Pengaruh Faktor Fisik-Kimia Perairan Terhadap Persen Tutupan Terumbu Karang Hidup

Taripar M. Nababan : Persen Tutupan Percent Cover Terumbu Karang Hidup Di Bagian Timur Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010.

4.3 Pengaruh Faktor Fisik-Kimia Perairan Terhadap Persen Tutupan Terumbu Karang Hidup

Berdasarkan hasil analisis korelasi antara persen tutupan terumbu karang hidup dengan faktor fisik-kimia perairan didapatkan indeks korelasi seperti pada Tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3 Analisa Korelasi Persen Tutupan Terumbu Karang Hidup Dengan Faktor Fisik-Kimia Perairan Faktor Fisik-Kimia Koefisien korelasi r 1 Suhu 0,320 2 Penetrasi cahaya 0,484 3 Intensitas cahaya 0,638 4 Kedalaman 0,484 5 Salinitas 0,731 6 pH 0,671 7 Kejenuhan Oksigen 0,580 8 DO 0,623 9 BOD 5 -0,588 Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa hasil uji analisis korelasi antara beberapa faktor fisik-kimia perairan dengan persen tutupan terumbu karang hidup, dimana hubungan yang positif + yaitu menandakan hubungan yang searah antara persen tutupan terumbu karang hidup dengan suhu, penetrasi cahaya, intensitas cahaya, kedalaman, salinitas, pH, kejenuhan oksigen dan DO, artinya semakin besar nilai faktor fisik-kimia perairan maka persen tutupan terumbu karang hidup semakin besar pula. Sedangkan hubungan yang negatif - menunjukkan hubungan yang berlawanan arah antara persen tutupan terumbu karang hidup dengan BOD 5 , artinya semakin kecil nilai faktor fisik-kimia perairan maka persen tutupan terumbu karang hidup akan semakin tinggi. Menurut Sarwono 2006, koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara Taripar M. Nababan : Persen Tutupan Percent Cover Terumbu Karang Hidup Di Bagian Timur Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. +1 sd -1. Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan strength hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel dibuat kriteria sebagai berikut: a. Jika =0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel. b. Jika 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah. c. Jika 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup. d. Jika 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat. e. Jika 0,75 – 0,99 : Korelasi sangat kuat. f. Jika =1 : Korelasi sempurna. Pada Tabel 4.3 juga dapat dilihat bahwa suhu, penetrasi cahaya, kedalaman memiliki kolerasi cukup dengan interval 0,320 – 0,484 terhadap persen tutupan terumbu karang hidup yang artinya suhu, penetrasi cahaya dan kedalaman memiliki peranan sebesar 0,320 – 0,484 dalam mempengaruhi persen tutupan terumbu karang. Sedangkan intensitas cahaya, salinitas, pH, DO, kejenuhan oksigen dan BOD 5 memiliki korelasi kuat dengan interval 0,580 – 0,731 terhadap persen tutupan terumbu karang hidup yang artinya bahwa faktor fisik-kimia perairan tersebut memiliki peranan sebesar 0,580 – 0,731 dalam mempengaruhi persen tutupan terumbu karang. Semakin kuat korelasi antara faktor fisik kimia dengan persen tutupan maka semakin besar pengaruhnya terhadap perubahan persen tutupan dan kematian koloni terumbu karang tersebut, karena terumbu karang mempunyai kisaran toleransi terhadap perubahan nilai faktor fisik-kimia perairan. Menurut Supriharyono 2000-b bahwa, pertumbuhan karang dan penyebaran terumbu karang tergantung pada kondisi lingkungannya. Kondisi ini pada kenyataan tidak selalu tetap, akan tetapi seringkali berubah karena adanya gangguan baik yang berasal dari alam maupun aktivitas manusia. Gangguan dapat berupa faktor fisik-kimia dan biologis. Faktor-faktor fisik- kimia yang di ketahui dapat mempengaruhi kehidupan atau laju pertumbuhan karang antara lain adalah cahaya matahari, suhu, salinitas dan sedimen. Sedangkan faktor biologis, dapat berupa predator atau pemangsanya. Namun apabila dikaitkan dengan hasil pengukuran dan analisis kolerasi faktor fisik-kimia perairan dapat dikatakan bahwa secara umum perairan bagian timur pulau Rubiah masih mendukung pertumbuhan dan perkembangan terumbu karang tersebut. Taripar M. Nababan : Persen Tutupan Percent Cover Terumbu Karang Hidup Di Bagian Timur Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. Taripar M. Nababan : Persen Tutupan Percent Cover Terumbu Karang Hidup Di Bagian Timur Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan