14
efisiensi, efektifitas atau kualitas tinggi. Tingkat kecocokan tugas-teknologi yang tinggi akan dapat meningkatkan dampak kinerja pemakai teknologi tanpa
memperhatikan situasi apa teknologi dimanfaatkan sukarela atau terpaksa. Goodhue dan Thompson 1995 sebagaimana dikutip oleh Adnyana
2000:467 mengungkapkan bahwa kinerja yang dihasilkan kecocokan tugas- teknologi berimplikasi pada efesiensi, efektifitas dan kualitas yang lebih tinggi
terhadap pemanfaatan teknologi serta implikasi kinerja yang lebih baik pada sistem informasi. Kinerja yang lebih baik tersebut tercapai karena dapat
memenuhi kebutuhan individual dalam melaksanakan dan meyelesaikan tugas.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Goodhue dan Thompson 1995 sebagaimana dikutip oleh Wrediningtyas 2005 menguji suatu model
komprehensif dari hubungan teknologi informasi dengan kinerja individual. Model tersebut disebut sebagai model Rantai Teknologi-Kinerja. Variabel-
variabel yang digunakan adalah karakteristik tugas, karakteristik teknologi, kesesuaian tugas-teknologi, pemanfaatan teknologi, dan dampak kinerja.
Sampel yang digunakan yaitu pemakai sistem informasi yang bekerja pada perusahaan jasa transportasi dan jasa asuransi. Hasil pengujiannya terdapat
bukti empiris yang moderat bahwa evaluasi oleh pemakai atas kesesuaian tugas-teknologi merupakan fungsi dari karakteristik teknologi dan
karakteristik tugas, serta terdapat bukti kuat bahwa untuk memprediksi kinerja harus memasukkan kesesuaian tugas-teknologi dan pemanfaatan teknologi.
15
Penelitian yang dilakukan oleh Sugeng dan Indriantoro 1998 dalam Wrediningtyas 2005 memiliki tujuan utama yaitu menguji secara empiris
sebagian dari model rantai teknologi-kinerja untuk membantu memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kaitan antara sistem informasi dan kinerja
individual. Penelitian dilakukan pada perusahaan yang ditentukan berdasarkan daftar perusahaan terkemuka di Indonesia yang termuat dalam buku The Top
Companies and Big Groups in Indonesia yang diterbitkan oleh PT Kompas
Indonesia edisi tahun 1995. Penelitian ini menemukan bukti yang kuat bahwa untuk memprediksi dampak kinerja individual yang ditimbulkan oleh
teknologi informasi harus memasukkan baik faktor kecocokan tugas-teknologi maupun pemanfaatan teknologi.
Penelitian yang dilakukan oleh Susanto dan Indriantoro 1999 dalam Wrediningtyas 2005 merupakan penelitian lanjutan dari penelitian yang
dilakukan oleh Sugeng dan Indriantoro 1998 dalam Wrediningtyas 2005 tentang peran faktor kecocokan tugas-teknologi dan pemanfaatan teknologi
informasi dalam menjelaskan kinerja individu. Penelitian ini menggunakan sampel yang lebih luas baik dari segi bidang usaha maupun dari jenis
jabatannya sehingga daya generalisasi yang dihasilkan diharapkan lebih baik daripada penelitian yang dilaksanakan Goodhue dan Thompson 1995 dalam
Wrediningtyas 2005 yang hanya menggunakan sampel dari dua bidang usaha perusahaan asuransi dan transportasi serta Sugeng dan Indriantoro 1998
dalam Wrediningtyas 2005 yang hanya menggunakan sampel dari level manajemen meski bidang usaha telah diperluas. Dari hasil pengujian terlihat
16
bahwa dukungan faktor kecocokan tugas-teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi signifikan terhadap kinerja individu.
Penelitian yang dilakukan oleh Wrediningtyas 2005 merupakan penelitian lanjutan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian ini
menggunakan sampel dari beberapa Kantor Akuntan Publik KAP yang berada di Semarang, Surabaya dan Solo. Hasil penelitian menunjukkan faktor
kesesuaian tugas-teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik.
F. Kerangka Teoritis dan Hipotesis