Transformasi Data Ordinal menjadi Interval

97 7 0,376 0,2199 Valid 0,916 Reliabel 8 0,471 0,2199 Valid 0,921 Reliabel 9 0,404 0,2199 Valid 0,919 Reliabel 10 0,478 0,2199 Valid 0,920 Reliabel 11 0,529 0,2199 Valid 0,919 Reliabel 12 0,608 0,2199 Valid 0,918 Reliabel 13 0,305 0,2199 Valid 0,917 Reliabel 14 0,640 0,2199 Valid 0,922 Reliabel 15 0,617 0,2199 Valid 0,917 Reliabel 16 0,582 0,2199 Valid 0,917 Reliabel 17 0,582 0,2199 Valid 0,918 Reliabel 18 0,419 0,2199 Valid 0,920 Reliabel 19 0,470 0,2199 Valid 0,919 Reliabel 20 0,487 0,2199 Valid 0,919 Reliabel 21 0,405 0,2199 Valid 0,920 Reliabel 22 0,642 0,2199 Valid 0,917 Reliabel 23 0,525 0,2199 Valid 0,918 Reliabel 24 0,528 0,2199 Valid 0,918 Reliabel 25 0,690 0,2199 Valid 0,916 Reliabel 26 0,468 0,2199 Valid 0,920 Reliabel 27 0,601 0,2199 Valid 0,917 Reliabel 28 0,618 0,2199 Valid 0,917 Reliabel Berdasarkan tabel terlihat bahwa seluruh pertanyaan dinyatakan valid karena nilai lebih besar dari 0,2199 Dimana nilai pada table r dengan df = n-2 n = jumlah respondensampel pada taraf signifikan 5 . Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach Alpha 0,06. Berdasarkan tabel 3.3 diatas maka seluruh butir pertanyaan dinyatakan reliabel.

3.4 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval

3.4.1 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval dengan Excel

Metode Successive Interval MSI adalah salah satu metode untuk mentransformasikan data skala ordinal ke skala interval dengan menggunakan excel dapat dilakukan dengan cara berikut ini:. 1. Buka Microsoft Excel 2. Klik file stat97.xla file yang sudah diformat untuk transformasi data akan muncul microsoft office excel security Notice lalu klik Enable Macros 98 3. Masukkan data yang akan ditransformasikan 4. Pilih Add In lalu klik statistics pilih susccessive interval 5. Pada saat kursor di Data Range blok data yang ada sampai selesai 6. Kemudian isi cell output dengan mengklik kolom baru pada lembar kerja 7. Klik Next lalu Pilih Select All 8. Isi minimum value 1 dan maksimum value 5 9. Klik Next lalu Finish Untuk melihat hasil transformasi data menggunakan program aplikasi microsoft excel lihat di lampiran D. 3.4.2Transformasi Data Ordinal menjadi Interval dengan Perhitungan Manual Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval sebagai berikut : a. Menghitung frekuensi skor jawaban dalam skala ordinal. alternatif jawaban 1 = 2 alternatif jawaban 2 = 5 alternatif jawaban 3 = 17 alternatif jawaban 4 = 28 alternatif jawaban 5 = 28 b. Menghitung proporsi untuk masing-masing skor jawaban. c. Menghitung proporsi kumulatif untuk masing-masing skor jawaban. d. Menentukan nilai Z untuk setiap katagori, dengan asumsi bahwa proporsi kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku. Nilai Z diperoleh dari Tabel Distribusi Normal Baku. 99 Nilai Z = 0.5 – 0.025 = 0.475 ; disesuaikan dengan Tabel Z diperoleh nilai 1.96 e. Menghitung nilai densitas dari nilai Z yang diperoleh dengan cara memasukkan nilai Z tersebut ke dalam fungsi densitas normal baku sebagai berikut : f z = f -1.96 = f -1.960 = 0.058 f. Menghitung Scale Value SV dengan rumus : = -2,320 = -1,603 = -0,892 = -0,063 = 1,057 g. Menentukan Scale Value min sehingga + | | = 1 -2,320 + | | = 1 | | = 3,320 h. Menentukan nilai skala dengan menggunakan rumus : Y = SV + | | = -2,320+ 3,320= 1 = -1,603+ 3,320= 1.729 = -0,892+ 3,320= 2.450 = -0,063+ 3,320= 3.273 = 1,057+ 3,320= 4.396 Tabel 3.4 Transformasi ke Data Interval untuk Variabel Motivasi Belajar No. Variabel Kategori Skor Jawaban Frekuensi Proporsi Proporsi Kumulatif Densitas {fz} Z Nilai Hasil Penskalaan 100 Ordinal 1.000 1.000 2.000 0.025 0.025 0.058 -1.960 1.000 2.000 5.000 0.063 0.088 0.159 -1.356 1.729 3.000 17.000 0.213 0.300 0.348 -0.524 2.450 4.000 28.000 0.350 0.650 0.370 0.385 3.273 5.000 28.000 0.350 1.000 0.000 8.161 4.396 7.000 2.000 5.000 0.063 0.063 0.123 -1.534 1.000 3.000 39.000 0.488 0.550 0.396 0.126 2.408 4.000 29.000 0.363 0.913 0.159 1.356 3.621 5.000 7.000 0.088 1.000 0.000 4.785 Data Penskalaan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 7

3.5 Analisis Data