Latar Belakang Pengaruh Faktor Kecocokan Tugas-Teknologi dan Pemamfaatan teknologi Informasi Terhadap kinerja akuntan Publik : studi empiris kantor akuntan publik di jakarta selatan

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini mempunyai dampak yang luar biasa pada berbagai bidang dan sektor kegiatan. Di antara implikasi yang relatif besar ialah pada disiplin ilmu dan praktek akuntansi. Dibidang akuntansi, perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu meningkatkan sistem informasi akuntansi. Peningkatan penggunaan teknologi komputer sebagai salah satu bentuk teknologi informasi telah banyak mengubah pemrosesan data akuntasi secara manual menjadi otomatis. Dengan otomatisasi atau sistem informasi yang berdasarkan pada komputer berbagai fungsi dapat dilakukan secara tepat dan cepat. Di setiap organisasi yang ada saat ini telah banyak tersedia peralatan dengan teknologi tinggi yang bernilai sangat mahal. Peralatan tersebut digunakan untuk mendukung sistem informasi yang mereka butuhkan, sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan kinerja individu maupun kinerja organisasi Sunarta, 2005:880. Profesi yang tidak dapat lepas dari kemajuan teknologi informasi yaitu profesi akuntan publik. Para akuntan tidak dapat lagi menghindari kemajuan teknologi tepatnya teknologi informasi dan komunikasi sebagai salah satu komponen sumberdaya sistem informasi akuntansi. Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah mempengaruhi berbagai aspek tidak terkecuali profesi akuntan publik. Pengetahuan tentang teknologi informasi begitu beragam, yang tentunya tidak semuanya bisa 2 dikuasai oleh akuntan publik. Penelitian yang dilakukan oleh Gultom 1993 yang dikutip oleh Adnyana dan Indriantoro 2000:460 berkenaan dengan persepsi akuntan di Indonesia terhadap pengetahuan akuntansi dan pengetahuan teknologi informasi terjalin antara satu dengan yang lainnya. Sebagian pengetahuan teknologi informasi harus dikuasai oleh profesi akuntan. Sistem informasi telah membuat perubahan yang fundamental pada pekerjaan dan peran akuntan. Keahlian dan pengetahuan yang baru dipersyaratkan untuk memenuhi perubahan-perubahan tersebut. Komputer diperkenalkan untuk membantu memenuhi tujuan perusahaan dan diterapkan dalam praktik keseharian guna mempertinggi kualitas kerja personil organisasi yang melibatkan akuntan didalamnya Adnyana dan Indriantoro, 2000:460. Menurut Goodhue dan Thompson 1995 dalam Susanto 1999:100 penelitian yang menguji efektifitas sistem informasi dalam peningkatan kinerja dapat diklasifikasikan menjadi dua: 1. Penelitian yang menekankan pada aspek pemanfaatan teknologi informasi dan 2. Penelitian yang difokuskan pada faktor kesesuaian tugas-teknologi. Menurut Goodhue dan Thompson 1995 dalam Susanto 1999:97 sebagaimana dikutip oleh Wrediningtyas 2005. aliran yang memfokuskan pada aspek pemanfaatan teknologi informasi mempunyai beberapa kelemahan, yaitu: 1. Pemanfaatan teknologi informasi tidak selalu sukarela. Pemakai kadang kala terpaksa memanfaatkan teknologi informasi karena pekerjaan yang 3 dilakukannya sudah dirancang sedemikian rupa sehingga harus diselesaikan dengan memanfaatkan teknologi yang bersangkutan. Dalam situasi ini dampak kinerja lebih dihasilkan oleh faktor kecocokan tugas- teknologi dari pada pemanfaatan teknologi informasi. 2. Pemanfaatan teknologi informasi yang tinggi belum tentu menghasilkan kinerja yang tinggi. Pemanfaatan teknologi informasi yang jelek tidak akan menghasilkan kinerja yang baik meskipun berlangsung dengan sukarela. Kecocokan tugas teknologi didefinisikan sebagai suatu derajat seberapa tinggi teknologi membantu individu dalam menjalankan serangkaian tugas-tugasnya. Secara lebih spesifik, kecocokan tugas teknologi merupakan keselarasan antara tuntutan yang ada dalam tugas dan fungsionalitas teknologi. Interaksi antara tugas dan teknologi merupakan antecedent bagi kecocokan tugas-teknologi. Tugas-tugas tertentu memerlukan teknologi tertentu yang fungsional. Apabila kesenjangan antara tuntutan yang ada dalam tugas dan fungsional teknologi semakin lebar, maka tingkat kecocokan tugas-teknologi akan menurun. Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Untuk menguji pengaruh sistem informasi terhadap kinerja, penelitian yang difokuskan pada faktor kecocokan tugas-teknologi 4 juga mempunyai kelemahan dalam peningkatan kinerja. Peningkatan kinerja tidak hanya di pengaruhi oleh faktor kecocokan tugas-teknologi saja melainkan tergantung juga pada faktor-faktor lain misal faktor kebiasaan seseorang. Dalam hal ini penelitian terhadap faktor kecocokan tugas- teknologi akan bermanfaat jika dikombinasikan dengan faktor pemanfaatan dan dampak terhadap kinerja Goodhue dan Thompson, 1995 dalam Wrediningtyas, 2005. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Wrediningtyas 2005. Penelitian sekarang terdapat perbedaan- perbedaan dengan penelitian sebelumnya, perbedaaan itu antara lain: 1. Penelitian sebelumnya menggunakan ukuran variabel kecocokan tugas- teknologi yaitu tingkat rinci yang tepat, keakuratan, kompatibilitas, lokabilitas, aksesbilitas, arti data, asistensi, kemudahan penggunaan perangkat keras atau lunak, keandalan sistem, kemuktahiran, presentasi, kekacauan. Penelitian sekarang menggunakan ukuran variabel kecocokan tugas-teknologi yaitu keakuratan, kompatibilitas, aksesbilitas, asistensi, keandalan sistem, kemuktahiran, presentasi, kekacauan. Penelitian sebelumnya menggunakan ukuran variabel pemanfaatan teknologi informasi yaitu intensitas penggunaan, frekuensi penggunaan, jumlah perangkat lunak tau software yang digunakan. Penelitian sekarang menggunakan ukuran variabel pemanfaatan teknologi informasi yaitu intensitas penggunaan, frekuensi penggunaan, jumlah perangkat lunak atau software yang digunakan dan kematangan teknologi informasi. Penelitian sebelumnya 5 menggunakan persepsi dampak kinerja sedangkan penelitian sekarang menggunakan ukuran kinerja tekanan, tujuan, target dan tanggung jawab. 2. Responden penelitian sebelumnya ialah auditor dari beberapa Kantor Akuntan Publik yang berada di Semarang, Surabaya, dan Solo. Responden penelitian yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah auditor, konsultan, dan staff dari tingkat manajer ke bawah yang bekerja pada kantor akuntan publik yang berada di wilayah Jakarta Selatan minimal bekerja selama 1 bulan, menggunakan komputer, pernah melaksanakan audit, berlatar belakang pendidikan minimal SMA dan berusia minimal 20 tahun. 3. Penelitian sebelumnya menggunakan metode Structural Equation Modelling SEM dari paket software statistic AMOS 5.0 sedangkan penelitian sekarang menggunakan metode Structural Equation Modelling dengan program Lisrel 8.54. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan faktor kesesuaian tugas- teknologi dan pemanfaatan teknologi berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik. Sehingga penelitian ini menyarankan agar faktor kecocokan tugas- teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi di pertimbangkan dalam pengembangan suatu sistem informasi dalam suatu organisasi bisnis. Berdasarkan uraian-uraian diatas, peneliti tertarik untuk menelitinya dalam bentuk skripsi yang berjudul, “Pengaruh Faktor Kecocokan Tugas- Teknologi Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Akuntan Publik Studi Empiris: Kantor Akuntan Publik Di Jakarta Selatan .” 6

B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka masalah dalam penelitian ini

Dokumen yang terkait

Analisis kinerja auditor dari perspektif gender pada kantor akuntan publik di Jakarta (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta)

3 32 147

Analisis pengaruh perencanaan audit dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja akuntan publik : Studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta

0 4 92

PENGARUH HUMAN CAPITAL TERHADAP KINERJA AUDITOR (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA)

0 8 28

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris di Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 8

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surabaya Timur).

0 0 89

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya).

0 1 153

PENGARUH HUMAN CAPITAL TERHADAP KINERJA AUDITOR (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA)

0 0 31

Pengaruh kompleksitas tugas, pemanfaatan teknologi informasi dan kemampuan pemakai terhadap kinerja akuntan publik

0 2 100

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

0 1 16

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

0 1 28