang tidak signifikan. Gambar 8. Diagram Jalur Output Algorithm PLS setelah Uji Indikator Gambar 8. adalah diagram jalur hasil estimasi algoritma dengan SmartPLS 2.0 M3 setelah dilakukan re-calculation berdasarkan data sekunder yang telah diolah setelah membuang indikator-indikator yang tidak signifikan dari variabel penelitian. Tabel 14. : Outer Weights Mean, STDEV, T-Values Outer Weights Mean, STDEV, T-Values Original Sample O Sample Mean M Standard Deviation STDEV Standard Erro STERR T Statistics |OSTERR| X11 - TI 1,000000 1,000000 0,000000 X21 - SDM 1,000000 1,000000 0,000000 Y12 - IC 1,000000 1,000000 0,000000 Y21 - ROI 1,000000 1,000000 0,000000 Sumber : Output Bootstrapping re-calculation dengan SmartPLS 2.0 M3 Gambar 8., Tabel 14. dan Tabel 15. menunjukkan hasil dari evaluasi atau pengujian ulang dengan membuang indikator-indikator yang tidak signifikan. Semua indikator yaitu X11, X21, Y12, Y21 masing-masing bernilai weight 1,000 Universitas Sumatera Utara sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa indikator X11, X21, Y12, Y21 semuanya adalah valid. Tabel 15. : Outer Model Weights or Loadings Outer Model Weights or Loadings IC ROI SDM TI X11 1,000000 X21 1,000000 Y12 1,000000 Y21 1,000000 Sumber : Output Algorithm re-calculation SmartPLS 2.0 M3 5.6. Inner Model Inner model atau model struktural adalah untuk mengevaluasi atau menguji pengaruh antara satu variabel laten dengan variabel laten lainnya baik eksogen maupun endogen. Inner model atau model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive relevance dan uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural. Tabel 16. : Hasil Evaluasi Model Goodness-of-Fit - GoF R Square communality H 2 redundancy F 2 CV Red. CV Com. IC 0,02509 1,000000 0,022501 0,013769 0,013769 ROI 0,768459 1,000000 0,762128 0,153305 0,153305 SDM 1,000000 TI 1,000000 Average 0,3967745 2,000000 0,3923145 0,083537 0,083537 GoF = √average R2 x average communality = 1,094709 Note: H2 = CV-Communality Index, F2 = CV-Redundancy Index Tenenhaus et al., 2005 Sumber : Output data sekunder SmartPLS 2.0 M3 diolah, 2014. Universitas Sumatera Utara

1. Nilai

R Square Pengaruh variabel eksogen TI dan SDM secara gabungan terhadap IC dapat dilihat dari hasil output algorithm SmartPLS 2.0 M3 pada nilai R square yang tertera pada Tabel 16. Besarnya nilai R square R 2 pada Tabel 16. adalah 0,02509 pada IC . Angka tersebut mempunyai makna besarnya pengaruh variabel-variabel eksogen TI dan SDM terhadap variabel intervening IC secara gabungan. Angka 0,02509 dapat dibuat dalam bentuk angka persen dengan menghitung koefisien determinasi, dengan mengalikannya dengan angka 100 sehingga didapat nilai koefisien determinasi sebesar 2,509. Angka 2,509 ini mempunyai makna sebagai besarnya pengaruh variabel-variabel eksogen TI dan SDM terhadap variabel intervening IC secara gabungan. Dengan kata lain variabel intervening IC dapat dijelaskan atau diterangkan dengan menggunakan variabel-variabel eksogen TI dan SDM secara gabungan sebesar 2,509, sedang sisanya, pengaruh sebesar 0,97491 atau 97,491 disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini. Nilai R square untuk variabel intervening IC dengan angka sebesar 0,02509 menunjukkan nilai tersebut termasuk dalam model kategori yang lemah. Besarnya nilai R square R 2 pada Tabel 16. juga menunjukkan angka 0,768459 pada ROI . Angka tersebut mempunyai makna besarnya pengaruh variabel eksogen TI, SDM dan IC terhadap ROI secara gabungan. Angka 0,768459 hitungan dalam persen sama dengan 76,846 mempunyai makna sebagai besarnya pengaruh variabel eksogen TI, SDM dan IC terhadap ROI secara gabungan. Dengan kata lain variabel endogen ROI dapat dijelaskan atau diterangkan dengan menggunakan variabel-variabel eksogen TI, SDM dan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Studi Penerapan Metode Return on Investment Dalam Pengukuran Human Capital di Pabrik Gula Sei Semayang

3 132 89

Pengaruh Return on Investment dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 59 82

Analisis Pengaruh Efektivitas Operasional Terhadap Return On Investment Pada Perusahaan Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia

1 33 127

Penerapan Metode Groos margin Return On Investment Dalam Menentukan Nilai Balik Persediaan Barang Pada PT. Prima Indah Santon Medan

4 89 49

Pengaruh Investasi Teknologi Informasi Dan Sumber Daya Manusia Terhadap Return on Investment (ROI) Melalui Intellectual Capital Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia (BEI)

0 0 16

Pengaruh Investasi Teknologi Informasi Dan Sumber Daya Manusia Terhadap Return on Investment (ROI) Melalui Intellectual Capital Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Investasi Teknologi Informasi Dan Sumber Daya Manusia Terhadap Return on Investment (ROI) Melalui Intellectual Capital Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia (BEI)

0 0 12

Pengaruh Investasi Teknologi Informasi Dan Sumber Daya Manusia Terhadap Return on Investment (ROI) Melalui Intellectual Capital Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia (BEI)

0 0 14

Pengaruh Investasi Teknologi Informasi Dan Sumber Daya Manusia Terhadap Return on Investment (ROI) Melalui Intellectual Capital Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia (BEI)

0 2 7

Pengaruh Investasi Teknologi Informasi Dan Sumber Daya Manusia Terhadap Return on Investment (ROI) Melalui Intellectual Capital Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia (BEI)

0 1 12