Analisa Kondisi Data di Luar Batas Kendali dengan Diagram Sebab Akibat

Rudi Kencana : Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control SQC Pada PTP. Nusantara IV PKS Adolina, 2009. Tabel 6.4. Jenis Uji Karakteristik Dan Jumlah Data Di Luar Batas Kendali No Jenis uji Kerakteristik Jumlah kondisi di luar batas kendali Peta kendali Peta kendali R 1 Kadar Asam Lemak Bebas ALB 16 6 2 Kadar Air 16 4 3 Kadar Kotoran 5 3

6.1.3. Analisa Kondisi Data di Luar Batas Kendali dengan Diagram Sebab Akibat

Dari histogram terlihat bahwa jumlah data diluar batas kendali terbesar adalah data kadar asam lemak bebas dan kadar air diikuti dengan kadar kotoran. Dengan demikian akan dilakukan analisa penyebab kerusakan tersebut dengan menggunakan cause and effect diagram. Rudi Kencana : Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control SQC Pada PTP. Nusantara IV PKS Adolina, 2009. 1. Kadar Asam Lemak Bebas Kadar asam lemak bebas ALB mengandung enzim penstimulir yang bersifat katalisator, dimana enzim ini dapat membentuk asam lemak bebas. Kadar asam lemak bebas merupakan hal pokok dalam penentuan kualitas Crude palm oil. Dimana semakin tinggi kadar asam lemak bebas maka semakin rendah nilai kualitas dari crude palm oil. Untuk memperoleh sebab lainnya ditelusuri melalui alat pengendalian kualitas yaitu diagram sebab akibat. a. Bahan baku, yaitu dapat disebabkan langsung dari induk pohonnya, kematangan yang tepat, penanganan pasca panen terhadap bahan baku, lama penyimpanan bahan baku. b. Manusia, yaitu ketidaktelitian pada saat pelaksanaan produksi. c. Metode kerja, yaitu pembentukan asam lemak bebas karena perebusan yang tidak sempurna. d. Mesin, yaitu kurangnya kebersihan disebabkan sisa kotoran produksi, kurangnya perawatan mesin. e. Lingkungan kerja, yaitu lingkungan yang kotor. Diagram sebab akibat untuk kadar asam lemak bebas dapat dilihat pada Gambar 6.1. Rudi Kencana : Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control SQC Pada PTP. Nusantara IV PKS Adolina, 2009. Kadar ALB Metode Kerja Mesin Manusia Penanganan pasca panen Kurangnya perwawatan pada mesin Kurang memperhatikan pekerjaan Lingkungan yang kotor Tingginya kadar ALB Lingkungan Kerja Bahan Baku Produktivitas mesin rendah ketelitian Perebusan tidak maksimal Sisa produksi,sampah Tidak dilakukan sortasi Induk pohon kelapa sawit Lama penyimpanan bahan baku Kematangan yang tidak tepat Telalu lama dalam tangki timbun Gambar 6.1. Diagram Sebab Akibat Kadar Asam Lemak Bebas 2. Kadar air Kadar air yang terkandung dalam minyak sawit akan mempengaruhi nilai kadar asam lemak bebas. Semakin tinggi nilai kadar air semakin tinggi pula kadar asam lemak bebeas yang terbentuk. Untuk memperoleh sebab lainnya ditelusuri melalui alat pengendalian kualitas yaitu diagram sebab akibat. a. Bahan baku, bahan baku yang terlalu matang mengandung kadar air yang tinggi. b. Metode kerja, yaitu perebusan bahan baku yang tidak sempurna di satasiun perebusan. pengurangan kadar air yang yang tidak sempurna pada mesin oil purifier. Pemisahan kadar air dengan kadar kotoran yang berdasarkan berat jenis yang tidak sempurna. Rudi Kencana : Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control SQC Pada PTP. Nusantara IV PKS Adolina, 2009. c. Manusia, yaitu kurangnya ketelitian pada saat bekerja, hal tersebut dikarena pekerja tidak terlalu memperhatikan pekerjaan dan kurangnya konsentrasi terhadap pekerjaan, kelehan pada saat bekerja disebabkan jam kerja yang terlalu tinggi. d. Mesin, yaitu mesin yang kurang terawat sehingga menyebabkan kurangnya performa mesin tersebut. MANUSIA METODE KERJA BAHAN BAKU MESIN Penanganan pasca panen Kelelahan dan kurang knsentrasi Performa mesin kurang Kadar Air Kurangnya ketelitian Induk pohon Kurang perawatan Kadar air tinggi Tidak dilakukan sortasi Kematangan yang tidak tepat Perebusan kadar air yang tidak sempurna Pemisahan berat jenis kadar air performa blow disk rendah Gambar 6.2. Diagram Sebab Akibat Kadar Air 3. Kadar Kotoran Kadar kotoran dipengaruhi oleh proses pengolahan. Selain itu kandungan pasir, ampas serat daging pada buah sawit. Untuk memperoleh sebab lainnya ditelusuri melalui alat pengendalian kualitas yaitu diagram sebab akibat. a. Bahan baku, disebabkan penyimpanan bahan baku yang tidak bersih, bahan baku yang memiliki serat yang tebal. Rudi Kencana : Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control SQC Pada PTP. Nusantara IV PKS Adolina, 2009. b. Manusia, yaitu operator yang kurang teliti dalam bekerja, hal tersebut dikarena pekerja tidak bekerja sesuai dengan standar operasi pabrik yang diberikan,dan kelehan pada saat bekerja. c. Metode kerja, yaitu penyaringan yang tidak maksimal pada saringan getar dengan ayaka mesh 30 dan 40. Tercampurnya minyak dengan kotoran pada saat pengendapan di crude oil tank dan continuous settling tank. d. Mesin, yaitu pengaturan waktu dan putaran yang tidak sesuai dengan standar operasi. e. Lingkungan kerja, yaitu lingkungan kerja yang kotor, banyaknya sisa produksi. Diagram sebab akibat untuk kadar kotoran dapat dilihat pada Gambar 6.3. Kadar Kotoran Metode Mesin Manusia Kurangnya perwawatan pada mesin Kurang memperhatikan pekerjaan Lingkungan yang kotor Penyaringan kadar kotoran yang tidak sempurna Lingkungan Kerja Bahan Baku Produktivitas mesin rendah Kurang ketelitian Pengendapan tidak sempurna Sisa produksi pasir pada buah Tempat penyimpanan kotor Pengadukan tidak sempurna pemisahan otorandan minyak tidak sempurna Kelelaha Gambar 6.3. Diagram Sebab Akibat Kadar Kotoran

6.1.4. Analisa kemampuan Proses