Perlakuan terhadap sampel Prosedur Penelitian

Alexon Samosir : Pengaruh Tawas Dan Diatomea Diatomaceous Earth Dalam Proses Pengolahan Air Gambut Dengan Metode Elektrokoagulasi, 2009. Sebanyak 10 ml larutan induk ion aluminium Al 1000 mgl dipipet lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml, kemudian diencerkan dengan akuades sampai garis tanda. Pembuatan Larutan Baku Ion Aluminium Al 10 mgl Sebanyak 10 ml larutan baku ion aluminium Al 100 mgl dipipet lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml, kemudian diencerkan dengan akuades sampai garis tanda. Pembuatan Larutan Kerja Seri Standar Ion Aluminium Al Sebanyak 5 ml; 10 ml; 15 ml; 20 ml dan 25 ml larutan baku ion aluminium Al 10 mgl dipipet dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan akuades sampai garis tanda sehingga diperoleh konsentrasi aluminium 0,5 mgl; 1,0 mgl; 1,5 mgl; 2,0 mgl dan 2,5 mgl Pembuatan Kurva Kalibrasi Ion Aluminium Al Larutan seri standar 0,5 mgl diukur absorbansinya pada panjang gelombang 309,3 nm. Dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standar 1,0 mgl; 1,5 mgl; 2,0 mgl dan 2,5 mgl. SNI 06-6989.34-2005

3.3.14. Perlakuan terhadap sampel

a. Sebanyak 1000 ml air gambut dielektrokoagulasi selama 0-60 menit b. Sebanyak 1000 ml air gambut ditambahkan tawas dengan variasi volume tawas 10 ml, 20 ml, 30 ml, 40 ml, 50 ml dan diamati. Selanjutnya dilakukan perlakuan yang sama dengan variasi diatomea 10 g, 20 g, 30 g, 40 g, 50 g. Alexon Samosir : Pengaruh Tawas Dan Diatomea Diatomaceous Earth Dalam Proses Pengolahan Air Gambut Dengan Metode Elektrokoagulasi, 2009. c. Sebanyak 1000 ml air gambut ditambahkan tawas dengan variasi 10 ml, 20ml, 30 ml, 40 ml, 50ml, dielektrokoagulasi selama 1 jam,dipekatkan 10 kali kemudian dianalisa logam Fe dan Al dengan Spekrofotometer Serapan Atom SSA. Dilakukan perlakuan yang sama dengan menggunakan diatomea dengan variasi 10 g, 20 g, 30 g, 40 g , 50 g. Bagan Penelitian Alexon Samosir : Pengaruh Tawas Dan Diatomea Diatomaceous Earth Dalam Proses Pengolahan Air Gambut Dengan Metode Elektrokoagulasi, 2009. a.Penyediaan Tanah Diatomea Tanah Diatomea dibersihkan dihaluskan diayak dengan ayakan 100-200 mesh Tanah Diatomea 100-200 mesh b.Pengaktifan Tanah Diatomea Pardosi, A.I. 2007 50,000 g tanah diatomea 100-200 mesh ditambahkan 500 ml HCl 1 diaduk dengan stirer selama 1 jam dicuci dengan aquadest sampai pH mendekati netral dikeringkan dalam oven pada suhu 103 o C - 105 o C dihaluskan kembali dipanaskan kembali pada suhu 100 o C selama 1 jam didinginkan dimasukkan dalam desikator Tanah Diatomea Aktif Air gambut 1000 ml ditambahkan tawas 1000 ppm dengan variasi 10 ml,20 ml, 30 ml, 40ml, 50 ml diamati perubahan warna Hasil Air gambut 1000 ml dielektrokoagulasi selama 0-60 menit diamati perubahan warna Hasil c.Elektrokoagulasi air gambut d.Perlakuan air gambut dengan penambahan tawas Alexon Samosir : Pengaruh Tawas Dan Diatomea Diatomaceous Earth Dalam Proses Pengolahan Air Gambut Dengan Metode Elektrokoagulasi, 2009. Air gambut 1000 ml ditambahkan tawas 1000 ppm dengan variasi 10 ml, 20 ml, 30 ml, 40 ml, 50 ml dielektrokoagulasi selama 1 jam diamati Air gambut 1000 ml ditambahkan diatomea dengan variasi 10 g, 20 g, 30 g, 40 g, 50 g diamati perubahan warna Hasil Filtrat jernih Flok-flok dianalisa logam Fe dan Al dengan Spektrofotometer Serapan Atom SSA Hasil e.Perlakuan air gambut dengan penambahan diatomea f.Analisa Sampel 1. Elektrokoagulasi air gambut dengan penambahan tawas dipekatkan dengan pemanasan sampai 10 kali Alexon Samosir : Pengaruh Tawas Dan Diatomea Diatomaceous Earth Dalam Proses Pengolahan Air Gambut Dengan Metode Elektrokoagulasi, 2009. Air gambut 1000 ml ditambahkan diatomea dengan variasi 10 g, 20 g, 30g, 40 g, 50g dielektrokoagulasi selama 1 jam diamati Filtrat jernih Flok-flok dianalisa logam Fe dan Al dengan Spektrofotometer Serapan Atom SSA Hasil 2.Elektrokoagulasi air gambut dengan penambahan diatomea dipekatkan dengan pemanasan sampai 10 kali Alexon Samosir : Pengaruh Tawas Dan Diatomea Diatomaceous Earth Dalam Proses Pengolahan Air Gambut Dengan Metode Elektrokoagulasi, 2009. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian