BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ulkus diabetikum UD adalah luka terbuka pada permukaan kulit yang disebabkan oleh adanya komplikasi kronik berupa mikroangiopati dan
makroangiopati akibat insufisiensi vaskuler dan neuropati dengan bentuk yang paling sering dijumpai pada kaki penderita diabetes melitus sehingga sering
dikenal sebagai kaki diabetik. Diabetes melitus DM merupakan suatu sindrom klinis kelainan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah
atau hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja insulin ataupun keduanya.
1,2
Terdapat dua bentuk utama DM sesuai klasifikasi etiologi DM yaitu DM tipe-1 dan DM tipe-2. Diabetes tipe-1 terutama disebabkan
destruksi sel β pankreas sehingga menyebabkan defisiensi insulin secara total
sedangkan DM tipe-2 merupakan suatu kelainan metabolik akibat adanya defisiensi insulin yang relatif.
3
Dari berbagai penelitian epidemiologis, seiring dengan perubahan pola hidup didapatkan bahwa prevalensi DM meningkat terutama di kota besar.
1,2
WHO di tahun 2012, melaporkan bahwa populasi penderita DM di dunia tercatat lebih dari
346 juta orang di seluruh dunia yang jika tidak ditangani dengan baik tentu saja angka kejadian komplikasi kronik DM juga akan meningkat.
4
Berdasarkan penelitian Sibuea R. 2010 di RSUP.H.Adam Malik Medan diperoleh jumlah
penderita DM yang dirawat inap sebanyak 137 orang dengan proporsi penderita DM dengan komplikasi sebesar 85,4 117 orang dan proporsi penderita DM
tanpa komplikasi sebesar 14,6 20 orang.
5
Universitas Sumatera Utara
Komplikasi kronik DM pada dasarnya terjadi pada semua pembuluh darah di seluruh bagian tubuh. UD merupakan komplikasi utama pada DM.
6
Stres oksidatif telah diketahui mempunyai peranan untuk terjadinya komplikasi kronis
pada DM. Terjadinya stres oksidatif adalah akibat peningkatan berlebihan dari sel-sel radikal bebas akibat keadaan hiperglikemia pada tubuh manusia. Stres
oksidatif yang terjadi pada penderita DM selanjutnya juga akan berperan nantinya didalam keparahan dari kerusakkan sel
β pankreas sebagai patogenesis terjadinya DM.
7
Klasifikasi Wagner merupakan sistem klasifikasi yang lebih terkait dengan pengelolaan kaki diabetes dan merupakan klasifikasi yang saat ini banyak
dipakai oleh para ahli. Klasifikasi ini terbagi atas gradasi 0 sampai dengan gradasi 5 yang setiap gradasi akan berbeda cara penanganannya sehingga arah
pengelolaan dapat tertuju dengan lebih baik. Beberapa penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa iskemia, neuropati, trauma dan infeksi merupakan penyebab
rekurensi luka kronis pada penderita DM, sehingga penatalaksanaan UD dapat berupa kontrol glikemik, modifikasi faktor resiko kardiovaskular,
debridement
luka dan re-vaskularisasi. Optimalisasi pada penanganan UD disesuaikan dengan tingkat keparahan UD.
1
Saat ini kegagalan proses penyembuhan luka telah diakui merupakan faktor yang kontribusinya terbesar untuk terbentuknya UD. Kegagalan dari proses
penyembuhan luka yang terjadi pada UD selain dikarenakan gangguan sistem biologis berupa metabolik, vaskular, neurologis dan perubahan inflamasi juga
disebabkan oleh adanya perubahan selular dan molekular dalam lingkungan mikro diabetik.
8
Sejumlah penelitian yang ada saat ini juga menunjukkan adanya perubahan status mikronutrien pada penderita diabetes. Defisiensi
trace element
, makro elemen dan vitamin tertentu mempunyai hubungan dengan terjadinya
Universitas Sumatera Utara
komplikasi diabetes.
Trace element
seperti
zinc
dan magnesium dijumpai lebih rendah pada penderita diabetik dibandingkan dengan individu sehat.
9-13
Zinc
adalah
trace element
essensial dalam tubuh manusia yang sangat penting bagi kesehatan. Beberapa penyakit saat ini ditemukan berhubungan
dengan defisiensi
zinc
.
14,15
Zinc
diperlukan untuk fungsi normal dari semua sistem kehidupan.
16
Zinc
merupakan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan, metabolisme protein, intergritas membran, ekspresi gen, penyembuhan luka,
sintesis kolagen, sistem imunitas dan pencegahan apoptosis. Peranan
zinc
dalam pencegahan diabetes serta komplikasinya telah ditunjukkan oleh beberapa
penelitian pada hewan maupun manusia. Terapi dengan tablet
zinc
telah menunjukkan peningkatan pengendalian kadar gula darah dan pencegahan
neuropati perifer pada penderita DM.
