Pengolahan Air Penetapan Kadar Tembaga (Cu) Pada Sampel Air Dengan Metode Spektrofotometri Di Laboratorium PDAM Tirtanadi Medan

Winda K. Prihatiningsih : Penetapan Kadar Tembaga Cu Pada Sampel Air Dengan Metode Spektrofotometri Di Laboratorium PDAM Tirtanadi Medan, 2007. USU Repository © 2009

2.3. Pengolahan Air

Menurut Sutrisno 2002 unit pengolahan air minum terdiri dari bangunan penangkap air, bangunan pengendap pertama, pembubuh koagulant, bangunan pengaduk cepat, bangunan pembentuk floc, bangunan pengendap kedua, bangunan penyaring, reservoir, pemompaan. 1. Bangunan Penagkap Air, bangunan ini merupakan suatu bangunan untuk menangkapmengumpulkan air dari suatu sumber asal air untuk dapat dimanfaatkan. 2. Bangunan Pengendap Pertama, bangunan ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel padat dari air sungai dengan gaya gravitasi. Pada proses ini tidak ada pembubuhan zatbahan kimia. Untuk instalasi penjernihan air minum, yang air bakunya cukup jernih, tetapi sadah, bak pengendap pertama tidak diperlukan. 3. Pembubuhan Koagulant, unit ini berfungsi untuk membubuhkan koagulant secara teratur sesuai dengan kebutuhan dengan dosis yang tepat. Koagulant adalah bahan kimia yang dibutuhkan pada air untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tidak dapat mengendapkan dengan sendirinya secara gravimetris. Bahanzat kimia yang dipergunakan sebagai koagulant adalah Aluminium Sulfat yang biasa disebut sebagai tawas. Bahan ini banyak dipakai karena efektif untuk menurunkan kadar karbonate, bahan ini paling ekonomis murah dan mudah didapat pada pasaran serta mdah disimpan. Berbentuk sebuk, kristal, koral. Winda K. Prihatiningsih : Penetapan Kadar Tembaga Cu Pada Sampel Air Dengan Metode Spektrofotometri Di Laboratorium PDAM Tirtanadi Medan, 2007. USU Repository © 2009 4. Bangunan Pengaduk Cepat, bangunan untuk mratakan bahanzat kimia koagulant yang ditambahkan agar dapat bercampur dengan air secara baik, sempurna dan cepat. 5. Bangunan Pembentuk Floc, bangunan ini berfungsi untuk membentuk partikel padat yang lebih besar supay dapat diendapkan dari hasil reaksi partikel kecil koloidal dengan bahanzat koagulant yang kita bubuhkan. Floc = partikel yang lebih besar dan bisa mengendap dengan gravitasi. 6. Bangunan Pengendap Kedua, bangunan ini berfungsi untuk mengendapkan foc yang terbentuk pada unit bak pembentuk floc. Pengendapan ini dengan gaya berat floc sendiri gravitasi. Penanganan unit bak pengendap kedua sama dengan pada unit bak pengendapan pertama. 7. Filter saringan, dalam proses penjernihan air minum diketahui dua macam filter yaitu: saringan pasir lambat slow sand filter dan saringan pasir cepat rapid sand filter. 8. Reservoir, air yangtelah melalui filter sudah dpat dipakai untuk air minum. Air tersebut telah bersih dan bebas dari bakteriologis dan ditampung pad bak reservoir tandon untuk diteruskan pada konsumen. 9. Pemompaan berfungsi untuk mendistribusikab air bersih dari proses pengolahan ke para konsumen.

2.4. Proses Pengolahan Air PDAM Tirtanadi