Ekosistem Terumbu Karang Kesimpulan dan Saran

Taripar M. Nababan : Persen Tutupan Percent Cover Terumbu Karang Hidup Di Bagian Timur Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekosistem laut

Laut adalah bagian bumi yang tertutup oleh air asin. Seperti halnya daratan, laut juga dihuni oleh biota seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan mikroorganisme hidup. Biota laut menghuni hampir semua bagian laut, mulai dari pantai, permukaan laut sampai dasar laut yang terjeluk sekalipun. Keberadaan biota laut ini sangat menarik perhatian manusia, bukan saja karena kehidupannya yang sangat rahasia, tetapi juga karena manfaatnya yang sangat besar bagi kehidupan manusia Romimohtarto Juwana, 2001. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang mempunyai luas laut sekitar 3,1 juta km 2 dengan kawasan pesisir menempati garis pantai sepanjang 81.000 km. Kawasan pesisir ini memiliki berbagai ekositem pendukung yang sangat beragam, seperti ekosistem hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun, sea grass beds serta keanekaragaman hayati lainnya terutama bagi potensi perikanan. Salah satu ekosistem pesisir yang khas di perairan tropis dan sangat penting bagi kehidupan biota lainnya adalah terumbu karang atau coral reff Savitri, 2000.

2.2 Ekosistem Terumbu Karang

Taripar M. Nababan : Persen Tutupan Percent Cover Terumbu Karang Hidup Di Bagian Timur Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. Ekosistem terumbu karang merupakan suatu kumpulan dari tumbuhan dan hewan yang saling bersimbiosis serta berada di daerah perairan laut dangkal. Kumpulan tersebut menghasilkan zat kapur yang diendapkan melalui proses ratusan tahun yang membentuk struktur terumbu karang. Komponen terpenting suatu terumbu karang adalah hewan karang yang termasuk ke dalam filum Cnidaria, kelas Anthozoa, ordo Scleractina dan famili Scleraktinae Kimball, 1999. Terumbu karang Coral reef merupakan masyarakat organisme yang hidup didasar perairan dan berupa bentukan batuan kapur CaCO 3 yang cukup kuat menahan gaya gelombang laut. Sedangkan organisme-organisme yang dominan hidup disini adalah binatang-binatang karang yang mempunyai kerangka kapur, dan algae yang banyak diantaranya juga mengandung kapur. Berkaitan dengan hal di atas, terumbu karang dibedakan antara binatang karang atau karang sebagai individu organisme atau komponen dari masyarakat dan terumbu karang coral reef sebagai suatu ekosistem Suharsono, 1996. Supriharyono 2000-a mengatakan bahwa terumbu karang hidup dengan baik di daerah tropis. Ekosistem terumbu karang dunia diperkirakan meliputi luas 600.000 km 2 , dengan batas sebaran di sekitar perairan dangkal laut tropis, antara 30 °LU dan 30 °LS. Terumbu karang dapat ditemukan di 109 negara di seluruh dunia, namun diduga sebagian besar dari ekosistem ini telah mengalami kerusakan Namun, pada kedalaman sekitar 15 meter sering terdapat teras terumbu atau reef front yang memiliki kelimpahan karang keras yang cukup tinggi dan karang tumbuh dengan subur. Jenis-jenis dari ordo Madreporaria Scleractinia, stony coral merupakan pembentuk utama batu karang yang dapat tumbuh menjadi besar dan kokoh serta dapat tahan terhadap pukulan gelombang laut. Jenis organisme lain seperti ganggang laut, Porifera, dan Bryozoa yang menghasilkan rangka kapur juga turut berperan dalam pembentukan terumbu karang. Koloni coral berbentuk kubah atau datar dapat menimbun lapisan CaCO 3 setebal 1 cm sampai 2 cm pertahun. Spesies yang bercabang-cabang dapat tumbuh memanjang sampai 10 cm di ujung cabangnya. Suatu Taripar M. Nababan : Persen Tutupan Percent Cover Terumbu Karang Hidup Di Bagian Timur Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2010. terumbu karang hasil kerja berbagai jenis organisme diperkirakan dapat mengakumulasikan endapan kapur setebal 2,5 cm per tahun Savitri, 2000.

2.3 Anatomi Terumbu Karang