Peta kendali Untuk Data Atribut

Rudi Kencana : Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control SQC Pada PTP. Nusantara IV PKS Adolina, 2009. R R g i i g = = ∑ 1 dimana: R = jumlah rata-rata rentang subgroup R i = nilai rentang subgroup ke-i g = jumlah subgroup b. Menentukan batas-batas kontrol untuk peta R ini adalah: Batas kontrol atas BKA = D 4 . Batas kontrol bawah BKB = D 3 . dimana BKA = batas kontrol atas BKB = batas kontrol bawah D 4 , D 3 = nilai koefisien c. Menggambarkan garis dan garis batas kontrol pada peta serta sebaran data Range R.

3.7.1.2. Peta kendali Untuk Data Atribut

Data yang diperlukan disini hanya diklasifikasikan sebagai data dalam kondisi baik atau cacat. Seperti halnya dengan peta control variabel, maka suatu proses akan dikatakan terkendali bila data berada dalam batas-batas control. Perbedaan yang ada adalah bahwa disini karakteristik peta kendali atribut sudah mencerminkan harga rata-rata mean dan penyimpangan dari proses kerja yang berlangsung. a. Peta p atau np chart Rudi Kencana : Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control SQC Pada PTP. Nusantara IV PKS Adolina, 2009. Peta P p chart dan peta np atau banyaknya kesalahan yang digunakan np chart digunakan untuk mengetahui apakah cacat produk yang dihasilkan masih dalam batas yang diijinkan. Peta kendali proporsi banyak digunakan bila memakai ukuran cacat berupa proporsi produk cacat dalam setiap sampel yang diambil. Bila sampel yang diambil untuk untuk setiap kali melakukan observasi jumlahnya sama maka dapat digunakan peta kendali proporsi kesalahan p chart maupun banyaknya kesalahan np chart. Namun bila sampel yang diambil bervariasi untuk setiap kali melakukan observasi berubah-ubah jumlahnya atau memang perusahaan tersebut akan melakukan seratus persen inspeksi maka harus menggunakan peta kendali proporsi kesalahan p chart. Peta P akan berkaitan dengan “fraction defective”, yaitu jumlah cacat dibagi dengan jumlah items sample yang diinspeksi. Sedangkan np chart akan berkaitan dengan “number of defektive” atau jumlah cacat yang ditemukan dalam sample lot sizes n tidak sama dengan np – chart besarnya n dari masing-masing sample lot akan sama. b. Peta c chart atau u-chart Peta kendali ini digunakan untuk mengadakan pengujian terhadap kualitas proses produksi dengan mengetahui banyaknya kesalahan pada satu unit produk sebagai sampelnya. Bedanya untuk jumlah sampel yang konstan dapat digunakan peta kendali banyaknya kesalahan dalam satu unit produk yang sama atau peta kendali c c chart maupun peta kendali u chart, tetapi apabila sample yang diambil bervariasi atau seluruh produk yang dihasilkan akan diuji, maka digunakan peta kendali banyaknya kesalahan dalam satu unit produk yang berbeda atau peta kendali u u Rudi Kencana : Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control SQC Pada PTP. Nusantara IV PKS Adolina, 2009. chart. Cacat produk yang diuji dengan menggunakan peta kendali c c chart dan peta kendali u u chart ini misalnya mengetahui jumlah bercak pada sebidang tembok, jumlah kesalahan pengetikan yang ditemukan dalam satu lembar ketikan dan sebagainya.

3.8. Peta Kontrol Revisi