20
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Diagram Peluruhan Meson B
Setelah landasan teori selesai dibentuk pada bab sebelumnya, maka sekarang kita mulai membahas masalah sebenarnya yaitu peluruhan meson B yang memproduksi
partikel tetrakuark dan pentaquark. Secara umum, proses tersebut dapat diilustrasikan melalui diagram pada gambar 3.1. Dimana B menyatakan partikel induk meson B, H
adalah partikel meson atau baryon model konvensional, sedangkan X dan Z berturut- turut adalah partikel tetrakuark dan pentakuark yang diproduksi. Bagian yang diarsir
adalah tempat terjadinya interaksi fisika, tidak bisa dilihat dengan eksperimen tetapi diprediksi oleh teori Model Standard.
Gambar 3.1 Peluruhan .
B H
Z →
+
Memang diagram peluruhan yang kita amati diatas masih peluruhan pada tingkat hadron. Sedangkan teori yang ingin kita tinjau adalah pada tingkat kuark,
sehingga diagram peluruhan tersebut harus kita terjemahkan ke dalam tingkat kuark. Diagram peluruhan pada tingkat kuark dapat kita lihat pada gambar 3.2.
Ronald Pangidoan Marpaung : Produksi Tetrakuark Dan Pentakuark Pada Peluruhan Meson B, 2009. USU Repository © 2009
21
a
b Gambar 3.2 Diagram tingkat kuark produksi tetrakuark a dan pentakuark b pada
peluruhan meson B. Peninjauan ke tingkat kuark dilakukan karena penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui interaksi dari kuark yang terlibat. Meson B, tetrakuark, dan pentaquark dipecah berdasarkan kuark penyusunnya seperti terlihat pada gambar 3.2.
Ronald Pangidoan Marpaung : Produksi Tetrakuark Dan Pentakuark Pada Peluruhan Meson B, 2009. USU Repository © 2009
22 Langkah selanjutnya adalah kita memahami interaksi dari tiap-tiap kuark
kemudian mengusahakan penyederhanaan dari diagram diatas untuk mempermudah perhitungan selanjutnya. Disini perlu diperjelas bahwa dalam penelitian ini digunakan
model spektator spectator model untuk menyederhanakan kedua proses peluruhan diatas. Model spektator dipilih karena massa meson B yang sangat didominasi oleh
massa kuark b daripada massa kuark q yang merupakan kuark u atau d Martin,2008. Selain model spektator, dominasi kuark b yang tergolong berat juga
menyebabkan kuark ini mudah meluruh. Kuark b yang cenderung mudah meluruh ini menyebabkan dominasi dari interaksi lemah sangat besar dibandingkan interaksi kuat
pada proses ini. Adanya dominasi interaksi lemah juga praktis menguntungkan kita dalam hal perhitungan amplitudo dan perhitungan selanjutnya, sehingga kita tidak
terjebak dalam kerumitan perhitungan yang dimiliki oleh QCD dengan lattice-nya. Interaksi kuat memang mempunyai pengaruh pada tingkat kuark seperti koreksi satu-
loop pada setiap verteks dalam diagram Feyman dan juga interaksi antar kuark. Di sini, kita tidak memperhitungkan adanya pengaruh interaksi kuat, sehingga koreksi tersebut
tidaklah diperlukan. Dengan kedua anggapan diatas, maka kita dapat dengan mudah
menyederhanakan kedua diagram pada gambar 3.2 menjadi satu diagram yang lebih sederhana. Diagram yang sederhana ini mewakili kedua diagram produksi tetrakuark
dan pentaquark pada peluruhan meson B tersebut, seperti terlihat pada gambar 3.3
Gambar 3.3 Peluruhan
u
b d
q u → +
Ronald Pangidoan Marpaung : Produksi Tetrakuark Dan Pentakuark Pada Peluruhan Meson B, 2009. USU Repository © 2009
23
3.2 Perhitungan Amplitudo