kegagalan  proses  penyembuhan  luka  akibat  inhibisi    proliferasi  fibroblas, kerusakan lapisan basal keratinosit dan penurunan migrasi sel epidermis.
2,36
2.1.4  Diagnosis
Diagnosis    UD  ditegakkan  berdasarkan  anamnesis,  gambaran  klinis dan  pemeriksaan  penunjang  berupa  pemeriksaan  darah  rutin,  glukosa  serum  dan
pemeriksaan dengan sinar
x-ray
. Anamnesis  yang didapat  berupa keluhan klinis pasien seperti sensasi nyeri dan terbakar yang biasa di malam hari, keluhan berupa
kulit  kering  dan  pecah-pecah.
39
Gambaran  klinis  diawali  dalam  bentuk  kalus hingga jaringan luka dan nekrosis terutama pada daerah tonjolan tulang pada kaki,
ibu  jari  dan  telapak  kaki. Area  ulkus  dikelilingi  oleh  kalus  dan  dapat  meluas
hingga  ke  sendi  dan  tulang.  Sering  dijumpai  komplikasi  berupa  infeksi  jaringan lunak dan osteomielitis.
2
Pemeriksaan dengan sinar
x-ray
dilakukan pada kasus- kasus tertentu terutama kasus UD dengan osteomielitis.
36
2.1.5  Klasifikasi  ulkus diabetikum
Ada  berbagai  macam  klasifikasi  UD,  mulai  dari  yang  sederhana seperti  klasifikasi  Edmond  dari
King’s  College  Hospital  London,  klasifikasi Liverpool  yang  sedikit  lebih  rumit  sampai  klasifikasi  Wagner  yang  lebih  terkait
dengan  pengelolaan  kaki  diabetes.
1
Hingga  saat  ini,  belum  ada  satu  metode klasifikasi  yang  telah  diterima  secara  luas  untuk  dapat  menggambarkan  UD.
37
Adanya  klasifikasi  kaki  diabetes  yang  dapat  diterima  oleh  semua  pihak  akan mempermudah para peneliti dalam membandingkan hasil penelitian dari berbagai
tempat di muka bumi.
8
Klasifikasi yang paling banyak digunakan saat ini dengan sistem validasi adalah klasifikasi Meggitt Wagner.
1,29,36
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Klasifikasi sistem Wagner
Dikutip sesuai aslinya dari kepustakaan nomor 29
2.1.6  Pengelolaan ulkus diabetikum
Pengelolaan  UD  dapat  dibagi  menjadi  2  kelompok  besar  yaitu pencegahan  agar  tidak  terjadi  perlukaan  kulit  yang  dapat  menyebabkan  ulkus
pencegahan primer dan penanganan ulkus ganggren diabetik yang sudah terjadi agar tidak terjadi kecacatan lebih parah pencegahan sekunder.
1
1. Pencegahan primer.
  Penyuluhan mengenai cara pencegahan dan perawatan ulkus yang baik.   Untuk  penderita  yang  kurang  rasakurang  sensitifitasnya,  alas  kaki  perlu
diperhatikan dengan benar.   Untuk deformitas teutama pada kaki, perlu diperhatikan sepatu dan  alas
kaki untuk penyebaran tekanan pada kaki.   Latihan  gerakan  badan  terutama  kaki  untuk  memperbaiki  vaskularisasi
terutama kasus dengan permasalahan vaskular.
1,37
Universitas Sumatera Utara
2. Pencegahan sekunder
  Kontrol  metabolik  dengan  menormalkan  kadar  glukosa  darah  dan memperbaiki nutrisi.
  Kontrol vaskular dengan melakukan modifikasi faktor resiko   Terapi farmakologis untuk arterosklerosis seperti aspirin
  Kontrol luka
-  Mengurangi beban tekanan
off loading
-  Eradikasi infeksi -  Revaskularisasi
1,6,37,39
2.2 Proses Penyembuhan Luka