Kejenuhan Oksigen BOD Faktor Fisik-Kimia Perairan

Taripar M. Nababan : Persen Tutupan Percent Cover Terumbu Karang Hidup Di Bagian Timur Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. tergantung pada luas permukan air, suhu, dan salinitas air. Oksigen yang terlarut berasal dari proses fotosintesis dimana intensitas cahaya sampai ke badan air tersebut. Kenaikan suhu pada perairan dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut Selain itu gelombang besar juga dapat menambahkan oksigen ke dalam air laut tersebut Nybakken, 1988.

4.2.8 Kejenuhan Oksigen

Nilai kejenuhan oksigen pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa yang tertinggi di dapat pada stasiun I yaitu 88,589 , sedangkan pada stasiun II memiliki nilai kejenuhan oksigen yang terendah sebesar 79,842 . Hal ini menunjukkan bahwa oksigen terlarut pada stasiun I memiliki defisit oksigen lebih kecil dibandingkan dengan stasiun II. Menurut Barus 2004, kehadiran senyawa organik akan menyebabkan terjadinya proses penguraian yang dilakukan oleh mikroorganisme dan berlangsung secara aerob, artinya membutuhkan oksigen. Seandainya pada pengukuran temperatur 13,9 o C diperoleh kadar oksigen terlarut 8 mgl, maka sesuai dengan tabel seharusnya kelarutan oksigen maksimum akan mencapai 10 mgl. Disini terlihat ada selisih nilai oksigen terlarut antara yang diukur 8 mgl dengan yang seharusnya dapat larut 10 mgl yaitu sebanyak 2 mgl dengan nilai kejenuhan sebesar 80. Dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa pada lokasi tersebut telah terdapat senyawa organik pencemar yang dapat diketahui dari defisit oksigen sebesar 2 mgl. Oksigen tersebut digunakan dalam proses penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme yang berlangsung secara aerobik.

4.2.9 BOD

5 Nilai BOD 5 pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hilai tertinggi didapat pada stasiun II sebesar 1,8 mgliter, hal ini karena adanya berbagai aktivitas pada daerah itu yang dapat meningkatkan jumlah kandungan senyawa organik dan anorganik di dalam Taripar M. Nababan : Persen Tutupan Percent Cover Terumbu Karang Hidup Di Bagian Timur Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. perairan tersebut. Sedangkan nilai BOD 5 terendah pada stasiun I sebesar 1,1 mgl, dimana nilai BOD 5 pada daerah ini masih tergolong baik dan secara umum dapat dikatakan bahwa pada perairan tersebut belum ditemui adanya pencemaran. Menurut Kristanto 2002, BOD menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk menguraikan atau mengoksidasi bahan-bahan buangan di dalam air. Jika konsumsi oksigen tinggi, yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut di dalam air, maka kandungan bahan buangan yang membutuhkan oksigen adalah tinggi.

4.2.10 Jenis Substrat