yang harus memunyai klausa dan terdiri atas beberapa kata. Hal itu bergantung pada tipe kalimatnya. Ada kalimat yang memunyai klausa dan ada juga yang tidak
mempunyai klausa. Ada kalimat yang terdiri dari satu kata dan ada juga yang terdiri atas beberapa kata.
Unsur inti di dalam sebuah kalimat sempurna adalah subjek dan predikat. Kedua unsur itu harus hadir di dalam kalimat sempurna. Kalimat sempurna
memainkan peranan yang sangat penting di dalam pemakaian bahasa sebagai alat komunikasi karena makna kalimat sempurna dapat diketahui dengan jelas tanpa
bantuan konteks yang mendahului dan mengikutinya. Oleh karena pentingnya kalimat sempurna di dalam pemakaian bahasa sebagai alat komunikasi, yang
memiliki subjek dan predikat sebagai unsur intinya tipe kalimat perlu dikaji berdasarkan hubungan subjek dan predikat.
Secara garis besar ada dua jenis predikat yaitu verba dan nonverba. Kalimat yang memiliki verba sebagai predikat dapat dipilah menjadi kalimat aktif, kalimat
pasif, kalimat refleksif, kalimat resiprokal, dan kalimat antipasif. Kalimat yang memiliki nonverba sebagai predikat disebut kalimat ekuasional.
2. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelaku dan objeknya berperan sebagai penderita. Predikat dalam kalimat aktif adalah verba
transitif Sibarani, 1997:155. Contoh:
Mereka menghadiri pertemuan itu.
Universitas Sumatera Utara
3. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai penderita. Istilah penderita dimaksudkan untuk menyatakan bahwa subjek dikenai tindakan.
Setelah membandingkan kalimat aktif dengan kalimat pasif, dapat diketahui bahwa kalimat pasif merupakan kebalikan dari kalimat aktif karena subjek dalam
kalimat aktif melakukan tindakan sedangkan subjek kalimat pasif dikenai tindakan Sibarani, 1997:157.
Contoh: Pameran itu akan dibuka oleh bapak gubernur.
4. Kalimat Refleksif
Kalimat reflleksif adalah kalimat yang pelaku dan penderita mengacu pada orang atau makhluk yang sama. Kalimat medial ini dapat berkonstruksi aktif dan
pasif. Dalam konstruksi kalimat aktif, subjeknya berperan sebagai pelaku dan objeknya sebagai penderita. Dalam kalimat pasif, subjeknya sebagai penderita dan
objeknya sebagai pelaku. Perlu diperhatikan bahwa yang menderita hanya sebagian dari tubuh atau dirinya seperti kakinya, pipinya, dan tangannya
Sibarani, 1997:176. Contoh:
Disombongkannya dirinya di hadapan orang banyak.
5. Kalimat Resiprokal
Kalimat resiprokal adalah kalimat yang pelakunya melakukan tindakan yang berbalas-balasan. Kalimat resiprokal memiliki dua atau lebih pelaku dan mereka
melakukan tindakan yang berbalas-balasan. Berdasarkan fungsi sintaksisnya,
Universitas Sumatera Utara
semua pelaku kalimat resiprokal berfungsi sebagai subjek. Ada dua kemungkinan pelaku yaitu dalam bentuk frase koordinatif seperti saya dan dia dan dalam
bentuk pronomina jamak seperti kami, kita, dan mereka Sibarani, 1997:177. Mereka saling membentak.
5. Kalimat Antipasif
Kalimat antipasif adalah kalimat berpredikat verba yang tidak dapat dipasifkan. Verba dalam kalimat antipasif tidak berperan sebagai transit atau
jembatan untuk menghubungkan subjek dengan objek. Verba seperti ini disebut verba intransitif. Kalimat yang memiliki verba intransitif itu tidak dapat
dipasifkan atau diubah menjadi kalimat pasif karena kalimat itu tidak memiliki objek yang berperan sebagai penderita atau tidak memiliki verba yang
membutuhkan objek sebagai penderita yang menerima tindakan yang dinyatakan oleh verba Sibarani, 1997: 178.
Contoh: Pancasila merupakan dasar negara kita.
6. Kalimat Ekuasional