29
Uji kesesuaian model bertujuan untuk mengukur dan mengetahui derajat kesesuaian antara model yang dihipotesiskan
dengan data yang disajikan berdasarkan pada kriteria seperti tabel berikut:
Tabel 3.1. Kriteria Uji Kesesuaian Model
Indikator Fit Nilai yang di
rekomendasikan Evaluasi Model
Absolute Fit Measures
Probabilitas p 0,05
Tidak Signifikan Normed Chi-Square X2df
2 2 X
2
df 5 Over Fitting
Good fit RMSEA 0,10
0,05 0,01
Good fit Very Good fit
Outstanding Good fit
P-Value for test of Close fit 0,05
Good fit GFI
0,90 Good fit
AGFI 0,90
Good fit
Comparative Fit Measures
NFI 0,9 Good
fit NNFI or Tucker Lewis
0,9 Good fit
Index TLI CFI 0,9
Good fit
RFI 0,9 Good
fit
Parsimonious Fit Measures
PNFI 0-1
Lebih besar lebih baik PGFI
0-1 Lebih besar lebih baik
Sumber: Didi Achjari 2003 dan Imam Ghazali Fuad 2005 dalam Bahagia 2008:54
F. Uji Signifikan
Uji signifikan dapat dilakukan dengan cara melihat jalur-jalur pada model pengukuran dan model structural yang signifikan. Pada model
pengukuran, jalur-jalur pengaruh yang dapat dilihat adalah jalur-jalur
30
pengaruh yang menghubungkan antara variabel laten dan indikatornya, apakah mempunyai tingkat signifikan terhadap variabel latennya atau tidak.
Uji signifikan pada model pengukuran bertujuan untuk menentukan kemampuan suatu indikator dalam mengukur variabel latennya. Pada model
structural jalur-jalur pengaruh dapat dilihat dari jalur-jalur pengaruh yang menghubungkan antara variabel eksogen dengan variabel endogen dan antara
variabel endogen dengan variabel endogen. Untuk mengetahui jalur-jalur hubungan pengaruh dapat dilihat uji koefisien secara parsial. Uji secara
parsial terhadap koefisien path pada setiap jalur model pengukuran maupun structural dapat ditunjukkan dari t-value nilai t sebagai berikut:
1. H
o
: Koefisien jalur tidak signifikan 2. H
1
: Koefisien jalur signifikan Jika t hitung t tabel atau t-hitung t-tabel, maka H
o
ditolak dan H
1
diterima Jika t hitung t tabel atau t-hitung t-tabel, maka H
o
diterima dan H
1
ditolak
G. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara
singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terdahulu, pendekatan operasional variabel untuk
masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
31
1. Kecocokan tugas teknologi didefinisikan sebagai suatu derajat seberapa
tinggi teknologi membantu individu dalam menjalankan serangkaian tugas- tugasnya. Variabel Kecocokan tugas-teknologi dalam penelitian ini diukur
dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Wrediningtyas 2005 yaitu antara lain: tingkat rinci yang tepat, keakuratan, kompatibilitas,
lokabilitas, aksesbilitas, asistensi, kemudahan penggunaan perangkat keras atau lunak, keandalan sistem, kemuktahiran, presentasi, kekacauan dan
pelatihan. 2.
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya. Pemanfaatan
teknologi informasi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Jin 2003:3 yaitu antara lain: intensitas
pemanfaatan, frekuensi pemanfaatan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan. Penulis mencoba menambahkan satu instrumen lagi
yaitu kematangan teknologi informasi. 3.
Kinerja akuntan publik merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu
tertentu. Variabel kinerja auditor dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan sendiri oleh penulis yaitu
antara lain: tekanan dalam bekerja, tujuan pekerjaan, target penyelesaian pekerjaan, dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas.
32
Faktor Kecocokan Tugas-Teknologi X
1
merupakan variabel eksogen yang mempunyai beberapa indikator diantaranya adalah:
Tingkat rinci yang tepat X
1
menggambarkan ketersediaan data dengan tingkat rincian yang tepat Susanto, 1999:105 dalam Wrediningtyas,
2005. Keakuratan X
2
menggambarkan sumber data yang akurat Wrediningtyas, 2005.
Kompatibilitas X
3
berhubungan dengan tingkat konsistensi dalam pendefinisian atau format penulisan dua atau lebih data dari dua atau lebih
sumber data yang berbeda pada saat data tersebut harus digabungkan atau dibandingkan Susanto, 1999:105 dalam Wrediningtyas, 2005.
