Indeks Keanekaragaman dan Indeks Equitabilitas Kemerataan.

yang secara berangsur-angsur akan mencapai klimaks Indrawan dan Soerianegara, 1998. Tanaman Styrax spp kemenyan tumbuh baik pada kondisi alam seperti faktor fisik lingkungan TWA Deleng Lancuk pada Tabel 1. Styracaceae dapat tumbuh pada habitat yang bervariasi yaitu mulai dari dataran rendah sampai hutan pegunungan dengan ketinggian 1600 mdpl dan dapat tumbuh pada hutan primer campuran, umumnya pada tanah subur Steenis, 1987. Kemenyan juga dapat tumbuh pada tanah-tanah tinggi yang berpasir maupun lempung rendah, di hutan alam, tapi secara umum kemenyan menghendaki tanah yang memiliki kesuburan yang baik.

4.4. Indeks Keanekaragaman dan Indeks Equitabilitas Kemerataan.

Keanekaragaman spesies merupakan ciri tingkatan komunitas berdasarkan organisasi biologinya. Keanekaragaman spesies juga dapat digunakan untuk mengukur stabilitas komunitas, yaitu kemampuan suatu komunitas menjaga dirinya tetap stabil meskipun ada gangguan terhadap komponen-komponennya Soegianto, 1994. Suatu komunitas dikatakan memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi jika komunitas itu disusun oleh banyak spesies. Untuk mengetahui keanekaragaman dan kemerataan pada lokasi penelitian telah dilakukan analisis data dan didapat hasilnya seperti tercantum pada Tabel 4. Tabel 4. Indeks Keanekaragaman dan Kemerataan Pohon serta Tiang di TWA Deleng Lancuk Kabupaten Karo Indeks Pohon Tiang H 3,31 3,65 E 0,78 0,84 Keterangan : H = Indeks keanekaragaman E = Indeks Kemerataan Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa pada lokasi penelitian didapat indeks keanekaragaman pohon sebesar 3.31 dan nilai keanekaragaman tiang sebesar 3.65. Hal ini menunjukkan jumlah jenis diantara jumlah total individu seluruh jenis yang ada termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini sesuai dengan kondisi lingkungan TWA Deleng Lancuk yang mendukung terbentuknya hutan tropis yang memiliki keanekaragaman jenis vegetasi tinggi. Menurut Mason 1980, jika nilai Indeks Keanekaragaman lebih kecil dari 1 berarti keanekaragaman jenis rendah, jika diantara 1-3 berarti keanekaragaman jenis sedang, jika lebih besar dari 3 berarti keanekaragaman jenis tinggi. Nilai indeks kemerataan didapat dengan membandingkan nilai H’ dengan total jumlah jenis atau genus ln S yang terdapat pada suatu lokasi. Krebs 1985, menyatakan bahwa Indeks Kemerataan rendah 0E0,5 dan kemerataan tinggi apabila 0,5E1. Indeks Kemerataan pohon sebesar 0.78, serta indeks Kemerataan tiang 0.84. Berdasarkan nilai E yang didapat berarti nilai kemerataan tegakan tumbuhan pada TWA Deleng Lancuk Kabupaten Karo termasuk dalam kategori tinggi. Kondisi suhu dan kelembaban yang merata serta ketinggian yang hampir sama mengakibatkan penyebaran jumlah dan jenis tanaman juga merata pada kawasan TWA deleng lancuk.Jadi dari data di atas dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman dan kemerataan tegakan hutan di TWA Deleng Lancuk termasuk kategori tinggi.

4.4 Karbon Tersimpan