Pohon Keanekaragaman Tegakan Hutan Dan Potensi Kandungan Karbon Di Taman Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara

dan Calophylum, sedangkan di sebagian daerah Indonesia Barat dijumpai juga kelompok- kelompok tegakan Leptospermum, Tristania, dan Phyllocladus yang tumbuh dalam ekosistem hutan hujan atas pada daerah yang memiliki ketinggian tempat lebih dari 3.300 m dpl.

2.4. Pohon

Pohon merupakan organisme yang kompleks. Dari hasil pembiakan vegetatif atau dari sel telur yang telah dibuahi yang kemudian tumbuh menjadi emberio yang terselubung dalam suatu biji yang mungil, pohon tumbuh menjadi suatu organisme terbesar yang hidup di alam. Untuk keperluan inventarisasi, pohon dibedakan menjadi stadium seedling, sapling, pole, dan pohon dewasa. Wyatt-Smith 1963 dalam Soerianegara Indrawan 1998 membedakan sebagai berikut : 1 Seedling semai yaitu permudaan mulai kecambah sampai setinggi 1,5 m. 2 Sapling pacing, sapihan yaitu permudaan yang tingginya 1,5m dan lebih sampai pohon- pohon muda yang berdiameter kurang dari 10 cm. 3 Pole tiang yaitu pohon-pohon muda yang berdiameter 10-35 cm. 4 Pohon dewasa yaitu pohon yang berdiameter lebih dari 35 cm yang diukur 1,3 meter dari permukaan tanah. Menurut Sutarno Soedarsono 1997, pohon hutan merupakan tumbuhan yang berperawakan pohon, batangnya tunggal berkayu, tegak dan biasanya beberapa meter dari tanah tidak bercabang, mempunyai tajuk dengan percabangan dan daun seperti kepala. Pohon mendominasi hutan tropis, bentuk kehidupan pohon berpengaruh pada fisiognomi umum, produksi dasar dan lingkaran keseluruhan dari komunitas. Banyak ciri-ciri pohon tropis berbeda Universitas Sumatera Utara dengan pohon pada daerah lain mengingat ciri-ciri tertentu seperti percabangan, daun-daunan, buah-buahan dan sistem perakaran Longman Jenik, 1987. Berbagai penelitian tentang keanekaragaman pohon telah banyak dilakukan di berbagai hutan di antaranya pada kawasan hutan hujan tropis yang menunjukkan tingginya keanekaragaman jenis. Di Borneo dengan luas plot 2,0 ha ditemukan 740 individu pohon dengan jumlah jenis sebanyak 199 jenis. Di Malay Peninsula Bukit Lagong dengan luas 2,0 ha ditemukan 559 individu pohon dengan jumlah jenis sebanyak 215 jenis Kusmana, 1995. Di Asia Tenggara umumnya ditemukan lebih dari 100 jenis spesies pohon yang berbeda tiap hektarnya, tidak termasuk tingkat seedling semai walaupun beberapa dugaan terdahulu menyatakan bahwa kadang-kadang jumlah keseluruhan spesies pohon mungkin hampir 400 spesies per hektar Longman Jenik,1987. Tegakan hutan hujan tropis didominasi oleh pepohonan yang selalu hijau. Tegakan hutan adalah keseluruhan pohon yang tumbuh di hutan. Tegakan hutan yang akan diteliti meliputi seluruh pohon dan tiang.

2.5. Analisis Komunitas Tumbuhan