Letak Geografis Kota Depok

B. Letak Geografis Kota Depok

Secara geografis Depok terletak pada koordinat 6 19’00’’ Lintang Selatan dan 106 43’00’’ - 106 55’30’’ Bujur Timur. Bentang alam Depok dari Selatan ke Utara merupakan daerah dataran rendah – perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara 50-140 meter di atas permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 15 persen. Kota Depok sebagai salah satu wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai luas wilayah sekitar 200,29 Km2 sumber lain menyatakan 207.006 Km2. 16 Berdasarkan letak geografis, Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu Propinsi. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat sekarang Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang dan masuk wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pondok Gede - Kota Bekasi, dan Kecamatan Gunung Putri - Kabupaten Bogor. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojong Gede - Kabupaten Bogor. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. 17 Ibukota Kota Depok sebagai pusat pemerintahan, berkedudukan di Kecamatan Pancoran Mas. Tahun 2002 Kota Depok yang terdiri dari 6 Kecamatan dan 63 Kelurahan memiliki 779 RW dan 3.909 RT. Hampir sebagian besar kelurahan di Kota Depok 16 Kota Depok Dalam Angka 2002, Depok : BPS-Depok, 2003, h. vi 17 Rusdi Nurdiansyah dkk, Depok Merajut Asa Membangun Kota, Depok : Pokja Wartawan Depok, 2005, h. 10 sudah terklasifikasi sebagai Swasembada, yakni 53 kelurahan dan 10 kelurahan dalam klasifikasi Swakarya. Secara tofografis Kota Depok merupakan dataran landai dengan rata-rata ketinggian 121 meter dari permukaan laut dan merupakan daerah resapan air bagi DKI Jakarta. Ini tentu saja dalam penataan pembangunannya perlu dikendalikan dan direncanakan, sehingga tidak mengancam ketersediaan air bagi DKI Jakarta. Disamping itu, kondisi tanah wilayah Kota Depok terdiri dari tanah darat dan tanah persawahan dimana sebagian besar tanah darat yang ada oleh Pemda sekarang dijadikan areal pemukiman. Secara rinci penggunaan lahan Depok adalah sebagai berikut : Pemukiman ± 10.968 hektar, Pertanian ± 4.653 hektar, Industri ± 344 hektar, RawaSetu ± 91 hektar, dan lain-lain ± 3.973 hektar. 18 Dari segi sosial kependudukan, perkembangan Kota Depok diikuti pula dengan peningkatan jumlah penduduk yang cepat. Pada tahun 1990 Kota Administratif Depok berpenduduk 271.134 jiwa dan pada tahun 2000 menjadi 1.143.403 jiwa, tahun 2001 1.204.687 jiwa dan meningkat lagi pada tahun 2002 menjadi 1.247.233 jiwa dengan laju pertumbuhan rata-rata 3,53 persen per tahun. Dimana jumlah penduduk laki-laki sekitar 630.935 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sekitar 616.298 jiwa dengan rasio jenis kelamin 102. Penduduk berumur 10 tahun keatas yang bekerja di Kota Depok sebesar 498.893 jiwa sedangkan yang mencari pekerjaan sebesar 109.258 jiwa. 19 18 Eman Sutriadi dkk, Profil Penyelenggara Kota Depok Jawa Barat – Indonesia, Depok : Yayasan Bakti Insan Persada, 2004, h. xiv 19 Kota Depok Dalam Angka 2002, Depok : BPS-Depok, 2003, h. vii Tahun 20022003 di Kota Depok terdapat sebanyak 328 SD, dengan jumlah murid 119.372 orang dan jumlah guru sekitar 4.109 orang. SLTP berjumlah 125 sekolah dengan jumlah murid 40.423 orang dan jumlah guru 2.040 orang. Ditingkat SLTA terdapat 96 Sekolah dengan jumlah murid dan guru masing-masing 33.656 orang dan 1.345 orang. Masih pada tahun yang sama, di Kota Depok terdapat 7 Rumah Sakit, 26 Puskesmas, 4 Puskesmas Pembantu. Jumlah dokter praktek sekitar 165 orang dengan rincian 113 dokter umum, 23 dokter gigi, 29 dokter spesialis. Sementara dalam hal sarana ibadah, di kota Depok terdapat 502 masjid, 196 langgar, 833 musholla, 130 gereja, 5 vihara dan 8 pura. 20 Secara goegrafis Depok pada dasarnya berpotensi untuk meju, mengingat posisinya yang berbatasan langsung dengan pusat pereknomian nasional sekaligus Ibukota Negara yaitu DKI Jakarta. Letaknya yang strategis tersebut menempatkan Depok sebagai pintu gerbang pintu gerbang antara DKI dan Jawa Barat bagi warga Jakarta yang ingin ke wilayah Jawa Barat ataupun sebaliknya melalui jalur selatan. Namun keunggulan ini tidak akan berarti apa-apa bila pemerintah Kota Depok tidak mampu memanfaatkan secara maksimal. 21 Selain itu Depok yang tergolong wilayah termuda di Jawa Barat memiliki potensi yang dapat dijadikan modal untuk pembangunan yang mengarah pada perbaikankemajuan. Sektor-sektor seperti pertanian, industri, perdagangan, perhubungan dan komunikasi, serta keuangan dan koperasi adalah aset penting bagi 20 Kota Depok Dalam Angka, h. vii 21 Rusna Djanur Buana, H. Barul Kamal Membangun Kota Depok, Depok : Adhyssa Promosindo, 2005, h. 32 Depok sebagai modal pembangunan, tinggal sejauhmana Depok dalam hal ini Pemda dapat mengelola dengan baik sehingga bisa menjadi salah satu sumber bagi PAD Pendapatan Asli Daerah yang nantinya bermanfaat bagi pembangunan daerah. Kedudukan Depok yang strategis tidak menutup kemungkinan menjadi daya tarik bagi para investor dalam dan luar negeri untuk menanamkan modalnya di Depok, yang bila dilihat dari sektor ekonomi hal ini sangat menguntungkan. Ini artinya, kemajuan atau pembangunan kearah yang lebih baik bukanlah sebuah hal yang mustahil atau tidak mungkin bisa dicapai oleh Pemda Depok selaku pengelola daerah.

C. Terbentuknya Depok sebagai Kota Administratif