Kalimat Medial Kalimat Resiprokal

4.1.2.8 Pasif dengan verba dapot dan jumpang BBT memiliki bentuk passif khusus untuk menyatakan “didapat, didapatkan, ditemui, atau diketemukan”. Kalimat pasif itu dibentuk dengan verba dapot ‘dapat’ dan jumpang ‘jumpa’. Kalimat pasif ini lebih sering menggunakan pelaku dan pelakunya bisa berupa enklitik pada semua pronominal. 1. Jumpang ni ibana dope ahu di jabu nantuari sada. jumpa M dia masih aku di rumah kemarin satu ‘Saya masih sempat dijumpai oleh dia di rumah kemarin dulu.’ 2. Alus ni sungkun-sungkunmi ma na so dapothu sahat tu sadarion. Jawab M pertanyaanmu itu T yang tidak didapatku sampai ke hari ini ‘Jawaban atas pertanyaanmu itulah yang belum saya temukan hingga saat ini.’

4.1.3 Kalimat Medial

Kalimat medial adalah kalimat yang pelaku dan penderita mengacu pada orang atau makhluk yang sama. Kalimat medial ini dapat berkonstruksi aktif dan pasif. Dalam konstruksi kalimat aktif, subjeknya berperan sebagai pelaku dan objeknya sebagai penderita. Dalam kalimat pasif, subjeknya sebagai penderita dan objeknya sebagai pelaku. Perlu diperhatikan bahwa yang menderita hanya sebagian dari tubuh atau dirinya seperti kakinya, pipinya, dan tangannya Sibarani, 1997:176. Dalam bahasa Batak Toba yang menderita hanya sebagian dari tubuh atau dirinya seperti kakinya, pipinya, dan tangannya. Bagian tubuh itu dirangkaikan dengan enklitik yang sesuai dengan pelaku. Contoh: Universitas Sumatera Utara 1. Dipaginjang ibana rohana di jolo ni natorop. dipertinggi dia pikirannya di depan M orang banyak ‘Disombongkannya dirinya di hadapan orang banyak.’ 2. Huapus andoranghu ala so tardok ahu manang aha. Kuhapus dadaku karena tidak terkatakan aku entah apa ‘Kulapangkan dadaku karenaa saya tidak dapat berbuat apa-apa.’

4.1.4 Kalimat Resiprokal

Kalimat resiprokal adalah kalimat yang pelakunya melakukan tindakan yang berbalas-balasan. Berdasarkan fungsi sintaksisnya, semua pelaku kalimat resiprokal bahasa Batak Toba berfungsi sebagai subjek. Ada dua kemungkinan pelaku yaitu dalam bentuk frase koordinatif seperti ahu dohot ibana ‘saya dan dia’ dan dalam bentuk pronomina jamak seperti hami ‘kami’, hita ’kita’, hamu ’kamu’, dan nasida ‘mereka’. Dalam membentuk kalimat resiprokal bahasa Batak Toba digunakan verba intransitif yang memiliki konfiks masi-an. Contoh: 1. Masionggahan ma ibana dohot alona i. Saling membentak T dia dan lawannya itu ‘Dia dan lawannya itu saling membentak. 2. Unang sai masiogosan hamu sotung gabe parbadaan. jangan bergesekan kalian nanti jadi pertengkaran ‘Jangan terus bergesekan kalian jangan-jangan jadi pertengkaran’ Universitas Sumatera Utara

4.1.5 Kalimat Antipasif