Zinc
akan menginduksi antioksidan yang berfungsi untuk mengurangi stres oksidatif pada tubuh manusia.
17
Peranan
zinc
juga diketahui sangat penting pada sistem imunitas normal terutama untuk fungsi limfosit sel-T.
9,10,18
Penyebab terbesar morbiditas dan mortalitas pada lansia diabetik adalah gangguan pada fungsi imunitas yang menyebabkan peningkatan
infeksi pada UD berupa selulitis dan osteomielitis.
9
Zinc
juga mempunyai peranan pada proses penyembuhan luka.
Zinc
sebagai kofaktor pada sejumlah faktor transkripsi dan sistem enzim termasuk matriks metaloproteinase MMP. Enzim MMP ini memegang peranan penting
dalam proses migrasi keratinosit dan
auto-debridement
.
14
Zinc
merupakan ko- faktor untuk produksi DNA polimerase, RNA polimerase dan DNA transkriptase
yang berhubungan dengan sintesis protein, sintesis DNA dan proliferasi sel.
Zinc
juga berhubungan dalam banyak aspek dari respon imun termasuk fagositosis, imunitas selular, hormonal.
19
Kadar
zinc
yang lebih rendah dari 100 μgL
berhubungan dengan kegagalan proses penyembuhan luka.
20
Universitas Sumatera Utara
Zinc
berhubungan secara langsung pada sekresi, sintesis dan penyimpanan insulin.
9
Intergritas struktural insulin diatur oleh
zinc
.
21
Beberapa studi menunjukkan hasil yang signifikan berupa rendahnya kadar
zinc
plasma pada pasien diabetik dibandingkan pasien non-diabetik.
10,11,21,22
Beberapa penelitian telah menunjukkan adanya sekresi
zinc
oleh sel β pankreas akibat
respon tubuh akibat adanya peningkatan konsentrasi gula dalam tubuh manusia.
23
Hasil penelitian Farid 2012 menunjukkan adanya korelasi antara glukosa plasma serum dan konsentrasi
zinc
pada pasien DM tipe-2.
9
Beberapa hasil penelitian pada penderita DM secara signifikan juga menunjukkan rata-rata kadar
zinc
serum yang rendah pada penderita DM dengan kontrol glikemik yang rendah kadar
glycated hemoglobin
HbA1c.
12,24
Pemberian suplemen
zinc
pada penderita DM tipe-2, menunjukkan penurunan HbA1c dan trigliserida secara signifikan.
25,26
Anjum
et al.
2012 dalam studi perbandingan status
zinc
dan
cuprum
pada diabetik dan non-diabetik mendapatkan hasil adanya defisiensi
zinc
dan peningkatan
cuprum
pada pasien diabetik dibandingkan pasien non-diabetik.
21
Marjani
et al.
2006, Hussain
et al.
2009 dan Ferdousi
et al.
2010 dalam penelitian pengukuran kadar
zinc
dan magnesium plasma pada penderita DM tipe-2 mendapatkan penurunan kadar
zinc
dan magnesium plasma yang mungkin disebabkan adanya penurunan sensitivitas insulin.
22,26,27
Olaniyan
et al.
2012 melakukan penelitian perbandingan kadar
zinc
dan
cuprum
serum pada 53 orang penderita diabetik tipe-2 dengan penderita non- diabetik. Penelitian ini dilakukan di Nigeria dengan hasil didapatkannya
peningkatan
cuprum
serum dan penurunan
zinc
serum secara signifikan antara penderita diabetik dibandingkan kontrol dan tidak terdapatnya hubungan status
glikemik, durasi diabetes, umur, jenis kelamin terhadap konsentrasi serum
trace element
pasien DM tipe-2.
11
Universitas Sumatera Utara
Taghdir
et al.
2013 dalam penelitiannya terhadap 45 orang penderita diabetik dan 45 orang sehat mendapatkan secara signifikan, tidak adanya
hubungan korelasi antara kadar
zinc
dan faktor-faktor inflamasi TNF- α,IL-6.
28
Bozkurt
et al.
2011 membuat suatu studi prospektif pada 50 pasien diabetik dengan derajat keparahan yang bervariasi yang dikelompokan
berdasarkan klasifikasi Wagner. Pada pasien dengan klasifikasi Wagner 3-4 dibandingkan Wagner 1-2 dan dibandingkan juga dengan kontrol orang sehat.
Dijumpai peningkatan kadar
zinc
pada kelompok Wagner 3-4 dibandingkan kelompok 1-2 yang signifikan .
29
Dari paparan beberapa penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian yang ada mengenai kadar
zinc
pada penderita DM masih menunjukkan hasil yang berbeda-beda serta masih sedikitnya penelitian kadar
zinc
pada penderita UD. Oleh karenanya peneliti berminat untuk melakukan penelitian
terhadap kadar
zinc
plasma pada berbagai gradasi UD.
1.2 Rumusan Masalah