Chi-Square dan Probabilitas Goodness of Fit Index GFI Adjusted Goodness of Fit Index AGFI

24 LISREL umumnya menyediakan uji tersebut baik dari segi keseluruhan model maupun pengukuran model. 7. Interpretasi Model atau hasil Pengujian Tahap ini peneliti harus mampu melihat temuannya dengan kajian teoritis. Peneliti harus mampu memberikan penjelasan-penjelasan yang logis atas temuan-temuannya tersebut.

E. Uji Kesesuaian Model

Salah satu tujuan dari Structural Equation Modelling adalah menentukan apakah model plausible masuk akal atau fit. Suatu model penelitian dikatakan baik, apabila memiliki model fit yang baik pula. Tingkat kesesuaian model secara keseluruhan terdiri dari: • Absolute Fit Measures Absolute Fit Measures digunakan untuk menilai kesesuaian model secara keseluruhan baik model pengukuran maupun model structural, tanpa menyesuaikan kepada degree of freedom-nya. Indikator-indikator dalam absolute fit diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Chi-Square dan Probabilitas

Chi-Square merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu model. Nilai Chi-Square sebesar nol menunjukkan bahwa model memiliki fit yang sempurna. Nilai Chi-square yang signifikan kurang dari 0,05 menunjukkan bahwa data empiris yang diperoleh memiliki perbedaan dengan teori yang telah dibangun berdasarkan Structural 25 Equation Modelling . Probabilitas adalah untuk memperoleh penyimpangan deviasi besar yang ditunjukkan oleh nilai chi-square. Nilai probabilitas yang tidak signifikan adalah yang diharapkan, yang menunjukkan bahwa data empiris sesuai dengan model. Nilai probabilitas chi-square memiliki permasalahan yang fundamental dalam validitasnya. Menurut Ghazali 2005 sebagaimana dikutip oleh Bahagia 2008:47 probabilitas ini sangat sensitif dimana ketidaksesuaian antara data dengan teori model sangat dipengaruhi oleh besarnya ukuran sampel. Jika ukuran sampel kecil, maka chi- square ini akan menunjukkan data secara signifikan tidak berbeda dengan model dan teori-teori yang mendasarinya. Jika ukuran sampel besar, maka chi-square ini akan menunjukkan bahwa data secara signifikan berbeda dengan teori, meskipun perbedaan tersebut adalah sangat kecil.

b. Goodness of Fit Index GFI

Goodness of Fit Index GFI merupakan suatu ukuran mengenai ketepatan model dalam menghasilkan observed matriks kovarians. Nilai GFI ini harus berkisar antara 0 dan 1. Menurut Ghazali 2005 sebagaimana dikutip oleh Bahagia 2008:47, nilai GFI yang lebih besar dari 0,9 menunjukkan fit suatu model yang baik.

c. Adjusted Goodness of Fit Index AGFI

Adjusted Goodness of Fit Index AGFI adalah sama seperti GFI, tetapi telah menyesuaikan pengaruh degrees of freedom pada suatu 26 model. Model yang fit adalah yang memiliki nilai AGFI 0.9 Ghazali, 2005 dalam Bahagia, 2008. Ukuran yang hampir sama dengan GFI dan AGFI adalah Parsimony Goodness of Fit Index PGFI yang diperkenalkan oleh Mulaik et.al 1989 dalam Bahagia 2008:48, yang juga telah menyesuaikan adanya dampak dari degree of freedom dan kompleksitas model. Model yang baik apabila memiliki nilai PGFI jauh lebih besar daripada 0,6 Ghazali, 2005 dalam Bahagia, 2008.

d. Root Mean Square Error of Approximation RMSEA

Dokumen yang terkait

Analisis kinerja auditor dari perspektif gender pada kantor akuntan publik di Jakarta (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta)

3 32 147

Analisis pengaruh perencanaan audit dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja akuntan publik : Studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta

0 4 92

PENGARUH HUMAN CAPITAL TERHADAP KINERJA AUDITOR (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA)

0 8 28

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris di Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 8

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surabaya Timur).

0 0 89

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya).

0 1 153

PENGARUH HUMAN CAPITAL TERHADAP KINERJA AUDITOR (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA)

0 0 31

Pengaruh kompleksitas tugas, pemanfaatan teknologi informasi dan kemampuan pemakai terhadap kinerja akuntan publik

0 2 100

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

0 1 16

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

0 1 28