36
hubungan misalnya dengan chi-square test of independent yangn tidak memungkinkan adanya sel dengan nilai yang diharapkaan 1 yang dalam
perhitungannya dipengaruhi oleh besaran sampel 3.
Teknik penarikan sampel yang digunakan Jika peneliti menggunakan teknik penarikan sampel acak sederhana,
otomatis jumlah sampel tidak terlalu berpengaruh dibandingkan dengan penggunaan teknik penarikan acak terlapis. Semakin banyak lapisan maka
membutuhkan sampel yang lebih besar pula. Pada penelitian ini telah ditetapkan populasi penelitian adalah seluruh
BMT yang berada di Kota Medan. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah masyarakat nasabah BMT yang berada di Kota Medan.
3.6.1 Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ada dua teknik pengambilan sampel yang biasa digunakan yaitu teknik pengambilan sampel probabilitas probability sampling
dan teknik pengambilan non probalilitas non probability sampling. Sampel probabilitas atau disebut juga sampel random sampel acak adalah sampel yang
pengambilannya berlandaskan pada prinsip teori peluang, yakni prinsip memberikan peluang yang sama kepada seluruh unit populasi untuk dipilih
sebagai sampel, teknik probability sampling ini digunakan apabila factor keterwakilan representativeness oleh sampel terhada populasi sangat dibutuhkan
dalam penelitian agar hasil penelitian dapat digeneralisasi secara lebih luas. probability sampling terdiri dari beberapa jenis yaitu acak sederhana simple
Universitas Sumatera Utara
37
random sampling, sistematik, klaster cluster ramdom sampling, bertingkat stratified random sampling. Sebaliknya, sampel non probabilitas atau sampel
non random sampel tak acak adalah sampel yang pengambilannya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu bisa pertimbangan penelitian maupun
pertimbangan peneliti, terdiri dari purposive purposeful sampling, bola salju snowball sampling, dan kuota quota sampling.
Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampel acak sederhana simple random sampling. Sampel acak sederhana
simple random sampling adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Peluang yang dimiliki oleh setiap unit penelitian untuk dipilh sebagai sampel sebesar nN, yakni ukuran
sampel yang dikehendaki dibagi dengan ukuran populasi. Dari berbagai rumus yang ada, ada sebuah rumus yang dapat digunakan
untuk menentukan besaran sampel, yaitu Rumus Slovin: � =
� 1 +
��
2
n = Besaran Sampel N = Besaran Populasi
E = Nilai kritis batas ketelitian yang diinginkan persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel
Pada penelitian ini besarnya populasi adalah sebesar 37936 orang nasabah yang tersebar di 53 BMT di Kota Medan. Dengan nilai kritis sebesar 10, maka
besarnya sampel dengan menggunakan rumus Slovin adalah:
Universitas Sumatera Utara
38
� = �
1 + ��
2
� = 37936
1 + 37936 0.1
2
� = 37936
380.36 � = 99.7
� = 100 Jadi sampel yang akan digunakan pada penelitian ini sebanyak 100 orang
nasabah responden Baitul Mal Wa Tamwil BMT. Setelah menentukan besaran sampel, maka harus memilih sampel.
Pada penelitian ini telah ditetapkan sampel penelitian adalah masyarakat nasabah BMT yang berada di Kota Medan. Besarnya sampel adalah 100, maka
peneliti dapat memilih secara bebas sampelresponden dengan karateristik yang telah ditentukan.
3.7 Jenis Data