Rudi Kencana : Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control SQC Pada PTP. Nusantara IV PKS Adolina, 2009.
Analisis peningkatan mutu merupakan aktivitas teknik dan manajemen dimana kita mengukur karakteristik dari kualitas suatu barang atau jasa, kemudian
membandingkan hasil pengukuran dengan spesifikasi produk yang diinginkan oleh pelanggan dan mengambil tindakan peningkatan yang tepat apabila ditemukan
perbedaan diantara kinerja aktual dan standar. Berdasarkan uraian diatas pengendalian mutu merupakan suatu metodologi
pengumpulan dan analisis data kualitas, serta menentukan dan menginterpretasikan pengukuran-pengukuran yang menjelaskan tentang proses dalam suatu sistem
industri untuk meningkatkan kualitas produk guna memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Dengan demikian pengertian peningkatan dan pengendalian
manajemen mutu lebih menekankan pada aspek peningkatan proses industri dengan menggunakan data kualitas yang dikumpulkan dan diinterpretasikan dengan
menggunakan alat-alat analisis termasuk teknik-teknik statistika. Dalam konteks pembahasan tentang analisis data untuk peningkatan proses
dengan menggunakan teknik-teknik statistika, terminologi kualitas didefenisikan sebagai konsistensi peningkatan atau perbaikan dan penurunan variasi karakteristik
kualitas dari suatu produk yang dihasilkan, agar memenuhi kebutuhan yang telah dispesifikasikan guna meningkatkan kepuasan pelanggan.
3.3. Langkah-Langkah Pengendalian Mutu
Standardisis sangat diperlukan sebagai tindakan pencegahan untuk memunculkan kembali masalah kualitas yang pernah ada dan telah diselesaikan. Hal
Rudi Kencana : Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control SQC Pada PTP. Nusantara IV PKS Adolina, 2009.
ini sesuai dengan konsep pengendalian mutu berdasarkan sistem manajeme mutu yang berorientasi pada strategi pencegahan, bukan pada strategi pendeteksian saja.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang sering digunakan dalam analisis dan solusi masalah mutu.
1. Memahami kebutuhan peningkatan kualitas
Langkah awal dalam peningkatan kualitas adalah bahwa manajemen harus secara jelas memahami kebutuhan untuk peningkatan mutu. Manajemen harus
secara sadar memiliki alasan-alasan untuk peningkatan mutu dan peningkatan mutu merupakan suatu kebutuhan yang paling mendasar. Tanpa memahami
kebutuhan untuk peningkatan mutu, peningkatan kualitas tidak akan pernah efektif dan berhasil. Peningkatan kualitas dapat dimulai dengan mengidentifikasi
masalah kualitas yang terjadi atau kesempatan penigkatan apa yang mungkin dapat dilakukan. Identifikasi masalah dapat dimulai dengan mengajukan
beberapa pertanyaan dengan menggunakan alat-alat bantu dalam peningkatan kualitas seperti brainstrorming, Check sheet, atau pareto diagram.
2. Menyatakan masalah kualitas yang ada
Masalah-masalah utama yang telah dipilih dalam langkah pertama perlu dinyatakan dalam suatu pernyataan yang spesifik. Apabila berkaitan dengan
masalah kualitas, masalah itu harus dirumuskan dalam bentuk informasi- informasi spesifik, jelas, tegas dan dapat diukur. Diharapkan dihindari
pernyataan masalah yang tidak jelas dan tidak dapat diukur. 3.
Mengevaluasi penyebab utama
Rudi Kencana : Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control SQC Pada PTP. Nusantara IV PKS Adolina, 2009.
Penyebab utama dapat dievaluasi dengan menggunakan diagram sebab akibat dan menggunakan teknik brainstrorming. Dari berbagai faktor penyebab yang
ada, kita dapat mengurutkan penyebab-penyebab dengan menggunakan diagram pareto berdasarkan dampak dari penyebab tehadap kinerja produk, proses, atau
sistem manajemen mutu secara keseluruhan. 4.
Merencanakan solusi atas masalah Diharapkan rencana penyelesaian masalah berfokus pada tindakan-tindakan
untuk menghilangkan akar penyebab dari masalah yang ada. Rencana peningkatan untuk menghilangkan akar penyebab masalah yang ada diisi dalam
suatu formulir daftar rencana tindakan. 5.
Melaksanakan perbaikan Implementasi rencana solusi terhadap masalah mengikuti daftar rencana
tindakan peningkatan kualitas. Dalam tahap pelaksanaan ini sangat dibutuhkan komitmen manajemen dan karyawan serta partisipasi total untuk secara bersama-
sama menghilangkan akar penyebab dari masalah kualitasyang telah teridentifikasi.
6. Meneliti hasil perbaikan
Setelah melaksanakan peningkatan kualitas perlu dilakukan studi dan evaluasi berdasarkan data yang dikumpulkan selama tahap pelaksanaan unutk
mengetahui apakah masalah yang ada telah hilang atau berkurang. Analisis terhadap hasil-hasil temuan selama tahap pelaksanaan akan memberikan
Rudi Kencana : Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control SQC Pada PTP. Nusantara IV PKS Adolina, 2009.
tambahan informasi bagi pembuatan keputusan dan perencanaan peningkatan berikutnya.
7. Menstandardisasikan solusi terhadap masalah
Hasil-hasil yang memuaskan dari tindakan pengendalian kualitas harus distandardisasikan, dan selanjutnya melakukan peningkatan terus menerus pada
jenis masalah yang lain. Standardisasi dimaksudkan untuk mencegah masalah yang sama terulang kembali.
8. Memecahkan masalah selanjutnya
Setelah selesai masalah pertama, selanjutnya beralih membahas masalah selanjutnya yang belum terpecahkan jika ada.
Hubungan delapan langkah pengendalian mutu diatas dengan tujuh alat pengendali kualitas dan siklus PDCA dapat dilihat pada Tabel 3.1. dibawah ini.
Tabel 3.1. Hubungan Langkah Pengendalian Mutu, Tujuh Alat Pengendalian Kualitas, Siklus PDCA
Delapan Langkah Pengendalian Mutu
Tujuh alat pengendali kualitas PDCA
1. Memahami kebutuhan
peningkatan kualitas 2.
Menyatakan masalah kualitas yang ada
3. Mengevaluasi penyebab
utama 4.
Merencanakan solusi atas masalah
Check sheet, pareto diagram, histogram, cause effect
diagram, scatter diagram PLAN
Rudi Kencana : Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control SQC Pada PTP. Nusantara IV PKS Adolina, 2009.
Tabel 3.1. Hubungan Langkah Pengendalian Mutu, Tujuh Alat Pengendalian Kualitas, Siklus PDCA
Delapan Langkah Pengendalian Mutu
Tujuh alat pengendali kualitas PDCA
5. Melaksanakan perbaikan
DO 6.
Meneliti hasil perbaikan Check sheet, pareto diagram,
histogram, cause effect diagram, scatter diagram
CHECK
7. Menstandardisasikan solusi
terhadap masalah 8.
Memecahkan masalah selanjutnya
ACTION
3.4. Pengertian Statistic Quality Control SQC