Lokabilitas X
4
berkaitan dengan kemudahan dalam menentukan data apa yang tersedia dan di mana letaknya serta apa maksud dari elemen data
Indriantoro, 2000:471. Aksesbilitas X
5
menunjukkan kemudahan dalam memperoleh otorisasi untuk mengakses data yang diperlukan Indriantoro, 2000:471.
Asistensi X
6
untuk memperoleh bantuan bila mengalami kesulitan Wrediningtyas:2005.
Kemudahan penggunaan perangkat keras dan lunak X
7
berarti kemudahan dalam penggunaan sistem menunjukkan kemudahan dalam
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak system untuk memperoleh, mengakses dan menganalisa data Indriantoro, 2000:471.
33
Keandalan Sistem X
8
menggambarkan keandalan sistem apabila suatu saat sistem yang ada mengalami masalah tidak terduga sebelumnya
Wrediningtyas:2005. Kemuktahiran X
9
menunjukkan tersedianya data yang mutakhir Susanto, 1999:105 dalam Wrediningtyas, 2005.
Presentasi X
10
menunjukkan data yang akan dipresentasikan Wrediningtyas:2005.
Kekacauan X
11
menggambarkan data mengalami kekacauan pada sistem yang digunakan Wrediningtyas:2005.
Pelatihan X
12
berarti pelatihan dalam penggunaan system menunjukkan kemudahan dalam menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak
sistem untuk memperoleh, mengakses dan menganalisis data Indriantoro, 2000:471.
Pemanfaatan Teknologi Informasi X
2
merupakan variabel eksogen yang mempunyai beberapa indikator diantaranya adalah:
Intensitas Penggunaan X
13
menggambarkan komputer digunakan secara intens atau terus-menerus Wrediningtyas:2005.
Frekuensi Penggunaan X
14
menggambarkan jumlah frekuensi pemakaian computer selama sehari Wrediningtyas:2005.
Jumlah jenis perangkat lunak yang digunakan X
15
menggambarkan jumlah jenis perangkat lunak yang digunakan dalam menyelesaikan
tugasnya Wrediningtyas:2005.
34
Kematangan Teknologi Informasi X
16
menggambarkan penyediaan teknologi informasi yang tepat.
Kinerja Akuntan Publik Y merupakan variabel endogen yang mempunyai beberapa indikator diantaranya adalah:
Tekanan Y
1
menggambarkan seorang auditor mampu mengatasi tekanan dalam bekerja.
Tujuan Y
2
mengisyaratkan seorang individu untuk mempercayai bahwa kompetensi tidak mungkin diubah, untuk mengevaluasi kompetensi
dirinya dengan orang lain, dan untuk memilih suatu tugas yang dapat membuktikan kemampuannya dan menghindari kegagalan Mustikawati,
2006:5. Target Y
3
menggambarkan seorang auditor mampu menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan target pekerjaan yang telah ditentukan dan
disepakati. Tanggung Jawab Y
4
menggambarkan seorang auditor mampu menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan tanggung jawab yang diterima
saat bekerja.
35
Pengukuran operasional variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2. sebagai berikut:
Tabel 3.2. Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel
Indikator Skala
1. Keakuratan Sumber data yang
akurat. Ordinal
2. Kompatibilitas Data yang sama dari
sumber berbeda. Ordinal
3. Aksesbilitas Data diperlukan suatu
login akses. Ordinal
4. Asistensi Bantuan bila
mengalami kesulitan. Ordinal
5. Keandalan sistem
Keandalan sistem apabila mengalami
masalah. Ordinal
6.Kemuktahiran Memperoleh data
terbaru. Ordinal
7. Presentasi Data yang akan
dipresentasikan. Ordinal
Kecocokan Tugas – Teknologi
8. Kekacauan Sistem berbeda
dengan data. Ordinal
36
Variabel Sub Variabel
Indikator Skala
1. Intensitas Penggunaan
Komputer digunakan secara intens atau
kontiniyu. Ordinal
2. Frekuensi Penggunaan
Frekuensi penggunaan meningkat.
Ordinal
3. Jumlah jenis perangkat lunak
yang digunakan Penggunaan perangkat
lunak atau software. Ordinal
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
4. Kematangan Penyediaan teknologi
informasi yang tepat. Ordinal
1. Tekanan Mampu mengatasi
tekanan. Ordinal
2. Tujuan Tujuan yang
diinginkan tercapai. Ordinal
3. Target Sesuai target yang
telah ditentukan dan telah disepakati.
Ordinal Kinerja Akuntan
Publik
4. Tanggung jawab Sesuai tanggung jawab yang ada.
Ordinal
37
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian