Alexon Samosir : Pengaruh Tawas Dan Diatomea Diatomaceous Earth Dalam Proses Pengolahan Air Gambut Dengan Metode Elektrokoagulasi, 2009.
dominan mengandung senyawa-senyawa organik daripada senyawa-senyawa anorganik .
Senyawa organik tersebut adalah asam humus yang terdiri dari asam humat, asam fulfat dan humin. Asam humus adalah senyawa organik dengan berat molekul
tinggi dan berwarna coklat sampai kehitaman yang menyebabkan air berwarna dan bersifat asam Novita, 2008. Dengan adanya asam tersebut menyebabkan logam-
logam dapat terlarut dalam mikroelement yaitu kurang dari 10 . Trcknova, 2005
Penelitian tentang pengolahan air gambut telah dilakukan diantaranya menggunakan proses koagulasi. Namun, menurut Irianto bahwa air gambut sulit
diolah secara koagulasi konvensional karena kandungan kation partikel tersuspensi yang rendah. Fitria, 2008
Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengetahui kemampuan tawas dan diatomea sebagai penyumbang elektrolit untuk membantu proses elektrokoagulasi
pengolahan air gambut menjadi air bersih yang dapat dikonsumsi.
1.2. Permasalahan
Asam humus dan derivatnya merupakan penyebab utama warna air gambut berwarna kuning, merah kecoklatan dan hitam. Senyawa-senyawa organik seperti
senyawa organik tersebut bersifat asam sehingga umumnya logam-logam terlarut dalam bentuk mikroelement di dalam air gambut, sehingga dengan proses flokulasi
hanya dengan menggunakan tawas dan tanah diatomea berproses sangat lama, dan bila dengan metode elektrokoagulasi saja juga sangat lambat oleh karena air gambut
dominan senyawa organik.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mendapatkan sumber air bersih dari sumber air gambut ?
Alexon Samosir : Pengaruh Tawas Dan Diatomea Diatomaceous Earth Dalam Proses Pengolahan Air Gambut Dengan Metode Elektrokoagulasi, 2009.
2. Bagaimana kemampuan tawas dan tanah diatomea sebagai penyumbang elektrolit
untuk membantu proses elektrokoagulasi?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Dengan penambahan tawas dan tanah diatomea dapat mempercepat proses elektrokoagulasi pada proses pengolahan air gambut menjadi air bersih.
2. Optimalisasi penggunaan tawas dan tanah diatomea sebagai penyumbang
elektrolit dalam proses elektrokoagulasi. 3.
Proses elektrokoagulasi dengan penambahan tawas dan diatomea dapat mengolah air gambut jadi air yang dapat dikonsumsi.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : Dapat memberikan solusi alternatif yang mudah dan murah dalam mengolah air
gambut menjadi air yang dapat dikonsumsi pada masyarakat yang berada di sekitar lahan gambut.
1.5. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik FMIPA-USU Medan, Analisis Spektrofotometer Serapan Atom SSA dilakukan di BARISTAN
Industri Medan.
Air gambut diambil dari Desa Hutabalang, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah dan tanah diatomea diperoleh dari Desa Tandu Rabun, Kabupaten
Alexon Samosir : Pengaruh Tawas Dan Diatomea Diatomaceous Earth Dalam Proses Pengolahan Air Gambut Dengan Metode Elektrokoagulasi, 2009.
Toba Samosir.
1.6. Metodologi Penelitian