BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia saat ini secara ekonomi dituntut agar mengadakan persiapan secara matang untuk menghadapi masa-masa yang sulit jika menimpanya dimasa
yang akan datang, praktik asuransi ataupun bisnis pertanggungan yang lain akan memudahkan seseorang untuk menyiapkan dan merencanakan kehidupannya
dimasa mendatang dan dapat melindungi kepentingan ekonominya dari sebuah kerugian yang tidak terduga.
1
Potensi pasar untuk asuransi khususnya asuransi jiwa syariah sangat besar, semakin beragamnya kebutuhan masyarakat untuk memperoleh proteksi asuransi
jiwa menyebabkan munculnya berbagai program asuransi yang ditawarkan dan dipasarkan oleh perusahaan asuiransi jiwa. Persaingan bisnis yang ketat saat ini
membuat pelaku bisnis melakukan strategi-strategi khusus untuk meningkatkan laba dan tetap mempertahankan existensinya.
Salah satu cara yang dilakukan perusahaan asuransi untuk menjaga dan meningkatkan kualitasnya serta tetap mempertahankan nasabah yang sudah ada
adalah dengan memberikan pelayanan yang baik, pelayanan diberikan kepada pelanggan, atau organisasi luar lainnya, tetapi apapun pelayananya pekerjaan dan
harapan kita tergantung pada pemberian pelayanan dengan efisien, cakap dan
1
AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, Suatu Tinjauan Analisis Historis Teoritis dan Praktis Jakarta: Kencana, 2004, Ed. Ke-1, h.103-104.
1
dapat diterima.
2
Pelayanan yang diberikan perusahaan asuransi kepada peserta asuransi yang mengajukan klaim sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan
perusahaan tersebut dan akan memberikan citra yang melekat di hati para peserta. Dalam masalah klaim asuransi saat ini, banyak kasus yang terjadi bahwa
manfaat yang seharusnya diterima oleh peserta asuransi tidak bisa diperoleh karena ada beberapa prosedur dan persyaratan yang tidak dipenuhi, sehingga
menjadi kendala dalam proses pencairan klaim. Oleh karena itu, peserta harus membaca polis dengan seksama, bukan hanya membaca saja, tetapi peserta perlu
memahami isi polis tersebut. Misalnya kondisi apa saja yang termasuk dalam pertanggungan asuransi, penyakit tertentu yang tidak termasuk dalam penggantian
asuransi, berapa besar uang pertanggungan, bagaimana bila peserta sebagai pembayar polis tidak sanggup membayar premi asuransi berikutnya dan
sebagainya. Disini agen sangat berperan penting untuk menjelaskan semua isi polis asuransi peserta, bila agen keberatan menjelaskan, peserta harus lebih teliti
dengan melakukan pengecekan terhadap polis. Peserta berhak bertanya dengan jelas bagaimana prosedur klaim asuransi
dan dokumen apa yang harus disertakan, tentu saja dokumen yang disertakan berbeda untuk tiap jenis. Hal lain yang harus diketahui adalah kredibilitas
perusahaan asuransi, setidaknya kita juga perlu mengecek riwayat pembayaran klaim nasabah perusahaan selama ini apakah mempersulit nasabah atau lancar-
lancar saja.
3
2
Alexander N.Welsh, Keterampilan Manajemen Jakarta: Sapdodadi, 1983, Cet.1, h.47.
3
Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General, Konsep dan Sistem Operasional Jakarta: Gema Insani Press, 2004, h. 460-461.
Hal penting untuk diketahui bahwa apabila peserta melakukan prosedur klaim yang benar, hal tersebut dapat sangat membantu menyelesaikan klaim
secara lancar dan cepat. Apabila prosedur klaim tersebut tidak dilakukan, dapat menyebabkan penundaan penyelesaian klaim dan dalam keadaan tertentu, dapat
menyebabkan pihak asuransi menolak klaim. Secara khusus, dalam proses klaim perusahaan akan memberitahukan
bagaimana suatu kejadian harus dilaporkan kepada perusahaan asuransi, tindakan apa yang harus segera dilakukan, informasi apa yang diperlukan oleh perusahaan
asuransi untuk mendukung pengajuan klaim peserta. Pastikan bahwa peserta melakukan prosedur klaim seperti melaporkan kejadian kepada bagian klaim
perusahaan asuransi secepatnya. Terlepas dari apakah suatu kejadian telah dilaporkan atau loss adjuster telah ditunjuk, peserta harus segera melakukan
tindakan yang diperlukan untuk mencegah kematian atau kerusakan harta benda lebih lanjut.
4
Dalam penentuan apakah perusahaan harus membayar atau menolak suatu klaim, penilai mengikuti prosedur penyelesaian dengan 4 langkah:
1. Pemberitahuan klaim 2. Bukti klaim
3. Penyelidikan klaim 4. Penyelesaian klaim.
5
4
www.geocities.comguruvalahpelayanan_klaim.html
5
AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 90.
Melihat dari permasalahan yang ada maka penulis tertarik membahas
masalah ini lebih dalam, dalam bentuk skripsi dengan judul: “MEKANISME PENGAJUAN KLAIM PRODUK INDIVIDU ASURANSI JIWA PADA
PT.MAA LIFE ASSURANCE SYARIAH”. B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, serta mengingat luasnya pembahasan yang akan diteliti, maka penulis membatasi
permasalahannya hanya pada prosedur pengajuan klaim sampai pada tahap proses pengambilan keputusan klaim pada produk individu asuransi jiwa yang dilakukan
di PT. MAA Life Assurance Syariah. Dengan pembatasan masalah tersebut, untuk mempermudah pembahasan
maka perumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana prosedur pengajuan klaim idividu asuransi jiwa PT. MAA Life
Assurance Syariah? 2. Bagaimana proses pengambilan keputusan klaim individu di PT. MAA Life
Assurance Syariah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian