Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Data

38 � = � 1 + �� 2 � = 37936 1 + 37936 0.1 2 � = 37936 380.36 � = 99.7 � = 100 Jadi sampel yang akan digunakan pada penelitian ini sebanyak 100 orang nasabah responden Baitul Mal Wa Tamwil BMT. Setelah menentukan besaran sampel, maka harus memilih sampel. Pada penelitian ini telah ditetapkan sampel penelitian adalah masyarakat nasabah BMT yang berada di Kota Medan. Besarnya sampel adalah 100, maka peneliti dapat memilih secara bebas sampelresponden dengan karateristik yang telah ditentukan.

3.7 Jenis Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer, yaitu data yang di peroleh dari hasil penyebaran kuisioner secara langsung kepada masyarakat kota Medan 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti: buku, literatur, media internet, serta bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara 39 Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui: 1. Kuesioner Kuesioner atau angket merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi Soeratno dan Lincolin Arsyad, 1993:96. 2. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, dalam hal ini pengamatan langsung ke BMT yang berada di kota Medan. 3. Studi Kepustakaan dan Studi Dokumentasi. Studi Kepustakaan yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui telaah berbagai literatur yang relevan yang berhubungan dengan permasalahan yang ada di dalam penelitian skripsi ini, dapat diperoleh dari buku-buku, internet, dan lain- lain. Sedangkan, Studi Dokumentasi yaitu mengadakan pencatatan langsung terhadap dokumen atau arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Berdasarkan rumusan masalah dan karakteristik objek penelitian, maka metode penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner atau angket merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi Soeratno dan Lincolin Arsyad, 1993:96. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kuesioner adalah mengenai data pribadi responden. hal itu dikarenakan data pribadi menunjukkan keberadaan responden secara riil agar tidak terjadi responden fiktif. Daftar pertanyan dikuesioner ini dikelompokkan menjadi 4 bagian pertanyan, yaitu : Universitas Sumatera Utara 40 1. Ketertarikan menjadi nasabah Baitul Maal Wattamwil BMT 2. Keberadaan Baitul Maal Wattamwil BMT 3. Perkembangan Baitul Maal Wattamwil BMT 4. Manfaat Baitul Maal Wattamwil BMT terhadap Masyarakat

3.9 Teknik Analisa Data

Pada penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah dengan metode analisis deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang dilakukan dengan cara menyusun data, mengelompokkannya untuk dianalisis sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat serta hubungan- hubungan antar fenomena yang sedang diteliti. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan cara tabulasi, sehingga diperoleh jumlah dan persentase dari variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan program komputer SPSS versi 17.0 untuk pengolahan data. Data-data penelitian yang dihimpun hasilnya akan dikelompokkandiklasifikasikan dalam bentuk tabel dan bentuk gambar diagram. Universitas Sumatera Utara 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PINBUK 4.1.1 Latar Belakang Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil PINBUK atau Centre for Micro Enterprise Incubation didirikan pada tanggal 13 Maret 1995 di Jakarta oleh Prof.DR. B.J. Habibie Ketua Umum ICMI Ikatan Cendikiawan Muslim Se- Indonesia, alm. K.H. Hasan Basri Ketua Umum MUI Majelis Ulama Indonesia dan Zainul Bahar Noor, SE. direktur utama Bank Muamalat Indonesia BMI. PINBUK didirikan karena adanya tuntutan yang cukup kuat dari masyarakan yang menginginkan adanya perubahan dalam struktur ekonomi masyarakat yang dikuasai oleh beberapa gelintir orang tertentu, utamanya dari ekonomi konglomerasi kepada ekonomi yang berbasis masyarakat banyak yang khususnya ekonomi kerakyatan yang berbasis syariah. Besarnya jumlah penduduk miskin dan unit usaha mikro mengharuskan penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha mikro sebagai prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Dalam hal ini, PINBUK yang didirikan sejak 1995 dengan mengembangkan model Lembaga keuangan Mikro- Baitul Maal wat Tamwil LKM BMT sebagai pemberdayaan masyarakat melalui penumbuhkembangan keswadayaan dan kelembagaan sosial ekonomi yang dapt menjangkau dan melayani banyak unit usaha mereka yang tidak mungkin dijangkau langsung oleh perbankan umum. Universitas Sumatera Utara